news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sriwijaya: Kerajaan Maritim di Indonesia

Shinta Risti Nata
Pendidikan sejarah angkatan 20 Universitas jember
Konten dari Pengguna
14 April 2022 17:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shinta Risti Nata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Laut adalah sumber utama bagi Kerajaan Sriwijaya. (dokumen pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Laut adalah sumber utama bagi Kerajaan Sriwijaya. (dokumen pribadi)
ADVERTISEMENT
Terdapat salah satu kerajaan di Indonesia yang sangat terkenal dan pernah berkembang pesat hingga luar nusantara. Bahkan hingga sekarang, nama kerajaan tersebut selalu ada dalam sekitar kita, seperti dijadikan nama klub sepak bola atau nama dari sebuah universitas di Indonesia, serta masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, siapa sih nama kerajaan ini? Ya, benar sekali. Kerajaan yang dimaksud adalah Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan yang pernah menjadi kerajaan yang makmur dan disebut sebagai kerajaan maritim karena telah berhasil menaklukkan pelayaran.

Kejayaan

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan yang dibentuk oleh seorang Raja yang bernama Dapunta Hyang. Kerajaan ini diceritakan oleh beberapa prasasti, seperti Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuo, dan masih banyak lagi. Dari beberapa prasasti tersebut menyatakan bahwa rakyat harus patuh terhadap raja, apabila ada yang melanggar maka akan diberikan hukuman atau kutukan yang sangat berat. Artinya, di Kerajaan Sriwijaya sudah mulai mengenal hukum. Hukum tersebut ditujukan agar rakyat menjadi tentram dan damai.
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim pertama di Indonesia. Seluruh kegiatan masyarakatnya lebih mengarah ke arah perdagangan, pelayaran, dan perikanan. Letaknya yang strategis yaitu di tepi Sungai Musi, menjadikannya sebagai kerajaan yang menguasai perdagangan di Asia Tenggara. Keberhasilannya itu membuat ekonomi dan sosial masyarakat menjadi jauh lebih meningkat.
ADVERTISEMENT
Iklim di Nusantara yang berbeda-beda, membuat setiap daerah di Nusantara maupun di luar Nusantara menghasilkan rempah-rempah yang berbeda pula. Dari perbedaan rempah-rempah tersebut, muncul keinginan untuk memiliki rempah-rempah agar bisa memenuhi kebutuhan mereka.
Hal itu, menimbulkan keinginan untuk melakukan kontak dagang, baik itu antardaerah di Nusantara, maupun di luar Nusantara. Tak menutup kemungkinan, Kerajaan Sriwijaya juga melakukan kontak dagang dengan Kerajaan-Kerajaan di Asia Tenggara, seperti Kerajaan di Kamboja, Thailand, Myanmar, dan lain-lain.
Keberhasilan Kerajaan Sriwijaya menguasai Selat Malaka, menjadikan tambang emas bagi Kerajaan tersebut, pasalnya jalur perdagangan internasional juga melewati Selat Malaka. Dengan dijadikannya Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim yang selalu berhubungan dengan laut, maka dibentuklah armada laut yang besar di Kerajaan Sriwijaya. Armada laut Kerajaan Sriwijaya bertugas untuk menjaga keamanan di sekitar perairan.
ADVERTISEMENT

Keruntuhan

Meskipun Kerajaan Sriwijaya sempat menjadi kerajaan maritim terbesar dan pertama di Indonesia, tak menutup kemungkinan, kerajaan ini akan mengalami kemunduran serta keruntuhannya. Hal ini disebabkan karena banyaknya serangan-serangan yang dihadapi Kerajaan Sriwijaya, baik serangan dari pihak musuh kerajaan itu sendiri, maupun serangan dari kerajaan yang dulu di bawah naungan Kerajaan Sriwijaya. Seperti halnya serangan yang dilakukan Kerajaan Cholamandala, meskipun pernah menjalin hubungan, ternyata hubungan persahabatan tidak selamanya berjalan sempurna.
Adanya pengkhianat, tentu saja dapat menjadi ambang kehancuran untuk kerajaan itu sendiri. Terlebih lagi adanya serangan dari dalam yaitu serangan yang dilakukan Kerajaan Majapahit. Adapun Kerajaan Thailand yang memperluas wilayahnya di Semenanjung Melayu. Hal itu membuat Kerajaan Sriwijaya menjadi terhimpit dan mengalami keruntuhan.
ADVERTISEMENT