Konten dari Pengguna

(Tak Ada) Kampanye Sertifikasi Halal di Program MBG

Ramlan Majid
Bekerja di Badan Riset dan Inovasi Daerah Kota Makassar sebagai Peneliti dan Fasilitator Inovasi
12 Mei 2025 16:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ramlan Majid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto : Ramlan/Canva/2025
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Ramlan/Canva/2025
ADVERTISEMENT
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah tidak hanya menjadi solusi pemenuhan gizi masyarakat, tetapi juga membuka peluang strategis untuk mengkampanyekan pentingnya sertifikasi halal bagi produk makanan dan minuman di Indonesia. Melalui program yang menyasar jutaan pemanfaat ini, pemerintah memiliki kesempatan untuk membangun kesadaran publik tentang urgensi jaminan produk halal.
ADVERTISEMENT
Dengan capaian sertifikasi halal yang masih berada di angka 44,18% dari 28 juta unit usaha (2024), program ini dapat dimanfaatkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) sebagai stimulus bagi pelaku usaha, terutama sektor penyembelihan hewan, untuk memperoleh sertifikasi halal. Peluang kebijakan ini berjalan seiring dengan tingginya permintaan protein hewani untuk Program MBG.
Sayangnya, sejauh ini kampanye sertifikasi halal dalam memanfaatkan momentum Program MBG belum begitu nampak terkolaborasi antar pemangku kebijakan (BPJPH dan Kementerian terkait). Yang ada hanya statement lepas tanpa agenda bersama. Minimal melibatkan lima unsur, yakni BPJPH, Kementerian P3A, Kementerian Dikdasmen, dan Kementerian UMK serta pihak usaha. Yang pasti bahwa Program MBG dengan jaminan kehalalannya wajib memberikan ketenangan bagi para orang tua dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dari sisi edukasi, Program MBG juga menjadi media dan momentum yang efektif bagi pemerintah dan masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi produk halal. Melalui penyajian makanan yang terjamin kehalalannya, program ini memperkenalkan konsep halal dan thayyib secara praktis kepada para penerima manfaat. Pemahaman yang tertanam sejak dini ini diharapkan dapat membentuk kesadaran berkelanjutan tentang pentingnya memilih produk bersertifikat halal sebagai bagian dari pembentukan perilaku dan karakter yang baik.
Ketika anak-anak mereka mengonsumsi makanan dari program ini, orang tua tidak akan khawatir tentang status kehalalan dan keamanan makanan yang disajikan. Jaminan halal dalam program MBG menjadi bentuk perlindungan ganda dari pemerintah yakni asupan gizi berkualitas sekaligus menjaga kepatuhan terhadap syariat.
Foto : https : //presidenri.go.id/Program Makan Bergizi Gratis
Peluang Efek Domino bagi UMKM
ADVERTISEMENT
Dengan konsistensi penyajian menu berbasis protein hewani, Program MBG tidak hanya berkontribusi pada pemenuhan gizi seimbang, tetapi juga membuka peluang bagi pelaku usaha, khususnya UMKM ayam potong dan Rumah Potong Hewan (RPH) yang jumlahnya sekitar 1.700 unit. Program MBG membuka peluang signifikan bagi peningkatan omzet, khususnya yang telah memiliki sertifikasi halal.
Rantai pasok program ini, mulai dari pemilihan bahan baku hingga pengemasan akan menciptakan efek domino yang berdampak positif bagi industri pangan nasional. Para produsen makanan dan minuman yang ingin berpartisipasi dalam program ini akan termotivasi memenuhi standar kehalalan.
Berdasarkan perhitungan kebutuhan protein hewani, setiap UMKM ayam potong berpotensi meningkatkan omzet hingga 40-60% dari kapasitas normal. Peningkatan ini didukung oleh jaminan pembelian rutin dari program pemerintah, yang memberikan kepastian pasar dan stabilitas pendapatan bagi pelaku UMKM.
ADVERTISEMENT
Halal Tidak Memandang Agama
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kesadaran mengonsumsi produk halal tidak semata-mata didasari oleh faktor keagamaan. Konsumsi halal juga berkaitan dengan identitas religius dan tingkat adaptasi budaya dalam pola konsumsi harian (Bonneto dalam Rahma, 2017).
Konsep halal dalam produk makanan dan minuman telah berkembang melampaui batasan religius. Konsep ini sudah menjadi standar universal yang menjamin keamanan dan kesehatan pangan. Tidak hanya relevan bagi konsumen Muslim, sertifikasi halal kini dipandang sebagai parameter kualitas yang memberikan kepastian akan keamanan, kebersihan, dan kandungan nutrisi yang baik bagi konsumen, terlepas dari latar belakang agama seseorang.
Bagi konsumen non-Muslim, memilih produk bersertifikat halal berarti mendapatkan jaminan ganda : standar keamanan pangan yang ketat dan proses produksi yang terkontrol. Hal ini karena penerapan standar halal lebih dari sekadar label keagamaan dimana setiap produk harus memenuhi kriteria ketat yang mencakup aspek keamanan pangan (food safety), kebersihan (hygiene), dan kandungan bahan yang tidak membahayakan kesehatan. Proses produksi halal menerapkan standar keamanan pangan internasional.
ADVERTISEMENT
Memanfaatkan momentum Program MBG sebagai ajang kampanye sertifikasi halal akan menjadikan konsep halal berevolusi menjadi standar universal bernilai tambah bagi seluruh konsumen. Tidak hanya memperkuat implementasi Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, melainkan menjembatani kebutuhan religius dengan tuntutan keamanan pangan modern untuk mendukung tumbuh kembang siswa Indonesia yang sehat jasmani dan rohani.
Singkatnya, MBG berperan sebagai akselerator pertumbuhan sertifikasi halal, khususnya dalam sektor penyembelihan hewan yang menjadi komponen vital dalam penyediaan protein hewani halal untuk masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia sebagai pusat industri halal global.