Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengukuh Harapan pada Gelaran Desa Jati Lakon Sri Mulih
12 Desember 2023 16:06 WIB
Tulisan dari Shubuha Pilar Naredia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Jati sebagai salah satu Desa yang berada di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, merupakan sebuah desa yang tumbuh dan bergerak seiring kebergerakan warga masyarakatnya. Sebagai sebuah desa yang berada di kawasan pusat Pemerintahan Kabupaten Karanganyar, Desa Jati memiliki keunikan tersendiri yang masih dapat ditemu-kenali. Sebut saja misalnya sistem pertanian yang masih masif dilakukan oleh mayoritas warga Desa Jati. Kondisi demikian yang kemudian menjadikan Desa Jati dikenal sebagai salah satu Desa Agraris di tengah kota pada wilayah Kabupaten Karanganyar.

Mengutip dari lokawarta.com, lebih dari 100 petani di Desa Jati mengikuti pelatihan dan demo pertanian dengan teknologi Internet of Things (IoT) di GOR Desa Jati, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar pada Jumat 23 September 2022. Dengan adanya pelatihan ini menunjukkan potensi Desa Jati sebagai salah satu Desa Agraris di Karanganyar. Penjagaan spirit pertanian pada desa ini tidak lepas dari dukungan Kepala Desa Jati yaitu Haryanta, pada setiap kesempatan yang ada beliau tak henti-hentinya memperhatikan kondisi pertanian yang ada di wilayahnya. Bahkan yang lebih menarik lagi, diketahui bahwa sebagai Kepala Desa di Desa Jati Haryanta memberikan keteladanan bersama para Perangkat Desanya untuk tetap mengelola tanah desa untuk pertanian dengan menggarapnya sendiri agar dapat merasakan kondisi sebagai petani seperti layaknya masyarakat pada umumnya. Tanah desa disarankan tidak untuk disewakan namun diberdayakan untuk ruang komunikasi kebersamaan antar warga atas nama pertanian. Adapun jenis pertanian yang ada di kawasan Desa Jati berupa padi, jagung, buah-buahan, serta sayur mayur yang dikelola dengan cara organik namun ditumbuh kembangkan hingga dipasarkan dengan cara yang lebih modern.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, sebagai Desa Agraris maka Desa Jati memiliki tradisi-tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini. Sebut saja misalnya tradisi bersih desa. Tradisi ini yang dulunya dikenal sebagai Merti Dusun, seiring perkembangan pengetahuan kini diwujudkan dalam bentuk Tasyakuran Bersih Desa. Dilansir dari liputan6.com, Tasyakuran adalah kegiatan atau upacara yang dilakukan untuk mengucapkan rasa syukur, bersyukur, atau merayakan sesuatu yang dianggap sebagai berkah, nikmat, atau kebaikan. Sedangkan Bersih Desa diartikulasikan sebagai upaya membersihkan desa dari hal-hal yang dapat merusak atau mengotori desa. Tasyakuran Bersih Desa di Desa Jati menjadi aktivitas tradisi rutin sehingga dipandang sebagai rutinan yang syarat akan pemaknaan serta penuh pengharapan kepada Tuhan bagi masyarakat Desa Jati.
Tasyakuran Bersih Desa di Desa Jati pada tahun 2023 ini dilakukan dengan salah satunya mengadakan gelaran wayang kulit berlakon Sri Mulih yang dibawakan oleh Dalang ternama yaitu Ki Anom Dwijo Kangko. Dikutip dari mediaindonesia.com, Ono Sarwono mengungkapkan bahwa Lakon Sri Mulih menceritakan tentang tokoh Dewi Sri yang diyakini masyarakat sebagai simbolisasi dewi padi, pangan, ataupun kemakmuran. Sebagai salah satu Desa Agraris di Karanganyar, maka tidak heran jika Lakon ini yang dipilih. Hal ini tidak terlepas dari habituasi masyarakat setempat yang memiliki pemaknaan tersendiri pada personifikasi sosok Dewi Sri sebagai simbol Dewi Kemakmuran. Merujuk pada penjelasan di atas maka Lakon Sri Mulih dalam gelaran Tasyakuran Bersih Desa di Desa Jati dipandang merupakan ekspresi seni yang tumbuh dari budaya masyarakat agraris untuk mengukuhkan harapan akan ketahanan pangan sehingga terwujud kehidupan yang subur dan makmur. Desa Jati dalam praktik pelestarian tradisi macam ini menjadi salah satu potret menjaga nilai melalui gelaran hiburan. Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Jati merupakan kemasan budaya Tontonan yang memuat Tuntunan, sebagai aktivitas hiburan yang memuat tuntunan hidup representasi pengukuhan rasa syukur demi kebersamaan dan kemakmuran desa.