Konten dari Pengguna

Apakah Tugas Presentasi Efektif Bagi Siswa?

Shidqi Fauzia
Mahasiswa Sastra Inggris UIN Sunan Gunung Djati Bandung
12 Oktober 2024 18:45 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shidqi Fauzia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Image by Freeimages.com
zoom-in-whitePerbesar
Image by Freeimages.com
ADVERTISEMENT
Presentasi adalah salah satu metode penugasan yang sering kali digunakan dalam pembelajaran, dimana biasanya siswa diminta untuk terbagi menjadi beberapa kelompok lalu menjelaskan materi sesuai topik kelompoknya di depan kelas. Kita semua pasti pernah menjalaninya sebab metode ini sudah diterapkan dari jenjang SMA sampai dengan jenjang kuliah. Bahkan dibeberapa sekolah, metode presentasi sudah diterapkan sejak bangku SMP.
ADVERTISEMENT
Metode ini selalu digunakan dalam pembelajaran karena dianggap memiliki berbagai manfaat, di antaranya untuk mengembangkan kemampuan komunikasi siswa, meningkatkan kepercayaan diri, hingga memperdalam pemahaman materi yang disampaikan. Namun ternyata dibalik manfaat-manfaat tersebut, tidak sedikit siswa maupun mahasiswa yang berfikir bahwa tugas presentasi tidak terlalu efektif bagi mereka. Sementara, sebuah pembelajaran sudah seharusnya mempunyai keefektifan agar peserta didik termotivasi untuk memahami suatu materi sehingga tujuan belajar pengajar dan peserta didik tercapai.
Bagaimana kita tahu jika metode ini kurang efektif? Saya sudah melakukan survey kepada mahasiswa mengenai bagaimana pendapat mereka perihal dengan tugas presentasi. Apakah mereka suka metode ini? Apakah menurut mereka metode ini efektif untuk pembelajaran? Ternyata berdasarkan survey yang saya buat, dari 20 mahasiswa yang mengisi survey ,75% menyatakan bahwa mereka tidak suka dan juga merasa bahwa metode presentasi tidak efektif bagi pemahaman mereka. Mereka menyebutkan beberapa alasan, di antaranya:
ADVERTISEMENT
1. Penjelasan Kadang Tak Didengarkan
Menurut mereka salah satu faktor bahwa presentasi tidak efektif adalah penjelasan yang terkadang tidak didengarkan oleh audiens atau bahkan tidak didengarkan oleh pendidiknya itu sendiri. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya pembelajaran yang efektif adalah ketika peserta didik memahami isi materi. Namun jika ini terjadi, bagaimana pembelajaran efektif akan terwujud? Terlebih lagi jika penyampaian presenter kurang menarik, maka audiens akan cenderung tidak mendengarkannya karena mereka rasa penyampaiannya membosankan. Tidak hanya itu, terdapat beberapa kasus dimana pendidik pun tidak mendengarkan dan tidak menilai berdasarkan kemampuan siswa masing-masing.
2. Tidak Semua Peserta Didik Memiliki Kemampuan Komunikasi yang Sama
Mereka sebut memang benar jika metode presentasi itu meningkatkan kepercayaan diri dan public speaking, namun setiap siswa pasti memiliki tingkat keterampilan berbeda terutama dalam hal berbicara di depan umum. Bagi siswa yang pemalu atau introvert, tugas presentasi cenderung ditakuti oleh mereka. Mereka mungkin menguasai materi dengan baik, tetapi karena rasa gugup dan kurangnya rasa percaya diri, mereka menjadi tidak mampu untuk menyampaikannya dengan baik. Hal ini mengakibatkan penilaian yang tidak mencerminkan pemahaman materi mereka, melainkan hanya kemampuan bicara. Sebaliknya, siswa yang mempunyai kepercayaan diri yang lebih, meskipun kurang memahami materi secara mendalam, mereka mungkin akan mendapatkan nilai yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
3. Tidak Semua Anggota Kelompok Bekerja
Terdapat kritik lain terkhusus untuk tugas presentasi kelompok, dalam survey tersebut mereka juga banyak menyinggung tentang anggota kelompoknya yang cenderung pasif dan tidak membantu sama sekali. Tugas kelompok tentunya terdiri dari beberapa anggota dan tidak dapat dipungkiri bahwa akan terdapat anggota yang berkonstribusi aktif juga tentunya terdapat juga anggota yang pasif. Namun terkadang anggota pasif ini dirasa terlalu pasif bahkan tidak ada kontribusinya sama sekali, sedangkan pada nilai akhir, nilai anggota yang aktif dan pasif ini sama. Hal ini dapat menimbulkan ketidakadilan bagi anggota yang kontribusinya besar, bahkan mereka mengatakan hal ini menimbulkan tekanan juga memicu stres bagi mereka.
4. Peserta Didik Hanya Paham Materi Kelompoknya Sendiri
ADVERTISEMENT
Kemudian ketidakefektifan lain dari tugas presentasi adalah bahwa peserta didik hanya memahami materi yang mereka siapkan bersama kelompoknya sendiri. Setelah kelompoknya selesai presentasi mereka cenderung tidak lanjut memahami materi dari kelompok lain. Hal ini terjadi karena peserta didik lebih fokus pada persiapan dan penyampaian topik mereka. Tidak jarang juga kasus dimana peserta didik hanya memahami bagian materinya sendiri, akibatnya mereka pun tidak paham materi temannya sendiri walaupun mereka satu kelompok.
Dari pendapat-pendapat mahasiswa diatas dapat disimpulkan meskipun tugas presentasi memiliki beberapa manfaat, ada banyak alasan untuk berargumen bahwa metode ini tidak selalu efektif bagi semua peserta didik. Mulai dari penjelasan yang tak didengarkan, perbedaan kemampuan komunikasi peserta didik, pekerjaan yang hanya dikerjakan oleh sebagian anggota, serta peserta didik yang hanya paham materi bagiannya yang menunjukkan bahwa metode ini mungkin tidak selalu mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, penting bagi para pendidik untuk mempertimbangkan pendekatan alternatif dalam pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif untuk semua peserta didik, seperti penjelasan ulang atau pengoreksian presentasi oleh pendidik agar peserta didik lebih paham dengan materinya, pembawaan presenter yang harus menarik perhatian bagi audiens, komunikasi antar anggota yang baik hingga mungkin pendidik dapat memberikan tugas yang relevan dengan materi kelompok yang presentasi. Saran-saran tersebut barangkali dapat membuat metode presentasi ini menjadi lebih efektif.