Bekerja terus-menerus? Jangan Lupa Hindari Toxic Productivity

Sherenvia Ivani
Halo, saya Sherenvia Ivani, seorang mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi dari Universitas Bina Nusantara, berusia 20 tahun.
Konten dari Pengguna
7 Februari 2022 11:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sherenvia Ivani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.shutterstock.com/image-photo/tired-young-man-feel-pain-eyestrain-1575539137
zoom-in-whitePerbesar
https://www.shutterstock.com/image-photo/tired-young-man-feel-pain-eyestrain-1575539137
ADVERTISEMENT
Zaman sekarang, tentu saja semua orang ingin mencapai impian mereka dengan menggunakan segala cara. Apakah kamu juga mengalami hal serupa? Apakah kamu sering kali merasa lelah ketika melakukan pekerjaanmu walaupun kamu menyukai tugas yang diberikan? Atau kamu sering terus menerus menerima pekerjaan walaupun kamu sudah lembur setiap hari? Jika iya, mungkin kamu sedang berada di dalam fase produktivitas beracun atau toxic productivity.
ADVERTISEMENT
Produktivitas beracun adalah keinginan yang tidak sehat untuk menjadi produktif setiap saat, dengan segala cara. Dalam kondisi ini, kamu memiliki ambisi atau kemauan untuk bekerja lebih keras di tempat kerja atau di rumah, bahkan ketika itu kamu sudah merasa lelah. Hal ini bahkan tidak akan berhenti begitu saja setelah tugasmu selesai. Dalam fase ini, setelah kamu secara teknis selesai dengan proyek di tempat kerja, kamu akan merasa bersalah karena tidak melakukan lebih banyak lagi pekerjaan, dan akhirnya hal ini membuat kamu stres.
Tanpa disadari, kamu telah mengalami fase produktivitas beracun ini karena kamu menyadari bahwa kamu memiliki banyak waktu luang. Hal ini membuat kamu merasa bahwa kamu harus tetap produktif walaupun memiliki waktu luang, dengan cara menyelesaikan tugas dalam jumlah banyak di waktu yang bersamaan agar merasa puas dan bangga akan hasil kerjamu. Produktivitas beracun juga terjadi karena banyaknya tuntutan dalam hidup yang ingin kamu capai, yang tentunya semakin meningkat ketika kamu melihat orang-orang di sekitarmu sudah sukses dan kamu merasa belum sukses.
ADVERTISEMENT
Nah, bagaimana cara mengatasi produktivitas beracun?
Pertama, cobalah untuk memperhatikan fisik dan mental kamu secara berkala. Hal ini harus dilakukan ketika kamu mulai merasa banyak pekerjaan yang harus kamu selesaikan dalam waktu tertentu. Apabila saat bangun tidur langsung merasa lelah, ada kemungkinan bahwa kamu berada di dalam fase ini. Sadari kondisimu ketika kamu merasa lelah dan stres, karena merasa lelah terus menerus bukanlah hal yang normal.
Kedua, beri waktu istirahat yang layak kepada diri sendiri setelah kamu menyelesaikan suatu pekerjaan. Jangan terus bertanya kepada diri sendiri tentang apa yang harus kamu lakukan sekarang agar dapat terus menjadi produktif untuk mencapai kesuksesan tanpa kenal lelah.
Di samping itu, jangan lupa untuk melakukan perawatan diri walaupun kamu sedang sibuk dengan beban yang ada. Kamu bisa melakukan olahraga ringan seperti lari pagi atau yoga, atau sekadar minum teh di pagi atau sore hari dan melupakan realitas sejenak. Hal ini akan sangat membantu untuk mengurangi ketegangan dalam mengerjakan tugas, serta menjaga kesehatanmu.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, kamu harus menerima kenyataan bahwa tidak semua hal bisa dicapai jika kamu tidak bahagia dalam mengerjakannya. Perhatikanlah batasan yang ada di dalam dirimu agar kamu dapat mengerjakan hal yang kamu inginkan dengan produktif tanpa melukai fisik dan mentalmu. Maka dari itu, yuk capai impianmu dengan pelan tapi pasti! karena dalam jangka waktu yang lama pun kamu bisa mempelajari hal kecil yang ada di sekitarmu dengan saksama.