Ngaji Rutin Soal Filsafat Bareng Pak Fahruddin Faiz

Muhammad Shiddiq
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
3 Desember 2022 20:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Shiddiq tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Untuk sebagian mahasiswa pasti mempelajari ilmu filsafat sebagai disiplin ilmu yang diberikan oleh kampus untuk membuka cakrawala berfikir dalam suatu mata kuliah. Namun, mempelajari filsafat bagi beberapa kalangan mahasiswa mungkin dirasa sangat membosankan dan memiliki stigma negatif tersendiri.
ADVERTISEMENT
Jogja sendiri identik dengan kota pelajar. Banyak sekali ruang diskusi yang tersedia di luar kampus. Salah satunya yang menarik adalah Ngaji Filsafat. Pengajian ini rutin dilaksanakan seminggu sekali pada Rabu malam di Masjid Jendral Sudirman.
Ngaji Filsafat pertama kali dilaksanakan pada tanggal 21 April 2013. Pengajian ini diadakan oleh salah satu pengurus masjid bernama Yaser Arafat, kebetulan beliau seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga sekaligus mahasiswa Pak Fahruddin Faiz yang mengajar filsafat di UIN, sehingga diangkatlah tema filsafat sebagai pembahasan utama pengajian.
Tema filsafat yang diangkat merupakan sebuah hal baru dan menarik untuk dijadikan sebagai kajian.
"Lebih mengisi kekosongan kajian sebenarnya, kita melihat seperti tema-tema fiqih dan ibadah sudah banyak kajiannya, akhirnya kita memilih filsafat sebagai tema kajiannya, kebetulan juga ada pengurus masjid yang menjadi mahasiswa Pak Faiz karena beliau juga mengajar filsafat dan berkenan untuk mengisi pengajian, akhirnya kita rutinkan pengajian ini," ujar Wahid selaku salah satu pengurus Masjid Jendral Sudirman.
ADVERTISEMENT
Jamaah Ngaji Filsafat. Foto : (Shiddiq/Kumparan)
Sebelum Ngaji Filsafat ini ramai seperti sekarang, dulunya Ngaji Filsafat dilakukan di dalam kelas. Pada saat itu, pengurus masjid meminjam kelas di SMP Muhammadiyah 3 Depok. Setiap selesai dilakukan pengajian, biasanya hasil rekaman dibagikan oleh pengurus masjid melalui situs Facebook milik Masjid Jendral Sudirman, sehingga orang-orang tahu dan tertarik mengikuti pengajian tersebut. Awalnya meminjam satu kelas, kemudian dua kelas karena semakin banyak orang tertarik dengan Ngaji Filsafat. Akhirnya, pengajian tersebut dipindahkan ke dalam masjid.
Awalnya nama kegiatan ini adalah Kelas Filsafat. Ada tiga pemateri yang saat itu diamanahi untuk mengisi kelas yaitu Pak Fahrudin Faiz, Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Ustaz Sofwan. Dari ketiga pemateri tersebut, Pak Faiz menyampaikan pemahaman filsafat yang lebih mudah dimengerti, sehingga beliaulah yang dirutinkan kedepannya.
ADVERTISEMENT
"Dari ketiga pemateri ini, kami para pengurus Masjid Jendral Sudirman dapat melihat bagaimana beliau-beliau ini menyampaikan materinya, di samping kita para pengurus ingin belajar mengenai filsafat, kami merasa lebih mudah jika Pak Faiz yang menyampaikan, akhirnya Pak Faiz yang kita rutinkan," ujar Wahid.
Pak Faiz sebagai pemateri sangat ahli di bidangnya, terutama dalam menyampaikan tema-tema kajian filsafat yang dibawakan setiap minggunya, filsafat yang selama ini kita anggap rumit dapat dibawakan Pak Fahrudin Faiz dengan informatif dan mudah dipahami yang cara penyampaiannya santai dan sedikit lucu. Namun, hal inilah yang mengantarkan filsafat dapat dipahami bagi para jamaah yang rata-rata diikuti oleh mahasiswa itu.
"Bahasa pengantar, step by step, dan penyampaian materi yang dibawakan oleh Pak Faiz itu mudah dimengerti dan gampang banget untuk masuk ke pemikirannya," ujar Imamudin selaku salah satu jamaah Ngaji Filsafat.
ADVERTISEMENT
Imamudin juga menambahkan beliau sering memberikan permisalan yang nyata dengan kehidupan kita, sehingga pemikiran suatu filsuf dapat mudah dipahami dan dimengerti.
Filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan dirasa sangat penting bagi kita dalam mengambil kebijaksanaan dalam bertindak.
Imamudin memberikan tanggapan mengenai pentingnya filsafat bagi kehidupan. "Karena filsafat kita memiliki dasar pikiran untuk bertindak dan melakukan sesuatu, sehingga timbul kebijaksanaan yang ujungnya adalah titik keseimbangan antar manusia," ujar Imamudin.
Sebagai pengajian yang rutin dilaksanakan, Ngaji Filsafat ini sangat memberikan berbagai dampak positif bagi orang-orang yang ingin mempelajari tentang filsafat dan cara berfikir, terutama untuk mengenal diri mereka sendiri.