Konten dari Pengguna

Disrupt 2024: Tren AI yang Harus Diketahui Startup Indonesia

Sidik
Hi, nama saya Sidik Permana! Saat ini, ku sedang studi program master di UC Berkeley, selain itu saya juga co-founder digitaldesa.id, startup yang bikin desa-desa di Indonesia jadi lebih maju dengan teknologi. Aku senang membahas teknologi dan sains.
6 November 2024 13:43 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Tampak Luar Event TechCrunch Disrupt 2024 di San Francisco. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Tampak Luar Event TechCrunch Disrupt 2024 di San Francisco. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
ADVERTISEMENT
TechCrunch Disrupt 2024, yang berlangsung dari 28 hingga 30 Oktober di Moscone Center, San Francisco, menyoroti berbagai tren yang wajib dipahami oleh startup di Indonesia, khususnya dalam bidang Artificial Intelligence (AI). Sebagai salah satu perwakilan dari Digides (digitaldesa.id), platform smart village dari Indonesia, saya menyaksikan inovasi dan strategi terbaru yang dapat membawa perubahan besar bagi ekosistem teknologi di tanah air.
Foto: Sidik Permana di Event TechCrunch Disrupt 2024, San Francisco. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Sidik Permana di Event TechCrunch Disrupt 2024, San Francisco. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Transformasi dengan AI dalam Industri Kreatif

Salah satu tren utama yang disorot di Disrupt 2024 adalah peran AI dalam industri kreatif. Perwakilan dari Luma AI membahas bagaimana AI kini memungkinkan seniman menciptakan karya yang sebelumnya memerlukan banyak tenaga manusia dan proses panjang. Dengan AI, seniman dapat bekerja lebih cepat dan mandiri, membuka peluang besar dalam industri seni digital.
ADVERTISEMENT

Agen AI: Dari Tren Menjadi Kebutuhan

Pameran di Disrupt Expo menampilkan agen AI yang bukan lagi sekadar tren mewah, tetapi kebutuhan nyata. Teknologi ini berfungsi sebagai pelengkap, meningkatkan produktivitas tanpa menggantikan peran manusia. Di Indonesia, startup seperti Kata.ai dan Prosa AI sudah mulai memanfaatkan tren ini, menciptakan solusi yang lebih relevan dengan kebutuhan lokal.
Foto: Suasana di dalam event TechCrunch Disrupt 2024, San Francisco, menunjukkan berbagai paviliun internasional dan area industri teknologi. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
Personalisasi AI yang disesuaikan dengan kebutuhan individu merupakan strategi kunci bagi perusahaan teknologi digital di Indonesia. Meskipun model AI besar seperti GPT-4 telah menunjukkan kemampuan luar biasa, masih terdapat celah dalam memenuhi kebutuhan spesifik pengguna. Hal ini membuka peluang bagi startup untuk mengembangkan solusi AI yang lebih terfokus dan relevan.
Di Indonesia, beberapa startup telah memanfaatkan peluang ini. Misalnya, Kata.ai mengembangkan platform AI percakapan yang memahami bahasa Indonesia dengan akurasi tinggi, membantu berbagai perusahaan dalam meningkatkan interaksi dengan pelanggan. Selain itu, Prosa AI berfokus pada pemrosesan bahasa alami dalam bahasa Indonesia, menawarkan solusi seperti chatbot dan analitik sentimen yang disesuaikan dengan konteks lokal.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks global, personalisasi AI telah menjadi tren utama. Menurut IBM, AI generatif dan kemajuan lain dalam teknologi AI telah berdampak besar pada praktik dan penerapan personalisasi dalam pengaturan perdagangan dan dunia bisnis. Dengan menganalisis data dan belajar dari perilaku pengguna, alat yang didukung AI dapat menciptakan pertemuan yang sangat dipersonalisasi yang meningkatkan pengalaman pelanggan dan meningkatkan keterlibatan pelanggan.
Oleh karena itu, startup di Indonesia memiliki peluang besar untuk mengisi celah yang ada dengan mengembangkan solusi AI yang lebih personal dan kontekstual, sesuai dengan kebutuhan unik pasar lokal. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pengguna tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif di pasar yang semakin kompetitif.

Startup Battlefield: Keberhasilan Salva Health

Salah satu sorotan utama di TechCrunch Disrupt 2024 adalah kompetisi Startup Battlefield, di mana Salva Health berhasil meraih gelar juara. Salva Health didirikan oleh Valentina Agudelo bersama dua rekannya setelah menyadari tingginya angka kematian akibat kanker payudara di Amerika Latin, khususnya di Kolombia. Mereka mengembangkan "Julieta", sebuah perangkat portabel bertenaga AI untuk deteksi dini kanker payudara. Perangkat ini mengukur kepadatan jaringan payudara menggunakan elektroda dan memberikan hasil dalam hitungan menit melalui ponsel, tablet, atau komputer. Tujuannya adalah memfasilitasi skrining awal, terutama di daerah terpencil yang minim akses ke mammogram.
Foto: Sesi pitch battle di TechCrunch Disrupt 2024, San Francisco, yang menampilkan Ai dalam kesehatan. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
Selain Salva Health, finalis lain di bidang kesehatan adalah Luna. Luna adalah aplikasi kesehatan dan kesejahteraan yang dirancang khusus untuk remaja perempuan. Aplikasi ini memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan seputar kesehatan dan mendapatkan jawaban dari para ahli, serta melacak siklus menstruasi, suasana hati, dan kondisi kulit. Tujuannya adalah memberdayakan remaja perempuan dalam membuat keputusan terkait kesehatan mereka.
ADVERTISEMENT
Kehadiran dua finalis di bidang kesehatan dalam kompetisi ini menyoroti pentingnya inovasi teknologi dalam sektor kesehatan. Solusi seperti yang ditawarkan oleh Salva Health dan Luna menunjukkan bagaimana teknologi dapat meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, terutama bagi komunitas yang kurang terlayani.

Kesempatan Besar bagi Startup Indonesia

Kemenangan Salva Health di TechCrunch Disrupt 2024 menegaskan peran krusial startup dalam menghadirkan solusi inovatif untuk tantangan kesehatan global. Dengan perangkat seperti "Julieta", diharapkan deteksi dini kanker payudara menjadi lebih mudah diakses, sehingga dapat menurunkan angka kematian akibat penyakit tersebut.
Keberhasilan Salva Health juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara negara berkembang dan negara maju. Dengan memanfaatkan kerjasama internasional, startup dari negara berkembang dapat tampil di kancah global dan memberikan dampak positif yang signifikan
ADVERTISEMENT
penulis : Sidik Permana