news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Plato dan Negara Ideal

Sheren chandra
Mahasiswa jurusan Ilmu Hukum fakultas Universitas Sriwijaya
Konten dari Pengguna
13 November 2022 10:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sheren chandra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
patung Plato di Yunani. Foto: flicker
zoom-in-whitePerbesar
patung Plato di Yunani. Foto: flicker
ADVERTISEMENT
Pada masa Plato, banyak orang Athena menganggap kota besar dan negara kota mereka sempurna. Artinya, ideal dalam hal prestasi budaya dan militer mereka. Namun, filsuf terkenal Plato menganggap kasusnya sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Dia skeptis terhadap masyarakat yang tidak memberikan tempat khusus bagi mereka yang memiliki keahlian di bidang politik. Selain itu, Plato sangat memahami kesembronoan Athena, sifatnya yang arogan, kesalahan militernya, politik, dan sosialnya, dan bahkan penghinaannya terhadap warganya sendiri. Plato melihat negara Athena dan menjadi terinspirasi untuk merumuskan cita-cita negaranya yang sempurna, atau negara "ideal".
Membaca teori Plato tentang konsep negara idealnya, saya menemukan banyak konsep menarik pada filosofi Plato, sejauh ini. Perhatian saya pada Plato adalah karena Plato adalah salah satu sejarawan terkenal yang sangat tertarik dalam pendidikan sebagai murid dan pendukung dari Socrates. Karya karya sastranya adalah sebuah dialog memorinya dengan Socrates. Dia adalah seorang pemimpi yang percaya bahwa dunia tidak sempurna dan merekomendasikan cara-cara di mana masyarakat dapat memiliki kualitas yang lebih baik dengan menciptakan keadaan fantasi masyarakat yang sempurna dimana pengaturan sosial akan sempurna tanpa kepemilikan pribadi atas properti, masyarakat tanpa peran gender, dan tidak ada keluarga. Tanpa masalah ini, tidak akan ada yang perlu diperdebatkan seperti; siapa yang lebih berhak atas suatu hal. Dia melihat keegoisan manusia sebagai masalah utama yang membuat masalah bagi masyarakat kita. Alasan utamanya untuk ide-ide ini adalah untuk menekankan pada kesatuan sosial yang akan membuat dan menciptakan masyarakat yang sempurna. Menurut pendapat saya, saya pikir itu adalah konsep yang bagus, saya akan berkenan untuk hidup di negara ideal Plato, karena saya belum pernah mendengar ada masyarakat yang dapat mengadopsi pandangannya tentang masyarakat ideal semacam ini.
ADVERTISEMENT
Di dalam teori Plato tentang negara ideal, Plato mengemukakan tiga poin penting yang harus ada pada negara idealnya, tiga poin yang ada untuk memberantas korupsi, dan membawa prinsip dan cita-cita baru. Ketiga poin tersebut adalah sebagai berikut:
Yang dimana, dalam opini saya tiga poin tersebut masuk akal dan tentu dapat menjadikan sebuah negara ideal karena jika suatu negara mengadopsi tiga poin tersebut maka tidak akan ada lagi kesenjangan ekonomi diantara masyarakat, memang betul jika Plato masih membuat kasta kasta akan penjaga negara akan tetapi kebutuhan yang mereka terima akan sama saja seperti rakyat biasa.
ADVERTISEMENT
Plato juga menjadikan perempuan sebagai penjaga negara, ini menunjukkan bahwa pemikiran Plato tidak hanya cocok di masanya tetapi masih cocok juga di era modernisasi saat ini karena tidak banyak masyarakat yang paham akan kepentingan kesetaraan gender, kaum perempuan terkadang dilihat sebelah mata dan dianggap tidak dapat diandalkan menjadi pemimpin apalagi di dalam bidang politik, hal ini dapat diubah jika suatu negara menggunakan teori negara ideal Plato, dimana semua orang, terlepas dari identitas gendernya dapat menjadi pemimpin.
Menurut Plato, negara adalah "Ketika sekelompok orang berkumpul dan menetap di satu tempat, dan yang memiliki berbagai persyaratan yang berbeda."Penafsiran tentang bagaimana seharusnya suatu masyarakat dapat dilihat sebagai dasar dari semua gagasan Plato tentang "Negara Ideal"-nya.
ADVERTISEMENT
Setiap orang dalam masyarakat memiliki persyaratan dan kebutuhan yang berbeda, dan cara terbaik untuk mencapai persyaratan yang berbeda ini adalah bekerja sama. Ini akan dicapai dengan memiliki sistem pertukaran timbal balik. Kebutuhan masyarakat yang paling penting adalah makanan, pakaian, dan tempat tinggal, dan cara terbaik untuk mencapai kebutuhan ini adalah bagi individu untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu. Misalnya, seseorang akan menjadi pengrajin, yang lain akan menjadi petani atau penenun. Setiap orang harus memiliki tugas sesuai dengan kemampuannya. Seorang petani harus menanam pangan bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk keluarganya dan seluruh masyarakat, dan seterusnya.