Konten dari Pengguna

Uji Publik dan MIFEST: Pembuktian Kualitas Pembelajaran di MA Model Zainul Hasan

SHOBIRIN
Dosen Tetap di UNZAH Genggong Probolinggo, Awardee BIB-LPDP Program Doktoral di UIN Malang
3 Februari 2025 18:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SHOBIRIN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Biro Kominfo PZH Genggong
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Biro Kominfo PZH Genggong
ADVERTISEMENT
Genggong Probolinggo
MA Model Zainul Hasan Genggong kembali membuktikan dirinya sebagai salah satu madrasah yang tak hanya mempertahankan tradisi keilmuan pesantren, tetapi juga terus berinovasi dalam sistem pendidikannya. Dua hari ini menjadi momentum penting untuk menakar kualitas pembelajaran di madrasah ini melalui dua agenda besar: Uji Publik dan MIFEST. Kegiatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi lebih dari itu—sebuah ajang pembuktian bahwa pendidikan berbasis pesantren dapat berjalan seiring dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan esensi utamanya.
ADVERTISEMENT
Hari pertama (Senin, 03 Februari 2025), Uji Publik, menjadi panggung bagi para santri untuk menunjukkan kompetensinya di depan ratusan wali santri dan penguji eksternal dari berbagai bidang keahlian. Ada ujian tahfidz Al-Qur’an yang tidak hanya menguji hafalan, tetapi juga pemahaman dan ketepatan bacaan. Lalu ada metode baca kitab kuning AMSILATI, yang selama ini menjadi salah satu ciri khas pembelajaran di pesantren. Tak ketinggalan, riset sains dan keagamaan menjadi bukti bahwa MA Model Zainul Hasan Genggong tidak hanya fokus pada ilmu agama, tetapi juga membangun tradisi akademik yang berbasis riset.
Kemudian, besok (Selasa, 04 Februari 2025), MIFEST akan digelar sebagai kompetisi bergengsi bagi siswa MTs/SMP se-Jawa Timur. Lomba pidato bahasa Arab dan bahasa Inggris menjadi bukti keseriusan madrasah ini dalam membangun keterampilan komunikasi global bagi santrinya. Sementara itu, lomba tahfidz Al-Qur’an dan olimpiade IPA/IPS mengukuhkan komitmen madrasah dalam membentuk santri yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berwawasan luas dan siap bersaing di tingkat yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Yang menarik, Uji Publik dan MIFEST ini bukan sekadar ajang unjuk kebolehan. Lebih dari itu, ini adalah cerminan dari sistem pendidikan di MA Model Zainul Hasan Genggong yang telah tertata dengan baik. Di era digital dan globalisasi ini, madrasah ini mampu membuktikan bahwa pendidikan berbasis pesantren tetap bisa relevan dan maju. Santri tidak hanya belajar kitab kuning, tetapi juga riset sains. Tidak hanya hafal Al-Qur’an, tetapi juga mampu berpidato dalam bahasa internasional. Ini adalah wajah baru pesantren—yang tetap berakar pada tradisi, namun tak ragu melangkah ke masa depan.
Kesuksesan ini tentu tidak lepas dari komitmen para pengelola madrasah dan para guru yang terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Kurikulum yang diterapkan tidak hanya berbasis nilai-nilai Islam, tetapi juga mendorong santri untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Ini adalah model pendidikan yang harusnya menjadi inspirasi bagi banyak lembaga lain.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, dua hari ini bukan hanya tentang siapa yang juara atau siapa yang paling unggul. Lebih dari itu, ini adalah tentang bagaimana MA Model Zainul Hasan Genggong terus menegaskan dirinya sebagai lembaga pendidikan yang maju dan adaptif. Dengan fondasi keilmuan yang kuat dan semangat inovasi yang tinggi, madrasah ini terus melahirkan generasi unggul yang siap menghadapi tantangan zaman. Dan satu hal yang pasti: pesantren modern bukan lagi sekadar pilihan, tetapi solusi bagi pendidikan masa depan.