Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Hari Sumpah Pemuda 2022: Memperkuat Semangat Generasi Pemuda Masa Kini
28 Oktober 2022 16:17 WIB
Tulisan dari Silvany Dianita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari Sumpah Pemuda Tahun 2022 sudah memasuki usia ke-94 Tahun jauh sebelum Indonesia memasuki masa kemerdekaan pada tahun 1945. Sedikit menyegarkan ingatan kita kembali akan hari yang bersejarah tersebut bahwa muncul peringatan ini dilatarbelakangi atas kondisi politik dan kemanusiaan bangsa Indonesia saat itu yang masih dalam masa penjajahan Belanda. Atas dasar kondisi yang menekan tersebut, muncullah kelompok pelajar di Indonesia untuk mendirikan organisasi bernama Indonesische Student Bond atau Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) pada tahun 1926.
Berdasarkan inisiasi dari pembentukan organisasi tersebut, PPPI menggelar tiga kali rapat, dimana rapat pertama diselenggarakan pada tanggal 27 Oktober 1928 bertempat di Lapangan Banteng, Jakarta. Pada agenda pertama tersebut, terdapat harapan untuk dapat memperkuat persatuan Indonesia melalui nilai sejarah, bahasa, pendidikan, dan membebaskan diri dari penjajah dan merebut kemerdekaan. Kemudian, kongres dilanjutkan kedua kalinya pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat di Gedung Oost-Java Bioscoop yang terletak di Jalan Medan Merdeka Utara namun sayangnya gedung ini sudah tidak ada lagi sekarang. Pada kongres kedua, para pemuda sepakat untuk membahas masalah pendidikan, nasionalisme, dan kebangsaan. Pada akhir acara kongres kedua, para pemuda mendeklarasikan hasil kongres yang kita kenal saat ini yaitu Sumpah Pemuda.
ADVERTISEMENT
Pertama: Kami poetra dan poetry Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. Kedua: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia, mendjoenjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Pemaknaan sumpah pemuda masa lalu memiliki banyak sekali pengaruh dan meninggalkan nilai sejarah yang kuat. Paling tidak dari persepsi saya pribadi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), nilai perjuangan sejarah sumpah pemuda masa lalu memiliki relevansi yang tidak lekang dengan waktu dan perlu tetap dipelihara, antara lain:
1.Disatukan melalui semangat perjuangan yang sama yaitu: nasionalisme
Dengan lahirnya Sumpah Pemuda 1928 yang lalu menjadi pemantik bagi kebangkitan nasionalisme para pemuda Indonesia yang mengikrarkan untuk mengusir penjajah dari bumi pertiwi. Mereka dengan sepenuh hati, setulus jiwa mengorbankan banyak hal, mulai dari tenaga, pikiran, harta benda, bahkan nyawanya sekalipun untuk menyatukan bumi Indonesia lepas dari penjajahan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana pemaknaan nasionalisme bagi generasi masa kini? Nilai nasionalisme merupakan salah satu nilai yang diamanatkan dalam sila ketiga Pancaila yaitu persatuan Indonesia. Tentunya pemaknaan masa lalu rasa nasionalisme ditunjukkan dengan mengusir penjajah, maka nilai nasionalisme masa kini perlu dimaknai melalui menjaga nilai ketimuran di tengah serbuan pengaruh barat yang masuk melalui beragam propagandanya, mulai dari produk-produk kebutuhan buatan luar negeri, musik, ideologi kebarat-baratan, yang lambat laun juga secara tidak disadari mampu “menjajah” nilai kecintaan terhadap bangsa. Maka, tantangan generasi kini adalah menghadapi jajahan barat melalui mental dan nilai ideologinya.
2.Membentuk Pemuda yang Tangguh
Bentuk dari perjuangan pemuda masa kini tidak lagi harus memegang senjata sebagai bentuk kemampuan bela negara dari serangan musuh. Musuh para pemuda masa kini adalah dirinya sendiri dalam menghadapi kapasitas global yang semakin kompetitif dan beragam tantangan. Tantangan mereka adalah melawan ketergantungan terhadap ekonomi, ketidakadilan, pembodohan terhadap nilai ideologi dari dunia luar. Pemuda masa kini sering dinilai kurang tangguh dalam menghadapi perubahan. Oleh karenanya, penting negara turut hadir untuk membentuk pemuda yang tangguh melalui beragam program dan upaya nyata untuk meminimalisir beragam tantangan global sehingga memberikan kesempatan pemuda untuk dapat bertahan dan bertumbuh dalam pemeliharaan nilai kesatuan.
ADVERTISEMENT
3.Mendorong Pemuda untuk Kreatif, Adaptif dan Mandiri
Indonesia saat mengalami bonus demografi yang didominasi generasi muda usia 16 s.d. 30 tahun yang biasa disebut generasi milenial dan Gen-Z. Berdasarkan Sensus Penduduk BPS (2020), Indonesia memiliki 64,5 juta pemuda dari 270,2 juta penduduk. Oleh karenya, beberapa tahun ke depan setidaknya Indonesia perlu menyiapkan banyak talenta pemuda yang perlu daya juang dan jiwa saing yang siap menghadapi beragam tantangan.
Program pemerintah saat ini juga mulai menggencarkan manajemen talenta dan literasi digital sebagai bagian untuk menggerakan masyarakat untuk melek digital secara nasional sehingga sudah mulai dapat menumbuhkan kemandirian baik secara ekonomi, penyediaan lapangan kerja, dan kreativitas yang tinggi. Diharapkan pemuda Indonesia bisa adaptif dan tumbuh atas perubahan sehingga mampu mengembangkan kapasitasnya dengan bebas.
ADVERTISEMENT
Sebagai ASN, makna sumpah pemuda bukan hanya sekedar sebuah peringatan. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh seorang ASN. Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan mencapai tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, maka aparatur sipil negara harus memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Selanjutnya, beberapa nilai dasar ASN yang harus dimiliki antara lain, memegang teguh ideologi Pancasila, setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah, mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia, mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik, menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Maka, tentu saja harapannya sebagai ASN masa kini juga sebagai salah satu bagian dari pendukung nilai-nilai kebangsaan perlu mengedepankan kepentingan pelayanan publik di atas kepentingannya pribadi dan golongan demi menjaga semangat persatuan dan kesatuan. Selain itu, perlu juga memahami dengan semakin tingginya daya saing secara global, maka penerapan cinta tanah air perlu terus dipupuk dan dipublikasikan melalui program-program nyata untuk memengaruhi nilai positif bagi masyarakat.
Live Update