Konten dari Pengguna

Bahaya Pengokot Dalam Bisnis Makanan

Shinta Silvia
Staf Pengajar Teknik Lingkungan Universitas Andalas. Alumni Yokohama National University, Japan.
5 Mei 2024 9:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shinta Silvia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak jarang kita menemukan masih banyak penjual yang menggunakan pengokot (staples) dalam merekatkan bungkusan makanan yang mereka jual. Alasannya, dengan menggunakan pengokot maka bisa efektif, simpel, dan murah. Padahal, mereka bisa saja mengganti dengan karet atau mencari cara kreatif mengikat makanan tanpa menggunakan pengokot.
ADVERTISEMENT
Misalnya jika anda berkeliling kota Padang dan membeli ragam sate Padang yang menggoda iman atau mencari warung pinggir jalan yang menawarkan ayam goreng yang lezat maka berhati-hatilah karena masih banyak penjualnya yang merasa tak berdosa dan tak bersalah dan bahkan dengan santainya merekatkan bungkusan sate atau ayam gorengnya dengan pengokot.
Sate Padang adalah kuliner lokal yang nikmat karena pedas. Foto: www.pexels.com
Mungkin para penjual itu tak menyadari bahwa bahan utama yang menjadi peluru pengokot itu terbuat dari logam kecil dan ringan yang ketika di luar kontrol mereka bisa terjatuh atau terpelanting ke dalam makanan yang mereka jual tanpa mereka sadari dan bisa kontrol. Lalu makanan itu mereka jual kepada pelanggannya, tentu ini bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan jiwa para pelanggannya yang telah setia menunggu dan membeli sajian makanan mereka yang memang lezat dan nikmat.
ADVERTISEMENT
Saya pernah memakan ayam goreng sambal hijau yang lezatnya luar biasa di sebuah restoran yang terkenal dan saya mendapati sebuah isi peluru dari pengokot di dalam makanan yang saya makan. Untunglah, mata saya jeli melihat peluru pengokot itu sehingga saya tak memakannya. Bisa dibayangkan, jika saya tak awas melihat peluru pengokot itu dan memakannya maka tak bisa dibayangkan masalah kesehatan yang akan saya derita dalam waktu yang lama.
Sate Madura adalah kuliner lokla yang nikmatnya terasa karena manis. Foto: www.pexels.com
Alhasil, penjual tentu sangat perlu menghindari untuk menggunakan pengokot dalam berjualan walaupun itu cara yang paling mudah dan cepat. Pemilik bisnis seharusnya secara ketat mendidik para pekerjanya untuk tak menggunakan bahan yang dapat mendatangkan bahaya bagi pelanggannya.
Tak hanya itu, pemerintah juga seharusnya aktif untuk menkampanyekan dan mensosialisasikan hal ini di kalangan pebisnis UMKM dan makanan kecil akan pentingnya usaha makanan kecil itu tidak menggunakan pengokot karenqa bahaya yang dapat ditimbulkan. Tentu, ini tak mudah tapi harus dilakukan demi kebaikan dan keselamatan bersama.
ADVERTISEMENT