Konten dari Pengguna

Manajemen Lingkungan dan Ekosistem Yang Berkelanjutan

Shinta Silvia
Staf Pengajar Teknik Lingkungan Universitas Andalas. Alumni Yokohama National University, Japan.
6 Oktober 2024 11:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shinta Silvia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejak awal tahun 1990-an, agenda politik yang dihadapi oleh ahli ekologi dan aktivis lingkungan telah mengalami perubahan signifikan. Perubahan ini dipicu oleh berbagai peristiwa global termasuk Deklarasi Rio dan Agenda 21 yang menekankan pentingnya keberlanjutan sebagai isu utama dalam manajemen lingkungan.
Pemerhati lingkungan harus mendesain pembangunan yang humanis dan efektif melalui manajemen lingkungan dan ekosistem yang berkelanjutan. Foto: https://www.pexels.com/
zoom-in-whitePerbesar
Pemerhati lingkungan harus mendesain pembangunan yang humanis dan efektif melalui manajemen lingkungan dan ekosistem yang berkelanjutan. Foto: https://www.pexels.com/
Makna keberlanjutan adalah pengembangan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Penting bagi semua pihak untuk bertindak dengan cara yang menguntungkan secara ekonomi, dapat diterima secara sosial, dan sesuai dengan kondisi lingkungan.
ADVERTISEMENT
Deklarasi Rio memberikan penekanan yang kuat pada peran ekosistem dalam mencapai keberlanjutan terutama melalui prinsip yang menyatakan bahwa negara-negara harus bekerja sama untuk melestarikan, melindungi, dan memulihkan kesehatan serta integritas ekosistem Bumi. Tanggung jawab negara untuk menangani isu-isu lingkungan diakui meskipun tanggung jawab tersebut bervariasi.
Negara-negara maju diharapkan untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar dalam upaya internasional menuju pembangunan berkelanjutan mengingat tekanan besar yang dihasilkan oleh masyarakat mereka terhadap lingkungan global serta sumber daya keuangan dan teknologi yang mereka miliki.
Konvensi Keanekaragaman Hayati yang diadopsi pada tahun 2000 memperkenalkan 12 prinsip yang dikenal sebagai Pendekatan Ekosistem menempatkan konsep ekosistem sebagai pusat pertimbangan dalam manajemen lingkungan. Dari 12 prinsip tersebut, sepuluh prinsip memberikan panduan konkret bagi aktivis lingkungan.
ADVERTISEMENT
Beberapa prinsip penting antara lain adalah tujuan manajemen sumber daya harus mempertimbangkan pilihan sosial, manajemen harus didelegasikan ke tingkat terendah yang sesuai, dan manajer ekosistem perlu mempertimbangkan dampak aktivitas mereka terhadap ekosistem tetangga. Pendekatan ini juga menggarisbawahi pentingnya memahami ekosistem dalam konteks ekonomi dan menginternalisasi biaya serta manfaat yang terkait dengan ekosistem.
Prinsip-prinsip ini bertujuan untuk menciptakan kebijakan yang dapat mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati serta penggunaan yang berkelanjutan. Pentingnya menjaga struktur dan fungsi ekosistem untuk mempertahankan layanan ekosistem juga ditekankan.
Pelestarian ekosistem menjadi prioritas utama karena daya dukung ekosistem seperti penyediaan makanan dan air, pengendalian banjir, serta manfaat spiritual dan rekreasi merupakan sumber kehidupan bagi manusia.
Pemerhati lingkungan perlu menetapkan tujuan manajemen untuk jangka panjang dan mengakui bahwa perubahan adalah hal yang tak terhindarkan. Penilaian kondisi ekosistem, penyediaan layanan, dan hubungannya dengan kesejahteraan manusia memerlukan pendekatan terintegrasi yang memungkinkan proses pengambilan keputusan yang lebih baik dalam menentukan layanan mana yang paling dihargai dan bagaimana mempertahankannya melalui manajemen yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Penting untuk mempertimbangkan bahwa ekosistem bukanlah entitas statis. Ekosistem diartikan sebagai kompleks dinamis dari komunitas tanaman, hewan, dan mikroorganisme serta lingkungan nonhidup yang berinteraksi sebagai unit fungsional.
Manusia juga dianggap sebagai bagian integral dari ekosistem dan interaksi di dalam ekosistem dapat mengalami ketidakberlanjutan. Oleh karena itu, ada beberapa pertanyaan mendasar yang perlu diajukan dalam upaya manajemen lingkungan berbasis ekosistem, seperti apa sifat-sifat dasar ekosistem yang dapat menjelaskan respons mereka terhadap gangguan dan intervensi manusia. Selain itu, dapatkah kita merumuskan proposisi yang berguna tentang proses dan sifat ekosistem? Dan apakah teori ekosistem yang kita rumuskan sudah cukup berkembang untuk menjelaskan pengamatan ekologis dengan aplikasi praktis untuk manajemen lingkungan?
Pengembangan teori ekosistem sangat penting untuk penerapan ilmu ekologi dalam manajemen lingkungan. Teori yang baik akan memberikan panduan yang kuat untuk strategi manajemen dan konservasi sumber daya (Jorgensen dkk, 2007).
ADVERTISEMENT
Alhasil, pentingnya ekosistem dalam manajemen lingkungan tidak dapat diabaikan. Melalui pendekatan yang terintegrasi dan partisipasi semua pihak, kita dapat mengoptimalkan layanan ekosistem demi kepentingan manusia dan alam.
Namun, tantangan besar tetap ada dalam memenuhi tuntutan politik dan sosial yang memerlukan kerjasama serta komitmen dari berbagai sektor untuk mencapai tujuan keberlanjutan yang diinginkan. Ke depan, upaya kita harus terus berfokus pada pemeliharaan struktur dan fungsi ekosistem demi keberlangsungan hidup dan kesejahteraan generasi mendatang.