Konten dari Pengguna

Hopeless Romatic Dunia Pendidikan versi Najeela Shihab

shinta indri
sedang belajar menulis dan meramu
15 November 2017 10:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari shinta indri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Najelaa sebagai seorang praktisi pendidikan melihat pendidikan di Indonesia keadaannya sangat miris. Akses untuk mendapatkan pendidikan belum bisa dirasakan secara merata, hanya untuk sebagian kalangan yang mampu. Najelaa memaparkan data mengenai siswa yang masuk ke sekolah mengalami kenaikan di tiap tahunnya, namun yang putus sekolah di tengah proses yang sedang berjalan jumlahnya jauh lebih banyak.
ADVERTISEMENT
Hopeless romantic dunia pendidikan, najelaa merasa sangat kesepian dalam menekuni bidang pendidikan, menurutnya, masalah pendidikan dilihat tidak nyata bagi beberapa kalangan, tidak konkrit seperti masalah infrastruktur, kemacetan, pembangunan, yang secara fisik sangat nyata. Terkadang pendidikan juga menjadi kambing hitam dari segala akar masalah, korupsi misalnya, pendidikan dinilai belum mampu menrasfer nilai-nilai integritas, pencemaran lingkungan, pendidikan juga lagi-lagi menjadi hal yang paling pertama diangkat menjadi biang masalah. “orang-orang pendidikan butuh ditemenin”, ungkap najelaa.
Nirharapan pendidikan di Indonesia juga dapat dilihat dari rendahnya skala minat baca, eskalasi tingkat kekerasan yang semestinya turun, seperti Negara-negara maju, di Indonesia malah mengalami kenaikan, lalu angka kesenjangan yang Juga semakin tinggi.
Najelaa berjuang memahami kompleksitas melawan miskonsepsi dunia pendidikan Indonesia, bahwa tanggung jawab pendidikan bukan berlaku pada satu anak saja, tapi berlaku pada seluruh anak yang berada di lingkungan tersebut. Apa yang anak anda makan, akan memengaruhi apa yang akan dimakan oleh anak lainnya, begitu juga sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Dunia pendidikan memerlukan perubahan, kondisinya sudah lepas dari keadaan gawat darurat, dan solusinya adalah kita, kita adalah perubahan yang dinanti-nantikan.
Onboarding Batch 2 Kumparan (foto: instagram/kumparan)