Konten dari Pengguna

Kisah Layla Majnun: Refleksi Sosial Pertentangan Kehidupan Budaya Timur Tengah

Shofiy Lestifah
Mahasiswa Sastra Indonesia, Universitas Pamulang.
12 Desember 2023 18:09 WIB
clock
Diperbarui 25 Juni 2024 13:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shofiy Lestifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumen Pribadi: Cover Novel Layla Majnun karya Nizami Ganjavi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen Pribadi: Cover Novel Layla Majnun karya Nizami Ganjavi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Manusia hidup di dalam satu kesatuan eksistensi dan literatur. Bersama dengan menulis, masing-masing orang tidak dapat dipisahkan dari segala pertentangan kehidupan. Dengan refleksi mendalam, manusia dapat memaknai sebuah kehidupan melalui imajinasi yang terstruktur, disaat itulah sebuah karya seni lahir ke dunia dan memberikan kesan realitas.
ADVERTISEMENT
Dalam menuliskan karya sastra, penulis berarti sedang mencerminkan dan menggambarkan kehidupan individunya melalui sudut pandang sosiologis. Dengan tulisan tersebut kita dapat mengetahui sebuah proses sosial di masyarakat umum. Melalui novel berjudul Layla Majnun karya Nizami Ganjavi yang membawa gaya tutur realistis ke dalam kisah epik sastra Persia. Layla Majnun adalah karyanya yang paling tersohor.
Di Timur Tengah nama Qays dan Layla atau yang biasa disebut “Layla-Majnun” dikenal luas sebagai kisah cinta sekaligus pasangan abadi dari surga. Ayah Qays bernama Syed Omri adalah penguasa Bani Amir. Saat Qays dikirim oleh ayahnya untuk belajar kepada seorang guru, disanalah Qays bertemu kekasihnya, Layla. Layaknya hakikat sang pecinta, cinta akan meleburkan jiwanya ke dalam jiwa kekasihnya. Namun kebersamaannya tidak lama, keduanya dipisahkan oleh status sosial, keputusan keluarga dan tudingan masyarakat.
Dokumen Pribadi: Isi Novel Layla Majnun karya Nizami Ganjavi
Terlalu berat bagi keluarga Layla untuk menanggung aib atas cacian lidah-lidah yang menjulur dari mulut busuk yang menyalak-nyalak. Baginya kehormatan anak gadisnya adalah kehormatan keluarganya juga. Lebih daripada itu, kehormatan kabilahnya pun harus dipertahankan.
ADVERTISEMENT
Meskipun tidak terkait secara langsung dengan sosiologi, tetapi beberapa unsur sosial sangat tercermin dalam kisah ini. Diantaranya adalah:
1. Pengaruh Budaya, Tradisi, dan Pertentangan Sosial
Di Arab menekankan pentingnya pernikahan dan keluarga dalam membentuk fondasi di masyarakat. Kisah ini menyoroti norma-norma sosial dalam masyarakat Arab dimana norma tersebut mencakup norma pernikahan, norma hubungan antara jenis kelamin, dan tanggung jawab sosial yang memengaruhi hubungan dan pilihan hidup seseorang. Kegilaan Qays kepada Layla yang semakin diketahui banyak orang sehingga menjadi bahan cemoohan terhadap Layla. Pembatasan sosial masyarakat itulah yang membentuk pandangan masyarakat terhadap cinta yang dianggap tidak sesuai norma.
2. Status Keluarga dan Masyarakat
Layla dan Majnun berasal dari dua kabilah yang berbeda. Pada umumnya hubungan lintas kasta atau kelas sosial dianggap sebagai penyimpangan terhadap norma sosial, hal ini bisa menjadi salah satu hambatan bagi hubungan mereka. Sebagai bentuk kemarahan keluarga Layla, akhirnya Layla dijodohkan dengan pria lain. Ayah Layla bahkan rela mengurung anak gadisnya dan menjaganya dengan hati-hati dari lelaki bernama Qays yang dianggapnya gila itu.
ADVERTISEMENT
3. Pengucilan yang Memengaruhi Identitas
Hubungan Layla dan Majnun yang tidak mendapat dukungan dari masyarakat sekitar membuat identitas keduanya dipandang buruk. Kemudian kembali pada norma-norma pernikahan dan hubungan antar jenis kelamin, cinta yang mengusai Qays kemudian dikenal sebagai Majnun yang artinya gila membuatnya mengalami keterpencilan sosial.
Kisah Layla Majnun mengeksplorasi kompleksitas hubungan antar individu dalam konteks norma-norma sosial dan budaya yang ada pada masa itu. Hal ini menjadi cermin bagi dinamika sosial masyarakat terhadap peran dan dampaknya pada individu yang terlibat dalam hubungan yang dianggap di luar norma.