Konten dari Pengguna

Burnout Digital: Kelelahan Mental di Era Informasi

Sheilamitha Fitria Arnova
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Pamulang
16 November 2024 16:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sheilamitha Fitria Arnova tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://pixabay.com/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://pixabay.com/
ADVERTISEMENT
Era informasi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Akses internet yang mudah dan informasi yang melimpah telah mempermudah kita dalam berbagai aspek. Dari media sosial hingga berita online, kita terus-menerus disuguhi informasi baru yang menuntut perhatian kita. Namun, di balik kemudahan akses dan kelimpahan informasi ini, tersembunyi bahaya yang mengancam kesehatan mental kita "burnout digital".
ADVERTISEMENT
Burnout digital adalah kelelahan mental yang diakibatkan oleh penggunaan teknologi digital yang berlebihan.

Gejala burnout digital meliputi:

Kelelahan Mata
Menghabiskan waktu berjam-jam menatap layar dapat menyebabkan mata lelah, kering, dan sakit kepala.
Gangguan Tidur
Cahaya biru dari perangkat digital dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.
Kecemasan dan Stres
Terus-menerus terhubung ke internet dan media sosial dapat memicu kecemasan dan stres, terutama jika kita membandingkan diri dengan orang lain.
Depresi
Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat memicu perasaan kesepian, iri hati, dan tidak bahagia.
Kurang Konsentrasi
Terlalu banyak informasi yang masuk dapat membuat kita kesulitan fokus dan berkonsentrasi.
Sumber: https://pixabay.com/

Faktor- faktor yang berkontribusi terhadap burnout digital meliputi:

Ketergantungan pada Teknologi
ADVERTISEMENT
Ketergantgungan pada teknologi untuk menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari dapat membuat kita merasa tertekan jika kita tidak dapat mengaksesnya.
Informasi yang Berlebihan
Akses mudah ke informasi yang melimpah dapat menyebabkan kebingungan dan kesulitan dalam menyaring informasi yang relevan.
FOMO (Fear of Missing Out)
Rasa takut ketinggalan informasi atau pengalaman dapat memicu kecemasan dan keinginan untuk terus-menerus terhubung dengan internet.
Tekanan untuk Selalu Produktif
Budaya kerja yang menuntut produktivitas tinggi mendorong individu untuk terus bekerja tanpa henti. Banyak orang merasa perlu untuk menunjukkan kinerja terbaik mereka, sehingga mengorbankan waktu pribadi dan kesehatan mental demi memenuhi ekspektasi tersebut.

Untuk mengatasi burnout digital, kita dapat melakukan beberapa hal, seperti:

Batasi Waktu Layar
Tetapkan batasan waktu penggunaan perangkat digital, terutama di malam hari sebelum tidur.
ADVERTISEMENT
Gunakan Aplikasi Pemblokir
Gunakan aplikasi pemblokir untuk membatasi akses ke situs web dan aplikasi tertentu.
Digital Detox
Luangkan waktu untuk beristirahat dari media sosial dan fokus pada kegiataln lain yang bermanfaat.
Berlatih Mindfulness
Berlatih mindfulness dapat membantu kita untuk lebih fokus pada saat ini dan mengurangi stres.
Berlatih Olahraga
Olahraga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood.
Berbicara dengan Orang Lain
Berbicara dengan teman, keluarga, atau terapis dapat membantu kita untuk mengatasi perasaan cemas dan stress.
Burnout digital adalah masalah serius yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental kita. Dengan memahami penyebab dan gejala burnout digital, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah dan mengatasinya. Ingatlah bahwa kita memiliki kendali atas penggunaan teknologi digital kita dan penting untuk menjaga keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata.
ADVERTISEMENT