Konten dari Pengguna

Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia: Dasar dan Tahapannya

Shilvy maulani
Kesenian, kuliah di Universitas Syarif Hidayatullah
27 Oktober 2024 2:36 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shilvy maulani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ruang kelas 5.13 FITK UIN JAKARTA (3c psikologi Pendidikan)
zoom-in-whitePerbesar
Ruang kelas 5.13 FITK UIN JAKARTA (3c psikologi Pendidikan)
ADVERTISEMENT
Pada pertemuan dua ini tepatnya pada hari senin 9 september 2024 (mata kuliah psikologi pendidikan), merupakan presentasi dari kelompok 1, yang membahas materi mengenai "PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK". Mereka menjelaskan dengan sangat baik dan mudah di pahami, sehingga dapat dengan mudah untuk saya rangkum.
ADVERTISEMENT
HASIL RANGKUMAN
Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan dua proses penting yang terjadi pada manusia. Pertumbuhan adalah perubahan kuantitatif yang dapat diukur seperti tinggi dan berat badan, ukuran dan proporsi bagian tubuh lain. Pertumbuhan memiliki “batas ” usia – hingga 20-22 tahun. Sementara itu, Perkembangan adalah serangkaian proses kualitatif dalam kemampuan dan fungsi individu manusia, yang melibatkan sejumlah besar aspek fisik, mental, dan sosial.
Proses pertumbuhan dan perkembangan ini saling terkait dan membentuk individu. Pertumbuhan adalah jenis aspek fisik, sementara perkembangan ditunjukkan oleh kualitas fungsional tubuh dan mental. Bedanya adalah bahwa pertumbuhan adalah perubahan irreversibel yang tidak dapat dikembalikan ke mantan keadaan. Di sisi lain, perkembangan, misalnya, kepribadian atau kemampuan berpikir, dapat diubah kembali.
ADVERTISEMENT
A. Tahapan Utama dalam Pertumbuhan dan Perkembangan
Para ahli mengklasifikasikan pertumbuhan dan perkembangan manusia dalam beberapa tahap yang dimulai sejak masa prenatal (sebelum kelahiran) hingga masa dewasa. Tahapan ini meliputi:
1. Tahap Prenatal (konsepsi untuk kelahiran)
melibatkan awal kehidupan manusia dan pembentukan seluruh sistem tubuh yang kompleks. Pada tahap prenatal, seorang manusia tidak terlihat oleh mata manusia, tetapi sebagian dirinya sudah terbentuk. Perkembangannya dilakukan di dalam rahim dan membutuhkan nutrisi dan iklim psikologis yang stabil sejak awal kehidupan. Saat kesalahan makanan dicerna atau minum alkohol dalam dosis keracunan minum dirasakan oleh dua orang sekaligus, ini menandakan pentingnya kesehatan manusia selama kehamilan.
2. Bayi dan Batita (0-3 tahun).
Dalam usia ini, pertumbuhan dan perkembangannya sangat pesat. Bayi baru bisa merangkak, segera mulai berlari, dan merangkak kembali. Pada usia satu tahun, anak itu sudah merangkak dan berlari di usia dua tahun, bayi tahu bagaimana cara melompat dan merontokkannya dan kemudian berlari. Bayi menangkap bukan hanya mainan tetapi juga tangan dan kaki, bukan hanya ujung jari, tetapi lengan dan kaki.
ADVERTISEMENT
3. Masa Anak-anak dan Prasekolah (3-6 tahun)
Anak-anak mulai mengembangkan keterampilan sosial, motorik kasar, dan motorik halus. Kemampuan berbicara, memahami instruksi sederhana, serta pengembangan kemandirian dalam aktivitas sehari-hari mulai terbentuk.
4. Masa Sekolah (6-12 tahun)
Anak-anak pada tahap ini mulai menunjukkan perkembangan dalam pemahaman konsep dasar matematika dan logika, kemampuan berinteraksi dengan teman sebaya, serta mengikuti aturan sosial.
5. Masa Remaja (12-20 tahun)
Di tahap remaja ini dikenal sebagai masa pubertas yang ditandai dengan perubahan fisik signifikan dan berkembangnya kemampuan berpikir abstrak dan logika. Remaja mulai membentuk identitas diri dan kemampuan sosial yang lebih matang.
6. Masa Dewasa dan Lanjut Usia
Tahap dewasa muda (memulai karier dan keluarga), dewasa (mengembangkan stabilitas karier dan keluarga), dan lanjut usia (menghadapi pensiun dan perubahan fisik akibat penuaan).
ADVERTISEMENT
B. Teori-Teori Perkembangan
1. Teori Vygotsky: Zona Perkembangan Proksimal
Vygotsky berpendapat bahwa perkembangan kognitif dipengaruhi oleh interaksi sosial. Konsep utama dalam teori ini adalah Zona Perkembangan Proksimal (ZPD), yaitu jarak antara kemampuan yang dapat dicapai anak dengan bantuan dan yang dapat dicapai secara mandiri. Menurut Vygotsky, pembelajaran terbaik terjadi ketika anak bekerja pada ZPD mereka, dibantu oleh individu yang lebih berpengalaman.
2. Teori Kognitif Piaget
Jean Piaget menjelaskan empat tahap perkembangan kognitif:
1) Sensorimotor (0-2 tahun): Bayi belajar melalui indra dan gerakan fisik.
2) Praoperasional (2-7 tahun): Anak-anak mulai menggunakan simbol dan bahasa, tetapi logika mereka belum berkembang sepenuhnya.
3) Operasional Konkret (7-11 tahun): Anak mampu memahami konsep konkret, seperti konservasi dan sebab-akibat.
ADVERTISEMENT
4) Operasional Formal (11 tahun ke atas): Anak mulai berpikir abstrak dan logis, yang berlanjut hingga dewasa.
C. Perkembangan Psikomotorik
1. Motorik Kasar dan Halus
Perkembangan psikomotorik melibatkan keterampilan fisik yang dapat dibagi menjadi dua jenis utama: motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar mencakup gerakan yang melibatkan otot besar, seperti berjalan, berlari, dan melompat. Motorik halus melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan, seperti menulis, menggambar, dan merangkai objek kecil.
2. Tahap Perkembangan Psikomotorik Anak
1) Usia 3-6 bulan: Anak mulai mengontrol gerakan kepala dan menggerakkan kaki dan tangan.
2) Usia 6-12 bulan: Anak dapat berguling, duduk, dan belajar merangkak.
3) Usia 1-3 tahun: Anak mulai belajar berjalan, berlari, serta melakukan aktivitas yang melibatkan koordinasi tangan.
ADVERTISEMENT
4) Usia 4-5 tahun: Anak mulai aktif bermain dan menunjukkan minat dalam kegiatan kreatif, seperti menggambar dan bermain puzzle.
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Beberapa faktor utama mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia, termasuk:
1) Genetik: Faktor bawaan dari orang tua, seperti tinggi badan dan kesehatan fisik.
2) Gizi: Asupan nutrisi yang baik, terutama selama masa pertumbuhan, sangat penting untuk perkembangan otak dan tubuh.
3) Lingkungan Sosial dan Emosi: Pengasuhan yang penuh kasih sayang dan lingkungan yang mendukung memberikan rasa aman dan memperkuat perkembangan kognitif dan sosial anak.
4) Kesehatan: Kesehatan fisik yang baik sangat penting untuk mendukung aktivitas dan eksplorasi anak.
Kesimpulan
Jadi pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses berkesinambungan yang saling berkait dalam membentuk fisik, mental, dan sosial individu sepanjang hidupnya. Setiap tahapan memiliki karakteristik unik yang memerlukan dukungan dari faktor internal maupun eksternal. Dengan memahami prinsip-prinsip dan teori perkembangan, orang tua dan pendidik dapat membantu memfasilitasi perkembangan anak secara optimal dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT