Konten dari Pengguna

Menjalani Long Distance Relationship dengan Mindful

Shintya Aprillia
Mahasiswa S1 Psikologi, Universitas Negeri Malang
24 Oktober 2024 15:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shintya Aprillia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai makhluk sosial, keterlibatan dalam menjalin relationship merupakan suatu aspek yang tak terelakkan di kehidupan sehari-hari. Secara alami, kita terhubung dengan berbagai individu mulai dari keluarga, teman, sahabat, atau bahkan kekasih. Lantas, apakah selama ini kita menjalin hubungan dengan orang lain akan selalu baik-baik saja? Tentunya tidak selamanya akan berjalan mulus.
(Sumber: https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
(Sumber: https://pixabay.com/id/)
Konflik pun tak jarang mewarnai perjalanan kita dalam berelasi. Munculnya konflik sangatlah wajar, yang menjadi tidak wajar ketika kita membiarkan konflik tanpa adanya penyelesaian yang baik dan tidak adanya introspeksi diri masing-masing. Maka dari itu, sangat penting untuk dapat mengenal dan memahami relationship yang kita jalani. Mengenai sejauh mana kita mampu mengelola konflik dan menjaga hubungan tetap sehat dan berkembang.
ADVERTISEMENT

Pandangan Mindfulness mengenai relationship

Filosofi mindfulness sendiri dari kata ‘sati’ yang memiliki arti perhatian. Mindfulness berarti bagaimana kita bisa merasakan secara penuh pada saat ini, bukan mengkhawatirkan masa lalu ataupun masa yang akan datang yang memang belum pasti terjadi. Singkatnya, mindfulness merupakan hadir penuh sadar utuh. Mindfulness dan relasi memahami bahwa relasi berkaitan dengan perilaku kita meliputi perbuatan, perkataan, reaksi, dan respon. Ketika kita kurang memahami esensi relasi dapat menimbulkan sejumlah masalah, mulai dari kesalahpahaman hingga konflik yang lebih mendalam.
Relationship yang dijalani dengan menghadirkan mindfulnesss bukan hanya tentang menyadari tindakan kita sendiri, tetapi juga tentang membuka diri terhadap pengalaman orang lain dengan penuh kehadiran dan pengertian. Dengan mindful, kita dapat menggantikan reaksi impulsif menjadi respon yang terkendali dan bijaksana. Dalam mengembangkan keterampilan ini, perlu kita tahu bahwa yang harus dilakukan adalah memperkaya kualitas interaksi sosial, menciptakan lingkungan yang lebih harmonis, dan mendukung pertumbuhan bersama. Dengan demikian, mindfulness dalam relasi mengajarkan kita untuk melihat dan meresapi relasi sebagai suatu yang dinamis, menghadirkan kebijaksanaan dalam setiap tindakan kita.
ADVERTISEMENT

Pentingnya Mindfulness relationship

Dengan berelasi, sebenarnya adalah perjalanan kita untuk mengeksplorasi diri kita sendiri karena ibarat relasi itu seperti cermin. Relasi memantulkan gambaran tentang siapa kita sebenarnya.
(Sumber: https://pixabay.com/id/)
Misalnya, ketika menjalin LDR (Long Distance Relationship) karena pasangan harus menempuh pendidikan. Ketika kita mindful atas keadaan tersebut akhirnya menjadi sadar bahwa, “Oh, ternyata aku orangnya sangat takut kesepian, ya”. Dengan memahami keadaan tersebut, muncul pemahaman yang mendalam bahwa terdapat kecenderungan diri yang sebelumnya tersembunyi. Dengan penerapan mindfulness dalam relasi memiliki beberapa dampak yang sangat signifikan seperti:
ADVERTISEMENT

Tips berelasi dengan mindful

Berelasi dengan mindful, hadir penuh sadar utuh bukan hanya suatu konsep filosofis, melainkan juga sebuah keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa tips untuk berelasi dengan mindful:
ADVERTISEMENT
Referensi
Alidina, S. (2010). Mindfulness For Dummies. John Wiley & Sons.