Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kamboja: Pemerintahan Sihanouk
9 April 2022 9:00 WIB
Tulisan dari Sheilla Kartika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Pangeran Samdech Preah Norodom Sihanouk atau biasa disebut dengan Pangeran Norodom Sihanouk merintis karirnya di bidang politik di usia ke 18 karena menggantikan kakeknya yang meninggal. Ia di angkat menggantikan kakeknya oleh Prancis. Hal ini terjadi karena Prancis pada waktu itu mendominasi wilayah Kamboja.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1940-an Prancis mengalami kemunduran karena kekalahannya terhadap Jerman dan di sini negara-negara jajahan yang dimilikinya menjadi sangat lemah termasuk di Kamboja. Dengan kemunduran itu Jepang pun mengambil kesempatan dengan mengambil alih kekuasaan Prancis.
Di masa kependudukan Jepang Pangeran Sihanouk tetap menjadi kepala negara namun seluruh kekuasaannya dipegang oleh Jepang, selain itu pihak Jepang juga menjanjikan kemerdekaan bagi Kamboja jika mereka mau membantu Jepang dalam perang Pasifik. Namun hal tersebut menjadi sia-sia karena Jepang kalah oleh sekutu dan pada akhirnya Prancis Kembali menduduki wilayah tersebut.
Pada tahun 1952-53 terdapat perlawanan anti Prancis dibawah pengaruh Khmer Issark dan mencapai puncaknya pada 9 November 1953, di situ Kamboja mendapat pengakuan kemerdekaan meskipun dalam urusan luar negeri masih di pimpin Prancis. Tak lama setelah itu Prancis mengakui kemerdekaan secara penuh karena kekalahannya terhadap Vietnam hal ini dilanjutnya dengan adanya perjanjian Janewa sebagai pemberian kemerdekaan secara penuh.
ADVERTISEMENT
Setelah perjanjian berlangsung Sihanouk mengundurkan diri dan digantikan oleh ayahnya yaitu Norodom Suramarit. Dan akhirnya ia pun menjadi perdana meteri dalam pemilihan umum. Namun setelah 5 taun berlalu ayah dari Sihanouk meninggal dunia ia pun merangkap dua jabatan sekaligus, sebagai kepala negara dan juga perdana menteri. Ia pun dapat menguasai politik di negara tersebut.
Di waktu itu ia dapat melakukan netralitas dari kemungkinan jatuhnya Kamboja dalam pengaruh negara lain. Salah satu nya ialah, menghindarkan diri dari keterlibatan secara langsung dalam perang Indocina, Selain itu ia menolak untuk dijadikan anggota SEATO (South East Asia Threaty Organization) sebagai sekutu dari Amerika Serikat. Dan ia dapat menjalin hubungan dengan Vietnam Utara dan China. Setelah menjalin hubungan dengan Vietnam Utara dan Cina, pada tahun 1963 Pangeran mengadakan kampanye anti Amerika dengan cara menolak bantuan dari Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Namun nama yang besar di panggung politik oleh kelompok sayap kiri yang dimotori oleh Khmer Communist Party (KCP) atau Partai Komunis Khmer kelompok militer pimpinan Lon Nol dan Pangeran Sisowath Sirik Matak yang didukung oleh kelompok birokrat melancarkan kudeta terhadap pemerintah. Kudeta tersebut berhasil menggulingkan pemerintahan Pangeran Sihanouk pada April 1970 dan Kamboja berada di bawah kekuasaan Jenderal Lon No. Ia pun melakukan pengasingan guna melakukan aktivitas memimpin gerakan perlawanan terhadap Lon Nol.
Sumber:
Budiana, M. 2013. Politik dan Pemerintahan Serta Pelaksanaan pemilihan Umum di Kerajaan kamboja. Jurnal Online Westphalia, Vol 12, No.2.