Konten dari Pengguna

Inovasi Militer pada Masa Pandemi, Perlukah?

Shirley Margaretha
Mahasiswi Universitas Parahyangan
19 Desember 2021 21:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shirley Margaretha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber gambar: https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1622113825/yiuw1qos6detfbe28ab0.jpg
zoom-in-whitePerbesar
sumber gambar: https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1622113825/yiuw1qos6detfbe28ab0.jpg
ADVERTISEMENT
Inovasi militer di Indonesia harus ditingkatkan pada masa pandemi agar keberadaan negara terjamin. Militer sering dikaitkan dengan hal-hal yang menyangkut keamanan banyak jiwa. Tanpa disadari, militer merupakan salah satu aspek yang menjamin keamanan suatu negara. Beberapa warga memiliki pandangan yang terlalu sempit terhadap militer seperti saat adanya inovasi, warga mulai curiga dan cenderung berpikir negatif.
ADVERTISEMENT
Inovasi militer tidak hanya dilakukan saat berkonflik, banyak manfaat yang dapat diperoleh negara saat melakukan inovasi militer seperti meningkatnya indeks kekuatan militer dunia yang memberikan dampak positif bagi negara. Pada masa pandemi ini, seluruh bidang kenegaraan terpengaruh termasuk militer. Anggaran militer Indonesia mengalami peningkatan dan penurunan selama masa pandemi. Oleh karena itu, timbul pertanyaan “Apakah inovasi militer perlu dilakukan pada masa pandemi?”.
Mengapa harus ada inovasi militer? Tentunya, pengembangan militer di Indonesia bertujuan untuk mengamankan sumber daya dan wilayah yang dimiliki. Pengembangan militer dapat ditandai dengan terciptanya alat perang. Negara Indonesia juga berperan dalam menciptakan alat perang dunia yang berkualitas. Beberapa contoh alat perang ciptaan Indonesia adalah Jip Tempur P6 ATAV, Kapal Cepat Rudal 60 Meter, Kapal Selam Alugoro 405, Panser Badak, dan Pesawat CN-235. Pada masa pandemi yang tidak bisa diprediksi kapan akan berakhir, meningkatkan kekuatan militer merupakan bentuk antisipasi dan kewaspadaan negara. Selain sebagai bentuk antisipasi, penemuan alat militer baru juga akan memicu semangat warga terutama yang memiliki minat dalam militer untuk menjadi bagian dari inovasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Militer Indonesia terbagi menjadi tiga jenis yaitu Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU). Kemudian bagaimana dengan ketersediaan alat militer yang ada di Indonesia? Angkatan darat memiliki 153 artileri swagerak, 366 altileri tarik, 1.430 kendaraan tempur yang berlapis baja, 63 peluncur roket, dan 331 tank. Di lain sisi, angkatan laut mempunyai 7 kapal fregat, 24 kapal korvet, 179 kapal patroli, 10 kapal penyapu ranjau, dan 5 kapal selam. Tidak kalah dari angkatan darat dan angkatan laut, angkatan udara memiliki 188 helikopter, 15 helikopter tempur, 64 pesawat angkut, 17 pesawat intai dan misi khusus, 109 pesawat latih, 38 pesawat serang udara, 1 pesawat tanker, dan 41 pesawat tempur. Lantas, bagaimana militer Indonesia di mata dunia? Indonesia memiliki indeks kekuatan sebesar 0.2684 yang membuatnya berada pada urutan 16 dari 140 negara sehingga semakin berinovasi dan meningkatkan militer negara, indeks kekuatan militer dunia juga akan meningkat dan peringkat militer Indonesia di mata dunia juga akan semakin terlihat.
ADVERTISEMENT
Kehidupan pada masa pandemi dapat digambarkan seperti wahana rollercoaster, di mana ada masanya membantu negara atau menyulitkan negara dalam segala bidang termasuk aspek militer. COVID-19 mulai masuk ke Indonesia pada awal 2020 dan pada tahun 2019 saat belum terjadi pandemi, anggaran militer Indonesia berada pada angka 98 trilliun rupiah. Anggaran ini mengalami peningkatan setiap tahunnya. Alokasi dana militer pada tahun 2021 sebesar 118,2 triliun rupiah dan meningkat menjadi 133,9 triliun rupiah pada tahun 2022 sesuai dengan RAPBN 2022. Dengan dana sebesar ini, tentunya dibutuhkan peran aktif warga negara untuk menjadi bagian dari munculnya inovasi dan terobosan baru dalam dunia militer Indonesia. Peran aktif ini bisa dimulai dari hal kecil seperti mengikuti seminar dan membaca buku mengenai militer untuk menambah wawasan. Lama kelamaan dengan ilmu yang diterima, ilmu ini dapat diaplikasikan ke dalam inovasi militer.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, kesimpulan yang dapat ditarik yaitu inovasi militer pada masa pandemi dilakukan untuk menjamin keberadaan negara, meningkatkan indeks kekuatan militer agar nama Indonesia dalam dunia militer semakin dikenal dan membuat warga menjadi lebih aktif dalam membangun negara yang lebih baik. Pandemi juga memiliki sisi positif selama warga bisa produktif dan menggunakan waktu dengan bijak. Dengan ketersediaan militer saat ini, generasi muda diharapkan berpartisipasi untuk menyumbang ide yang bersifat meningkatkan kekuatan militer melalui berbagai cara. Pemerintah juga bisa memancing semangat generasi muda dengan mengadakan perlombaan inovasi militer pada hari Tentara Negara Indonesia yang diperingati setiap tanggal 5 Oktober. Dengan adanya kerja sama antara warga dan pemerintah maka inovasi militer akan terus tercipta.
ADVERTISEMENT
References:
Hanifah. “5 Alat Perang Karya Indonesia Dengan Kualitas Mendunia Yang Bikin Bangga.” 99.co. Februari 15, 2021. https://www.99.co/blog/indonesia/alat-perang-karya-indonesia/
Danaryati, Andin. “Kekuatan Militer Indonesia di Mata Dunia: Jumlah Personel hingga Alutsista yang Dimiliki.” SindoNews. Oktober 5, 2021. https://nasional.sindonews.com/read/559412/14/kekuatan-militer-indonesia-di-mata-dunia-jumlah-personel-hingga-alutsista-yang-dimiliki-1633392606
Evandio, Akbar. “Militer Indonesia Peringkat 16 Dunia, Ini Daftar Kekuataanya.” Bisnis.com. Oktober 14, 2021. https://kabar24.bisnis.com/read/20211014/15/1454248/militer-indonesia-peringkat-16-dunia-ini-daftar-kekuatannya
Prabu, Jaffry. “Naik Lagi, Anggaran Kemenhan Pimpinan Prabowo Jadi Rp133,9 Triliun 2022.” Bisnis.com. Agustus 16, 2021. https://ekonomi.bisnis.com/read/20210816/10/1430454/naik-lagi-anggaran-kemenhan-pimpinan-prabowo-jadi-rp1339-triliun-2022