Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Dilema Gula di Era Modern: Antara Kenikmatan dan Risiko Kesehatan
18 November 2024 18:20 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Shindy Atiqah Salsabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gaya hidup di era modern ini membuat orang cenderung mengonsumsi makanan dan minuman yang praktis dan sering kali mengandung kadar gula yang tinggi. Fenomena ini termasuk pola hidup yang tidak sehat dan sangat mengkhawatirkan. Mengingat banyak sekali yang mengadopsi penyakit karena mengonsumsi makanan dan minuman yang memiliki kadar gula yang tinggi. Faktanya banyak orang yang mengetahui risiko dari mengonsumsi gula, tetapi banyak pula yang menganggapnya sepele. Indonesia menempati peringkat ketiga dalam mengonsumsi minuman berpemanis di Asia Tenggara dengan jumlah sebanyak 20,23 liter/orang/tahun. Hal ini dapat menjadi salah satu tugas bagi pemerintah untuk menurunkan tingkat konsumsi gula di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kenikmatan Gula dan Aspek Psikologisnya
Makanan dan minuman yang mengandung gula biasanya mengundang selera dan dikemas dengan menarik agar orang-orang yang mengonsumsi menjadi ketagihan. Hal itu dapat dilihat dari toko-toko makanan atau minuman kekinian yang belakangan ini kerap ramai dikunjungi masyarakat, terutama anak muda. Gula memberikan rasa manis yang dapat memberikan kepuasan, kebahagiaan, dan kenyamanan. Ini juga dapat memiliki dampak bagi psikologis karena gula dapat merangsang pelepasan dopamin di otak, memberikan efek menyenangkan, dan kecenderungan untuk mengonsumsi lebih banyak yang dapat menurunkan stres.
Risiko Kesehatan yang Ditimbulkan oleh Gula Berlebihan
Fakta bahwa mengonsumsi gula yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif. Tidak sedikit pula penyakit yang disebabkan oleh mengonsumsi gula berlebihan. Risiko mengonsumsi kadar gula yang berlebihan memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang. Efek jangka pendek, yaitu dapat menaikkan berat badan dengan cepat, menyebabkan lonjakan gula darah dan insulin dikarenakan gula diserap cepat oleh darah, gangguan suasana hati dan kecemasan, masalah pencernaan, dan yang terakhir menimbulkan jerawat serta masalah kulit. Selain itu risiko jangka panjang, yaitu dapat menyebabkan obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, kerusakan gigi, penurunan fungsi otak dan risiko Alzheimer, dan dapat menyebabkan ketergantungan.
ADVERTISEMENT
Pengaruh Gaya Hidup Modern terhadap Konsumsi Gula
Gaya Hidup Modern sangat berpengaruh bagi peningkatan konsumsi gula, terutama pola makan, aktivitas fisik, dan lingkungan sosial yang berbeda dari era sebelumnya. Beberapa faktor gaya hidup yang mempengaruhi konsumsi gula, seperti ketersediaan makanan cepat saji dan olahan, tingkat aktivitas fisik yang rendah, pola makan berbasis kenyamanan, pengaruh lingkungan sosial dan budaya populer, kebiasaan menikmati makanan manis sebagai hiburan atau penghilang stres, kebiasaan mengemil dan minuman berpemanis, dan kurangnya edukasi tentang bahaya gula tambahan.
Pendidikan dan Kesadaran Konsumen
Pendidikan dan kesadaran konsumen mengenai konsumsi gula berlebih memainkan peran yang sangat penting. Meskipun informasi mengenai bahaya konsumsi gula tinggi semakin meluas, tetapi banyak konsumen yang masih belum sepenuhnya menyadari dampak jangka panjangnya. Pendidikan tentang bahaya gula berlebih perlu disertai dengan dorongan untuk meningkatkan kesadaran diri. Pemerintah juga memiliki peran penting dalam memberikan edukasi yang komprehensif dan meningkatkan kesadaran konsumen.
ADVERTISEMENT
Dilema Pribadi dan Pilihan Konsumen
Banyak orang yang mengalami dilema pribadi dalam mengelola konsumsi gula. Mengapa? Hal ini dikarenakan banyak orang dihadapkan pada godaan untuk menikmati rasa manis dari suatu makanan atau minuman, tetapi mereka juga memahami risiko kesehatannya. Jika mereka telah terbiasa dengan kadar gula yang tinggi akan sulit bagi mereka untuk meninggalkan kebiasaan tersebut.
Konsumsi gula menawarkan kenikmatan yang sering kali sulit untuk dihindari. Jika dikonsumsi dengan berlebihan dapat memberikan dampak yang sangat serius. Gaya hidup yang modern juga sangat berpengaruh dalam mengonsumsi gula. Untuk menghadapi dilema ini dibutuhkan peningkatan kembali mengenai kesadaran dan pendidikan yang lebih baik tentang apa saja dampak dari mengonsumsi gula yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
Shindy Atiqah Salsabila, Mahasiswa Kimia-FMIPA UNS