Isu Minoritas dalam Film: Representasi Kulit Hitam dalam Film Black Panther

Sherrina
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Konten dari Pengguna
4 Januari 2023 8:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sherrina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemain Black Panther, Sumber: Shuttershock
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Black Panther, Sumber: Shuttershock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Film sebagai salah satu media yang dapat merepresentasikan suatu kejadian di dunia nyata. Seperti halnya dalam film satu ini, Black Panther(2018) yang merepresentasikan orang kulit hitam dengan gambaran yang berbeda dari film lainnya. Berbeda dengan film kebanyakan yang menggambarkan orang kulit hitam sebagai suatu hal yang bersifat negatif.
ADVERTISEMENT
Ras kulit hitam seringkali dipandang sebelah mata sehingga banyak menimbulkan stereotipe dikalangan masyarakat yang menyatakan bahwa ras kulit hitam menduduki strata yang lebih rendah dari segala bidang. Ras biasanya dikaitkan dengan biologi serta karakteristik fisik seperti warna kulit ataupun tekstur rambut. Namun ras adalah konstruksi sosial yang digunakan untuk menggelompokkan populasi yang tampaknya berbeda(Blackemore, 2019).
Black Panther(2018) garapan sutradara Ryan Coggler sebagai film bertema superhero Marvel pertama yang diperankan oleh orang kulit hitam, film Black Panther yang diproduksi oleh Marvel Studios ini berfokus pada pertentangan yang terjadi di Wakanda yang menyimpan sumber daya yang sangat dibutuhkan untuk kemajuan teknologi manusia. Black Panther sebagai film pahlawan super pertama Marvel Studio yang pemain utamanya adalah orang kulit hitam, dimana ia juga dikenal sebagai pahlawan super yang memiliki peran besar.
ADVERTISEMENT
Film Black Panther menceritakan adanya rasisme yang terjadi di Oakland, California Amerika Serikat. Pada tahun 1992 seorang mata-mata bernama N’Jobu yang berasal dari Timur Laut Afrika ditugaskan oleh kakaknya yang merupakan Raja di Negara Wakanda (fiksi) yang terletak di Timur Laut Afrika, untuk menjalankan sebuah misi yang disebut War Dog. Pada saat menjalankan misi, N’Jobu mengetahui bahwa di luar Wakanda terjadi rasisme dan penindasan terhadap orang-orang kulit hitam keturunan Afrika di seluruh dunia karena adanya Rasisme yang melekat terhadap Orang Kulit Hitam yang pada saat itu identik dengan kriminal, narkoba dan perbudakan.
Sebelumnya, karakter Afrika atau orang kulit hitam hanya hadir dan dikenal sebagai penjahat. Sosok kulit hitam selalu di stereotipekan di media sebagai pekerja kasar,memiliki status sosial dan ekonomi yang rendah, serta berkepribadian negatif. Black Panther diciptakan sebagai representasi pahlawan super kulit hitam yang sama sekali tidak ada pada waktu itu.
ADVERTISEMENT
Representasi menghubungkan konsep yang ada dalam benak setiap orang dengan menggunakan bahasa yang sama sehingga akhirnya dapat mengartikan benda, orang atau kejadian yang nyata. Bentuk representasi dalam media yaitu menunjuk pada bagaimana seseorang atau sebuah kelompok mampu menghadirkan kembali makna dalam bentuk gambar/adegan/film.
Meski sudah banyak film bertema pahlawan super lainnya dari Marvel Studio seperti Spider-Man, Captain America, Iron Man, Thor dan masih banyak lagi, film ini merupakan suatu gebrakan baru dimana film ini mampu melawan rasisme terhadap orang kulit hitam yang terjadi pada dunia perfilman dan menjadi representasi baru dimana setiap manusia memiliki kesetaraan dan semua sama tidak ada rasisme pada ras-ras tertentu. Black Panther diharapkan bisa membawa harapan baru bagi keturunan kulit hitam tidak selalu buruk seperti apa yang digambarkan oleh media dan film.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, kita sebagai manusia harus berpikir kritis ketika menerima suatu informasi. Tidak semua yang digambarkan oleh media 100% benar sehingga kita mesti pintar dalam bermedia.
Ditulis oleh: Sherrina
Program studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta