Konten dari Pengguna

Perawatan Paliatif: Alternatif Etis Terhadap Euthanasia

Sheren Catriona Hassya
Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Jember
28 Oktober 2024 12:16 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sheren Catriona Hassya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo by Anna Shvets: https://www.pexels.com/photo/syringes-on-white-background-3786119/
zoom-in-whitePerbesar
Photo by Anna Shvets: https://www.pexels.com/photo/syringes-on-white-background-3786119/
ADVERTISEMENT
Konsep Euthanasia
Istilah eutanasia berasal dari kata Yunani ethanatos, eu, dan Thanatos. Eu berarti keindahan, kebaikan, kehormatan, atau keanggunan dan martabat, sedangkan Thanatos berarti kematian. Secara etimologis, eutanasia dapat dilihat sebagai kematian yang baik. Suetonius, seorang penulis Romawi, mendefinisikan eutanasia sebagai "kematian cepat tanpa penderitaan." Kelompok Studi Eutanasia dari KNMG Holland (Ikatan Dokter Belanda) mendefinisikan eutanasia sebagai penghilangan tindakan yang disengaja untuk memperpanjang atau mengakhiri hidup pasien, yang dilakukan hanya untuk kepentingan pasien. (Flora 2022).
ADVERTISEMENT
Adapun jenis-jenis euthanasia, antara lain:
• Eutanasia pasif, mempercepat kematian dengan menahan atau menghentikan bantuan medis rutin.
• Eutanasia aktif, melibatkan tindakan yang disengaja, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang menyebabkan kematian.
• Eutanasia sukarela, mempercepat kematian dengan persetujuan atau permintaan pasien.
• Eutanasia tidak sukarela, mempercepat kematian tanpa permintaan atau persetujuan pasien.
• Eutanasia nonvoluntary, mempercepat kematian sesuai dengan keinginan pasien yang dinyatakan oleh pihak ketiga atau melalui keputusan pemerintah.
Konsep Perawatan Paliatif
Perawatan paliatif adalah strategi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi penyakit yang mengancam jiwa dengan mengurangi rasa sakit dan menawarkan dukungan medis, emosional, dan spiritual sejak saat diagnosis hingga kematian.
ADVERTISEMENT
Perawatan paliatif adalah strategi yang dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup pasien (baik dewasa maupun anak-anak) dan keluarga mereka yang menghadapi penyakit yang mengancam jiwa dengan mengurangi rasa sakit melalui identifikasi dini, penilaian menyeluruh, dan pengelolaan rasa sakit serta masalah fisik, psikologis, sosial, atau spiritual lainnya.(Hasrima et al.2022).
Perawatan paliatif memiliki 8 prinsip (Maria A. Witjaksono n.d.), yaitu:
• Menghilangkan nyeri dan gejala fisik lain.
• Menghargai kehidupan dan menganggap kematian sebagai proses normal.
• Tidak bertujuan mempercepat atau menghambat kematian.
• Menghindari tindakan yang sia sia.
• Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial dan spiritual.
• Memberikan dukungan agar pasien dapat hidup seaktif mungkin.
• Pasien adalah pemegang peran utama dalam pengambilan keputusan.
ADVERTISEMENT
• Memberikan dukungan kepada keluarga sampai masa dukacita.
• Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan keluarganya.
Perspektif Etika Dalam Keperawatan
Dalam etika biomedis kontemporer atau etika layanan kesehatan, empat prinsip dasar sering diajukan untuk menjelaskan dan mengkaji dilema etika. Keempat prinsip tersebut pertama kali diperkenalkan dalam buku karya Tom Beauchamp dan James Childress, Principles of Biomedical Ethics (1979). Keempat prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menghormati otonomi (Respect for Autonomy)
Gagasan ini muncul di zaman modern, berakar pada warisan liberal yang menekankan kebebasan individu dan otonomi pribadi. Otonomi menandakan bahwa manusia memiliki keberanian untuk mengatur diri sendiri. Otonomi juga menandakan tidak adanya regulasi eksternal. Prinsip ini terkait erat dengan gagasan tentang hak. Menurut prinsip dasar ini, kita harus mengakui hak individu untuk memiliki perspektif, pemikiran, dan menyusun kehidupan mereka sendiri sesuai dengan nilai dan keyakinan mereka.
ADVERTISEMENT
2. Tidak merugikan (Nonmaleficence)
Etika medis telah ditetapkan berdasarkan prinsip sejak zaman Hipokrates, pencetus ilmu kedokteran (abad ke-5 SM). Secara khusus, prinsip-prinsip ini berkaitan dengan larangan-larangan termasuk: tidak membunuh, menimbulkan rasa sakit atau ketidakmampuan, mengurangi atau menghilangkan kenikmatan, terlibat dalam penipuan, dan melanggar komitmen. Singkatnya, secara sengaja atau ceroboh menimbulkan cedera pada pasien pada dasarnya tidak etis.
3. Berbuat baik (Beneficence)
Mirip dengan konsep-konsep yang disebutkan di atas, konsep berbuat baik merupakan prinsip dasar dalam ranah etika dan tidak hanya terbatas pada profesi medis. Gagasan ini memiliki signifikansi khusus dalam ranah layanan kesehatan. Tujuan profesi medis adalah untuk mengobati dan mencegah penyakit. Profesi medis secara inheren memahami gagasan tentang kebaikan hati. Konsep ini mungkin bertentangan dengan konsep lain, khususnya gagasan tentang menghormati otonomi, seperti yang dicontohkan oleh pasien yang menolak transfusi darah.
ADVERTISEMENT
4. Keadilan (Justice)
Hal ini mengacu pada keadilan distributif atau keadilan dalam alokasi. Keadilan akan terwujud apabila alokasi di antara pihak-pihak yang berhak dilakukan secara adil. Dalam sektor kesehatan, individu yang membutuhkan atau yang sakit memiliki hak atas layanan kesehatan. Membangun sistem layanan kesehatan yang sejalan dengan prinsip-prinsip keadilan merupakan tantangan berat bagi negara.
Debat Etik Mengenai Euthanasia
• Pro
Para pendukung berpendapat bahwa mengizinkan pasien untuk mengakhiri penderitaan mereka dibenarkan secara etis dan penting untuk menjaga hak atas otonomi pribadi dan tubuh. Adapun argumen yang dikemukakan oleh pendukung euthanasia (The Week, 2024).
1. Euthanasia merupakan akhir dari penderitaan.
2. Mengakhiri mercy killings
3. Setiap individu memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri, termasuk kapan dan bagaimana mereka ingin mengakhiri hidup.
ADVERTISEMENT
4. Euthanasia dapat mengurangi beban emosional dan finansial bagi keluarga pasien.
5. Prinsip otonomi pasien menempatkan keputusan tentang perawatan medis di tangan pasien sendiri
• Kontra
Beberapa orang percaya bahwa melegalkan eutanasia akan memberikan terlalu banyak kekuasaan di tangan tenaga kesehatan, yang dapat menyalahgunakan jabatan mereka, atau kerabatnya. Pihak yang menentang berpendapat bahwa menormalisasi eutanasia akan menjadi langkah menuju pembunuhan yang dilegalkan. Adapun argumen yang dikemukakan oleh pihak yang menentang euthanasia (The Week, 2024).
1. Kehilangan perlindungan hukum.
2. Kemungkinan penyalahgunaan.
3. Banyak agama dan kepercayaan mengajarkan bahwa kehidupan adalah anugerah yang suci dan tidak boleh diakhiri secara sengaja.
4. Euthanasia bertentangan dengan kode etik profesi medis.
Perawatan Paliatif sebagai Alternatif Euthanasia
ADVERTISEMENT
• Argumen Etis
Perawatan paliatif menyediakan alternatif etis untuk eutanasia. Eutanasia mempercepat kematian melalui intervensi medis yang disengaja, sedangkan perawatan paliatif menghargai perkembangan alami kehidupan dan kematian, memastikan pasien terhindar dari penderitaan yang tidak semestinya.
• Penghargaan Terhadap Nilai Hidup
Perawatan paliatif menghargai nilai hakiki kehidupan manusia dengan memungkinkan pasien hidup selama mungkin di lingkungan yang bermartabat. Hal ini sejalan dengan prinsip etika medis yang menjunjung tinggi kehidupan dan martabat manusia.
Kesimpulan
Perawatan paliatif menyediakan alternatif etis untuk eutanasia dan memiliki kapasitas untuk membentuk kembali persepsi dan pengelolaan kita terhadap penyakit serius dalam paradigma yang lebih manusiawi dan berpusat pada pasien.
Daftar Pustaka
ADVERTISEMENT