Konten dari Pengguna

Stocks for Dummies

Shofiyatun
Alumni Jurusan Arsitektur Instintut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
21 September 2021 14:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shofiyatun tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Pixabaya
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Pixabaya
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini saya lumayan sering mendapat pesan pribadi. Entah melalui aplikasi obrolan atau jalur pribadi di sosial media. Isinya kurang lebih sama.
ADVERTISEMENT
"Mbak, ajarin main saham dong!'
"Mbak, apasih maksudnya ipot-ipot gitu?"
"Mbak, aku harus memulai dari mana kalau ingin mainan saham juga?"
Dan tentu saja, saya bingung jawabnya. Hehe.. apalagi sejak masuk ke saham dua tahunan terakhir saya juga masih di posisi learning by doing. Porto juga masih ada beberapa yang merah. Walau sebenarnya dari sisi modal sudah untung walau belum balik modal juga.
Yang saya lakukan waktu itu adalah membagikan akun-akun finansial planner, dan juga beberapa akun saham yang saya percayai tujuannya untuk mengedukasi bukan untuk mempompom. Dan begitu saya share jawabannya kurang lebih sama.
"Duh.. ga paham aku mba. Jelasin dong!"
"Ga paham bagian mananya?"
"Semua mba!"
ADVERTISEMENT
Deng deng... rasanya saya pengen sembunyi. Karena juga bingung gimana jelasinnya.
***
Beberapa waktu lalu, ketika saya sedang survei sekuritas dengan deposit di bawah satu juta. Saya menemukan salah satu teman menjadi follower salah satu akun sekuritas. Sebut saja Mandiri Sekuritas. Kemudian saya mengirinya pesan via dm instagram
"Eh, Guh. Kamu pakai mansek? deposito awalnya berapa sih?"
"Kamu mau masuk saham, Nyah? Sudah ngerti saham gimana? Lagi free nggak? Tak telpon saja ya."
Dan tidak sampai lima menit, telpon saya berdering dengan nama teman saya terpampang di layar panggilan. Kurang lebih satu jam dia menatar saya. Menjelaskan cara kerja saham. Apa itu portofolio. Apa itu average dan beberapa akun instagram yang perlu di-follow untuk belajar.
ADVERTISEMENT
Kemudian akun-akun instagram tersebut saya share ke teman kalau ada yang bertanya tentang saham. Ketimbang saya keliru jelasin dan menjerumuskan mending mereka belajar sendiri saja. Tapi tetap saja, banyak yang tidak paham. Melihat postingan yang bejibun saja langsung pusing tujuh keliling.
Dikarenakan ini nulisnya dalam rangka tetaplah berbuat baik karena kebaikan itu menular, saya mencoba menularkan kebaikan teman saya melalui postingan ini. Saya tidak bisa meniru cara dia nelpon sampai sejam karena saya orangnya text people. Lebih nyaman memberikan penjelasan via text ketimbang suara. Rasanya saya sudah capek duluan sebelum ngomong. Hehe..
Mari kita mencoba pelan-pelan ya...
Ingat sebelum kita masuk ke saham, uang yang kita gunakan adalah uang dingin. Dan jangan pula menggunakan dana darurat serta sebisa mungkin harus tahu dulu profil risiko kita gimana. Mungkin nanti saya bahas di postingan selanjutnya terkait ini.
ADVERTISEMENT
"Mbak, apasih maksudnya ipot-ipot gitu?"
Jadi ipot adalah nama aplikasi dari Indopremier Sekuritas. Apasih sekuritas itu? Kok juga ada Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, Ajaib dan lain sebagainya.
Jadi mari kita analogikan dengan kita berbelanja di Tokopedia
Alur Beli Saham. Dok Pribadi
Yang pertama misalnya kita mau beli produknya Unilever/ saham UNVR. Kita buka lokapasar/sekuritas mengetik Sunsilk (salah satu produk Unilever)/ UNVR (kode Unilever di bursa saham) di kolom pencarian. Jadi sekuritas itu bisa dianalogikan dengan e-commerce-nya.
Sebelum membeli kita membuat akun dulu kan? Nah yang harus kita persiapakan adalah email, No telepon, KTP, NPWP, serta buku tabungan.
Semua itu nantinya diperlukan di pengisian form buka akun. Mari kita anggap langkah ini selesai dan lanjut ke sistem pembayaran. Di Tokpedia sistem pembayaran kita bisa menggunakan OVO/transfer antar bank/ kartu kredit. Tapi tidak dengan saham. Pembayaran kita menggunakan RDN/ Rekening Dana Nasabah. Seperti OVO, RDN ini bisa di-top up menggunakan beberbagai bank. Tapi tidak dengan RDN bank transfernya atau istilahnya bank custodian itu ga boleh ganti-ganti. Ketika pertama daftar -taruhlah- kita pakai bank Mandiri. Maka transaksi-transaksi selanjutnya tetap menggunakan bank Mandiri. Dan pembukaan rekeningnya nanti jadi satu dengan pembukaan akun sekuritas kita. Saya sarankan agar RDN-nya sama dengan rekening harian kita. Sehingga biaya top upnya gratis.
ADVERTISEMENT
Selama kita melakukan transaksi di tokopedia tidak dikenakan biaya administrasi tapi ongkos kirim barang dikenakan ke kita. Sedang di saham biaya transaksi dikenakan ke kita makanya nantinya akan ada fee trading yang berbeda di masing-masing sekuritas.
Nah.. setelah proses pembelian selesai. Sunsilk akan kita terima barangnya dan UNVR akan masuk di portofolio di akun sekuritas kita.
Seperti itulah alur jual beli saham jika dianalogikan dengan kita berbelanja di tokopedia.