Konten dari Pengguna

Bila ada turis ke Jakarta, mau diajak ke mana?

shinta indri
sedang belajar menulis dan meramu
15 November 2017 11:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari shinta indri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bila ada turis ke Jakarta, mau diajak ke mana?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Paramadina yang saat ini menjabat sebagai orang nomer satu di Ibu Kota DKI Jakarta menceritakan mengenai lika-liku kota Jakarta, dulu, kini, dan esok. Anies menyayangkan, bahwa mindset Jakarta itu merupakan kota yang kejam, ruwet, dan tidak ramah tertanam dengan lekat di diri orang Jakarta itu sendiri, maupun para pendatang dan pelancong yang sedang berkunjung.
ADVERTISEMENT
Pendekatan yang Tamu ketiga dalam acara kumparan onboarding batch 2 adalah anise baswedan. Mantan rector anise lakukan untuk merubah mindset tersebut yaitu melalui social approach, atau dengan melibatkan masyarakat itu sendiri secara langsung dalam mengatasi segala permasalahan yang ada di kota itu sendiri. “city is not about building, city is about people.”, yang membuat sebuah tempat menjadi kota bukan gedung-gedungnya, melainkan masyarakat yang ada di dalamnya.
Anise menanyakan pada tamu acara yang hadir, kira-kira akan diajak ke manakah turis yang sedang melancong ke Jakarta? Belum sempat dijawab, anise pun mengeluarkan pertanyaan kedua, yaitu mengenai jumlah museum yang ada di Jakarta, ada berapa sih? Para tamu undangan pun menjawab dengan berbagai macam jawaban, ada yang mengatakan jumlah museum di Jakarta hanya sepuluh, bahkan ada yang menjawab tujuh puluh.anies pun menjawab dengan angka yang mebuat tercengang, “jumlah museum yang berada di wilayah DKI Jakarta berjumlah seratus empat puluh buah museum”.
ADVERTISEMENT
Anise pun memaparkan mirisnya masyarakat Jakarta yang tidak menyadari potensi pariwisata dari museum-museum di Jakarta, masyarakat lebih memilih menghabiskan waktu luangnya di mall atau tempat perbelanjaan lainnya. Kemudian ia menambahkan, banyak dari kita yang membiarkan dirinya diatur oleh pasar menghabiskan sisa waktu akhir pecan di mana. Implikasinya, transaksi ekonomi melampaui transaksi sosialnya. Jadi, masih bingung mau ajak turis yang ke Jakarta ke mana?