Konten dari Pengguna

Bumi dalam 7 Tahun, Hijau atau Kelabu?

Silfa Rahma Aulia
Seorang mahasiswi pencinta musik dan sains
20 Desember 2020 16:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Silfa Rahma Aulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo by : Zulfhin adhini
zoom-in-whitePerbesar
Photo by : Zulfhin adhini
ADVERTISEMENT
Bumi adalah salah satu di antara planet yang memiliki kekayaan di dalamnya dan merupakan tempat manusia menjalani kehidupan di alam semesta. Banyaknya kekayaan yang terdapat di bumi membuat manusia dapat bertahan hidup sejak ratusan ribu tahun yang lalu. Saat ini, kehidupan manusia telah mencapai abad 21 dengan perkembangan sains dan teknologi yang mengubah aktivitas dan kebiasaan manusia.
ADVERTISEMENT
Namun, aktivitas dan kebiasaan manusia saat ini menyebabkan kerusakan pada beberapa kekayaan bumi. Aktivitas seperti memakai bahan bakar, pembuangan sampah secara liar, penebangan pohon dan penggundulan hutan untuk membuat bangunan, dan pemakaian energi secara berlebih tanpa sadar membuat kondisi bumi tercemar dan menyebabkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca merupakan peristiwa saat gas yang berada di atmoster mengalami peningkatan sehingga dapat merusak atmosfer. Gas yang berada di atmosfer tersebut disebut dengan gas rumah kaca. Gas rumah kaca ini menyebabkan perubahan iklim yang telah terjadi di beberapa waktu. Walaupun gas rumah kaca dapat terjadi oleh faktor alam, tetapi aktivitas dan kebiasaan manusia di era sekarang ini juga menjadi pemicu terjadinya gas rumah kaca. Hal tersebut juga diungkapkan pada laporan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) bahwa kegiatan manusia mempercepat kenaikan konsentrasi gas rumah kaca.
ADVERTISEMENT

Jam Iklim dan Perkiraannya

Dengan kondisi bumi yang terus mengalami perubahan iklim ekstrim dan laju emisi karbon yang sangat cepat, maka seniman bernama Gan Golan dan Andrew Boyd bekerja sama dengan beberapa ilmuwan untuk membuat karya seni berupa “Climate Clocks” atau Jam Iklim yang diteliti di Mercator Research Institute on Global Commons and Climate Change di Berlin. Jam Iklim yang ditampilkan di Gedung 14th Street, One Union ini memperkirakan 7 tahun, 101 hari, 17 jam, 29 menit dan 22 detik hingga anggaran karbon habis jika dilihat dari laju emisi yang terjadi di bumi pada saat ini. Jam iklim ini juga memberikan waktu untuk dunia supaya mempersiapkan perubahan iklim yang berdasarkan tindakan pembakaran karbon sekitar 306,5 miliar ton karbon dan saat tujuh tahun itu keadaan bumi tidak dapat dikembalikan.
ADVERTISEMENT
Jam iklim tersebut memiliki tujuan sebagai bentuk upaya pencegahan efek pemanasan global dengan menunjukkan nilai presentase (dalam warna hijau) sebagai sebagian kecil energi yang dihasilkan sumber terbarukan, sang seniman Golan dan Boyd menyebutkan hal tersebut sebagai garis hidup.
Perubahan iklim dan kesehatan bumi berada pada tangan kita sendiri begitu pula dengan pencegahan peningkatan laju emisi bumi. Kemudian, jika hal yang diperkirakan jam iklim tersebut benar, hal yang dapat kita lakukan adalah merubah pola hidup dan menyadari bahwa saat ini kita sedang mengalami krisis lingkungan. Perubahan pola hidup dari diri sendiri tak perlu langsung ke hal besar, melainkan dapat dilakukan dengan melakukan aktivitas-aktivitas kecil, seperti:
1. Menggunakan Angkutan Umum
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan angkutan umum, dapat mengurangi pemakaian bahan bakar fosil pada kendaraan yang dapat menyebabkan timbulnya gas rumah kaca, khususnya penggunaan kendaraan bermotor. Tak hanya itu, dengan menggunakan angkutan umum, kita juga dapat menyelamatkan orang-orang yang memiliki masalah pernafasan dengan mengurangi polusi udara yang dihasilkan.
2. Mengurangi Penggunaan Plastik
Penggunaan plastik menjadi hal yang mudah ditemukan saat melakukan aktivitas, contohnya saat belanja. Namun, dengan menggunakan plastik dapat menyebabkan beberapa polusi tanah dan air serta mengancam kehidupan flora dan fauna yang ada di dunia karena plastik merupakan bahan yang sulit terurai. Pengurangan penggunaan plastik dapat dilakukan dengan menggantikan bahan plastik dengan bahan-bahan yang mudah diurai seperti tas kertas, atau bahan yang dapat digunakan berulang kali seperti bahan stainless steel, kayu dan lainnya.
ADVERTISEMENT
3. Menghemat Energi Listrik dan Penggunaan Air
Dengan bertanggung jawab dalam pemakaian energi listrik kita sudah melakukan kontribusi dalam pencegahan peningkatan laju emisi gas rumah kaca. Emisi gas rumah kaca sendiri mengakibatkan kekeringan dan kebakaran, dalam menghemat penggunaan air kita dapat mencegah akibat dari emisi gas rumah kaca.
4. Melakukan Daur Ulang dan Menanam Pohon
Jika terdapat barang yang sulit terurai dengan jumlah yang banyak, kita dapat menggunakan ke kreativitas kita dengan mendaur ulang barang-barang tersebut menjadi barang yang layak pakai atau bahkan dapat dijadikan ide bisnis, atau barang yang sulit terurai seperti gelas plastik dapat dijadikan pot untuk menanam tanaman dan pohon untuk menambahkan pemasukkan oksigen dan mengurangi emisi karbon yang mengakibatkan gas rumah kaca.
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah disebutkan, bahwa pengurangan emisi gas karbon dapat dikurangi dengan aktivitas-aktivitas kecil yang sering kali dianggap kurang penting. Populasi manusia juga dapat mempengaruhi perubahan pola hidup, jika dalam satu wilayah sudah dapat menerapkan kegiatan-kegiatan kecil tersebut dan menghasilkan hasil yang baik, bagaimana jika satu dunia dapat menerapkan hal tersebut? Maka dari itu, mari kita membuat jam iklim kita sendiri dengan mengingatkan semua orang. Hijau atau kelabu-nya bumi berawal dari tangan kita sendiri.
Sumber : https://iesr.or.id/pustaka/potensi-penurunan-emisi-indonesia-melalui-perubahan-gaya-hidup-individu
http://en.wikipedia.org/wiki/Climate_Clock
Suara.com