Konten dari Pengguna

Desa Sakita Menggelar Lomba Permainan Tradisional (Hule) di Sangadji Cup 2022

Silvanah
Silvanah, a researcher at the Center for Indonesia-China Studies (CICS)
9 Mei 2022 21:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Silvanah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(Sumber gambar: Dokumen Pribadi Hartum)
zoom-in-whitePerbesar
(Sumber gambar: Dokumen Pribadi Hartum)
ADVERTISEMENT
Dalam rangka merayakan Lomba Piala Kepala Desa (Sangadji Cup), Desa Sakita menggelar lomba gasing tradisional yang mereka sebut sebagai lomba Mehule. Hule jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah gasing, jika ditambah awalan me- artinya "bermain gasing". Perlombaan ini digelar guna melestarikan permainan tradisional yang sudah lama tidak dimainkan dan bahkan tahun ini merupakan awal bagi permainan Hule berjaya kembali di desa ini.
ADVERTISEMENT
Perayaan Lomba Sangadji Cup di tahun-tahun sebelumnya hanya di isi oleh serangkaian lomba seperti sepak bola dan bola Voli, namun perayaan lomba di tahun ini, bisa dikatakan menjadi sejarah dan bahkan momen langka bagi Desa Sakita yang pertama kalinya menggelar lomba tradisional Mehule di Sangadji Cup. Meskipun hanya satu kategori lomba dilaksanakan, acaranya tidak kalah menarik dan selalu diramaikan oleh kehadiran penonton.
Penyelenggraan Lomba Sangadji Cup biasanya digelar setelah lebaran Idul Fitri. Ini merupakan momen baik untuk merekatkan tali silaturahmi antar penduduk desa Sakita.
Rencana diadakannya lomba Mehule ini berasal dari inisiatif Aparat Desa Sakita bekerjasama dengan Masyarakat setempat. Lomba ini dimeriahkan oleh peserta antar RT bersama dengan beberapa kelompok masyarakat seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD), petugas Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan bahkan ada juga dari satuan LinMas dan POLPP.
ADVERTISEMENT
Pesertanya terdiri dari kalangan muda maupun tua secara bercampuran dalam bertanding, dan ini merupakan momen yang menarik, lomba ini dipesertai oleh anak-anak muda yang sejajar dengan usia anak SMP bertanding dengan kalangan orang tua, tanpa adanya pemisahan usia.
Aturan permainan lomba ini, dimainkan secara berkelompok, masing-masing kelompok dimainkan oleh tujuh peserta yang akan beradu, dengan membawa nama RT-nya masing-masing. Nantinya, semua pemain gasing secara bersamaan memainkan gasingnya. Dan pemilik gasing yang paling lama berputar akan menjadi pemenang atau juara.
Hadiah lomba yang diberikan untuk juara 1 senilai Rp. 3.000.000, juara 2 Rp 2. 500.000, juara 3 Rp 1. 500.000 dan juara favorite (4) sebesar Rp 1. 000.000. Puncak acara lomba Mehule ini di akhiri pada tanggal 7 Mei 2022, dan hasil kemenangan akhir diraih oleh peserta dari RT 1, RT 7, Aparat Desa dan Wirabuana.
ADVERTISEMENT
Patut diapresiasi pelaksanaan acara Sangadji Cup 2022 ini. Diharapkan lomba-lomba seperti ini kedepannya terus dilaksanakan. Kita wajib melestarikan permainan tradisional, karena banyak sekali nilai kebaikan yang tersembunyi dari permainan tersebut. Permainan ini tidak hanya menumbuhkan rasa kebahagiaan, kekompakan atau kebersamaan, tetapi juga menumbuhkan nilai pendidikannya. Banyak anak-anak muda sebagai penerus diharapkan bisa melestarikan kembali permainan tradisional yang sudah lama punah di masa sekarang.