Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Konten dari Pengguna
INOVASI TIDAK MELULU "PRODUK", BISA JADI MELALUI "CARA" (belajar berinovasi melalui 3 inovator hebat Indonesia)
30 September 2017 11:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari shinta indri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Don't wory to be crappy" an innovator doesn't wory about shipping an innovative way and product with element of crappyness" guy Kawasaki.
ADVERTISEMENT
Bertemu dengan 3 orang inovator yang masih muda dan berprestasi.
Perkenalkan namanya adalah lucy pemilik holy steak company yang gerainya sekarang sudah menjamur di Indonesia. Berawal dari kegemaran nyobain makanan, Lucy dan suami sepakat untuk membuka rumah makan steak. Berangkat dari ide yang sederhana yaitu makan steak wagyu dengan harga terjangkau akhirnya lucy berhasil mengantarkan suatu pelayanan baru terhadap budaya makan.
Inovasi yang dikembangkanya adalah imitasi makanan modern dengan konsep yang lebih membumi. Definisi daging wagyu yang selama ini dikenal oleh kalangan atas berhasil dipatahkan Lucy. Lucy meramu steak wagyu dengan definisi yang berbeda, harga kaki lima tapi kualitas daging dan rasa tetap dijunjung yang paling utama.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya sampai disitu, proses steak holycow berkembang beranak pinak menjadi banyak, untuk holy burger misalnya hanya dibandrol harga 35.000 untuk bisa makan sepuasnya.
Lucy berhasik mendefinisikan ulang steak wagyu dengan caranya sendiri dan Hal tersebut diterima oleh masyarakat.
Inovator yang kedua adalah David. Photographer muda Indonesia yang berhasil membangun konsep photography hybrid Dan tidak terpaku oleh ruang dan waktu.
David dan teman2 sweet escape membangun jaringan photographer yang bisa diakses di seluruh dunia. Aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan dokumentasi, "living process" dan growing part yang tidak semua disadari oleh masyarakat.
Mau pergi kemana aja sekarang momen indahnya bisa diabadikan dengan sangat mudah.
ADVERTISEMENT
David mengungkapkan "sharing happiness " adalah tema awal yang diusungnya untuk membangun sweet escape. Dirinya juga menambahkan hidup terus berjalan, Manusia berproses menjadi tua, pun ingatan manusia juga terbatas, justru disitu kami hadir. Kami yakin dan percaya foto dan dokumentasi power yang paling kuat untuk mendampingi proses "growing appart" Manusia.
Inovator terakhir, adalah Hanna du Anyam.
Berbekal dari pengalaman belajar dijepang, hana selalu merasa terpaggil untuk pulang ke indonesia.
Hana menemukan adanya beberapa kesenjangan yang terlalu mengkhawatirkan, khususnya pada perempuan-perempuan di Flores.
Hana merasakan banyak sekali keterbatasan akses yang dirasakan oleh wanita disana pada saat melahirkan misalnya, wanita-wanita NTT lebih memilih pergi ke dukun beranak dengan resiki yg tinggi daripada pergi ke puskesmas. Keterbatasan transportasi dan kepemilikan uang juga menjadi kendala utama.
ADVERTISEMENT
Hadirlah keranjianan tangan du anyam, industri kreatif yang bergerak dibidang anyam bambu dan bahan anyam lainya yang ramah dengan masyarakat sekitar.
Hanna melihat bahwa wanita2 di NTT harus melalkukan sesuatu yang paling tidak berguna buat dirinya sendiri syukur-syukur bisa berguna untuk masyarakat secara luas.
Hanna melihat nilai kain tenun NTT sangatlah bagus, sexy! Namun belum Ada banyak ibu-ibu yang mengelola Hal tersebut maka du Anyam lahir dengan keunikan bahan baku juga inovasi terkait "make to order" sesuai dengan keinginan konsumen.
Du anyam sekarang sudah bekerjasama dengan 20 resort di Bali dan beberapa intitusi hebat lainya.
Hana sepakat bahwa perempuan di NTT harus sadar bahwa wanita disana memiliki kelebihan baik didalam dirinya maupun di daerahnya. Konsep empowerment menjadi definisi baru bagi Hana until berinovasi
ADVERTISEMENT
Inovasi it's not only product, it can be way: way to look, way to deliver, way to redefinition.