Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Matematika Jadi Momok di Sekolah?
22 Desember 2024 11:38 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Shifalya Sakinaros tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak siswa menganggap matematika adalah mata pelajaran yang sulit, membosankan, mimpi buruk bahkan sebagian dari mereka mengganggap matematika sebagai momok. Kata "momok" memiliki arti hantu atau sesuatu yang menakutkan. Sehingga mereka seperti menyamakan matematika sebagai hantu dengan wujud soal-soal yang sulit dipecahkan dan rumus rumus yang sulit dihafalkan. Lalu mengapa mereka menganggap matematika adalah mata pelajaran yang sangat sulit?. Itu karena sejak awal mereka menanamkan gagasan bahwa “matematika itu sulit” hal itu mengisolasi pikiran siswa dan membuat mereka enggan belajar matematika dengan cara yang lebih menyenangkan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan pelajaran ini 'beda' dengan pelajaran lain. Untuk bisa menguasai matematika, siswa harus punya logika yang kuat, punya strategi atau rumus tepat, serta mental pantang menyerah dalam memecahkan masalah matematika.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa alasan mengapa matematika dianggap sebagai momok:
ADVERTISEMENT
Asumsi-asumsi tersebut semakin lengkap pula, ketika seorang guru mengajarkan pelajaran Matematika secara monoton , tidak menarik, dan menimbulkan ketegangan karena wajah guru yang galak. Situasi semacam ini semakin menjauhkan rasa ketertarikan siswa dalam mempelajari matematika. Pelajaran matematika sebenarnya menyenangkan. Namun hal ini memerlukan motivasi belajar yang kuat, semangat belajar yang besar dan rasa percaya diri. Salah satu cara untuk membangkitkan semangat siswa dalam belajar matematika adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran dapat disesuaikan dengan materi yang akan diberikan dan kondisi siswa.