Konten dari Pengguna

Kenaikan PPN 12% : Dampak bagi Masyarakat dan Pelaku Usaha

Silvia Ginting
Mahasiswi, universitas pamulang
15 Desember 2024 13:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Silvia Ginting tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
canva
zoom-in-whitePerbesar
canva
ADVERTISEMENT
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah salah satu sumber utama pendapatan negara yang dikenakan atas transaksi barang dan jasa di Indonesia. Mulai tahun 2025, pemerintah Indonesia berencana menaikkan tarif PPN dari 11% menjadi 12% sebagai bagian dari upaya untuk memperbaiki dan memperkuat struktur perpajakan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dampak PPN 12% terhadap Perekonomian
1. Kenaikan Harga Barang dan Jasa: Kenaikan tarif PPN akan langsung mempengaruhi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat. Barang-barang konsumsi seperti makanan, pakaian, kendaraan, dan barang elektronik kemungkinan akan mengalami kenaikan harga akibat beban pajak yang lebih tinggi. Meskipun pemerintah mungkin memberikan pengecualian untuk beberapa barang kebutuhan pokok, barang-barang non-esensial akan menjadi lebih mahal.
2. Peningkatan Pendapatan Negara: Kenaikan tarif PPN tentunya akan meningkatkan pendapatan negara. Dengan tarif yang lebih tinggi, pemerintah dapat memperoleh lebih banyak dana untuk membiayai berbagai sektor, seperti infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan program-program lain yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Pendapatan tambahan ini diharapkan bisa digunakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi setelah pandemi dan mendukung pembangunan jangka panjang.
ADVERTISEMENT
3. Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat: Dengan kenaikan PPN, masyarakat mungkin akan mengubah pola konsumsi mereka. Barang-barang yang lebih mahal akibat kenaikan PPN bisa mengalami penurunan permintaan, sementara barang-barang yang lebih terjangkau akan lebih diminati. Ini bisa menyebabkan pergeseran dalam permintaan terhadap barang dan jasa, yang mungkin berdampak pada beberapa sektor ekonomi yang mengandalkan konsumsi.
Dampak PPN 12% terhadap Pasar Modal
1. Sektor Konsumer Tertekan: Bagi sektor-sektor yang bergantung pada konsumsi rumah tangga, seperti barang-barang konsumsi, ritel, dan makanan dan minuman, kenaikan PPN berpotensi menjadi hambatan. Kenaikan harga barang-barang ini bisa menurunkan permintaan dari konsumen, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja laba perusahaan di sektor tersebut.
2. Tantangan bagi Startup: Kenaikan PPN juga berdampak pada startup di Indonesia. Meskipun Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menekankan bahwa kenaikan PPN bertujuan untuk meningkatkan pendapatan negara, startup diharapkan tetap fokus pada hal-hal yang lebih strategis dalam jangka panjang. Kolaborasi antara berbagai pihak seperti pemerintah, sektor swasta, BUMN, dan institusi pendidikan diharapkan dapat mengurangi dampak biaya yang muncul.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Kenaikan tarif PPN menjadi 12% merupakan langkah penting dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan pendapatan negara dan memperkuat struktur perpajakan. Namun, dampaknya terhadap masyarakat dan pelaku usaha perlu diawasi dengan baik untuk memastikan bahwa kebijakan ini tidak menimbulkan tekanan berlebihan pada konsumen dan sektor usaha.
silvia rehuluna br ginting mahasiswi universitas pamulang