Konten dari Pengguna

Menelusuri Garis Keturunan Ibu melalui DNA Mitokondria

Silvia Wulan Sari
Seorang Mahasiswi Kimia di Universitas Pendidikan Indonesia.
18 Desember 2020 16:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Silvia Wulan Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi DNA (Sumber gambar : https://www.sciencemag.org/news/2018/08/scientists-tweak-dna-viable-human-embryos)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi DNA (Sumber gambar : https://www.sciencemag.org/news/2018/08/scientists-tweak-dna-viable-human-embryos)
ADVERTISEMENT
DNA (Deoxyribonucleic acid) merupakan suatu materi pembawa informasi genetik pada manusia dan makhluk hidup lainnya. Sebagian besar DNA terletak di dalam inti sel (DNA inti atau nDNA) namun ada pula sejumlah kecil DNA yang dapat ditemukan di mitokondria (DNA mitokondria atau mtDNA).
ADVERTISEMENT
Apa perbedaan DNA inti dan DNA mitokondria?
Perbedaan yang ditemukan pada DNA inti dan DNA mitokondria terletak pada struktur, letak, banyaknya salinan dalam sel serta jumlah gen yang dibawa. DNA inti memiliki struktur linier, terletak dalam inti sel dan hanya terdapat satu pasang dalam setiap sel, membawa sekitar 20.000 hingga 25.000 gen yang diturunkan dari kedua orang tuanya sedangkan DNA mitokondria memiliki struktur sirkular, terletak dalam mitokondria dan memiliki cukup banyak DNA mitokondria di dalam sel, membawa sekitar 37 gen yang diturunkan hanya oleh pihak ibu.
Mengapa DNA mitokondria yang digunakan pada penelusuran garis keturunan ibu?
DNA mitokondria dianggap berasal seluruhnya dari sel telur karena adanya pengurangan DNA mitokondria paternal (dari sperma) selama proses pembuahan akibat berbagai macam perlindungan dari sel telur. DNA mitokondria paternal yang berhasil memasuki oosit menjadi hilang setelah sel telur yang sudah dibuahi mengalami pembelahan mitosis pertama, oleh karenanya dikatakan bahwa DNA mitokondria ini tidak mengalami rekombinasi antara DNA ayah dan DNA ibu.
ADVERTISEMENT
Mutasi pada DNA mitokondria berjalan lebih cepat jika dibandingkan dengan mutasi pada DNA inti, hal ini menyebabkan penelusuran garis keturunan ibu menjadi menarik karena akan memiliki variasi tinggi dalam populasi. Mutasi yang terjadi memiliki pola yang terorganisir dan akan diturunkan pada beberapa keturunannya. Apabila dibandingkan kemiripan antara DNA mitokondria satu individu dengan individu lainnya maka dapat diketahui apakah DNA mitokondria antar individu tersebut identik, sedikit mirip atau bahkan tidak terlalu mirip.
Saudara kandung dari ibu yang sama akan memiliki DNA mitokondria yang identik, begitupun dengan orang lain yang masih terikat dengan garis keturunan ibu yang sama. Meskipun begitu, tes melalui DNA mitokondria ini tidak dapat membedakan kedekatan jarak kekerabatan antar individu, tes ini hanya memberikan informasi mengenai hubungan kekerabatan dari garis keturunan ibu yang sama saja.
ADVERTISEMENT
Referensi
Amorim, A., Fernandes, T., & Taveira, N. (2019). Mitochondrial DNA in human identification: a review. PeerJ, 7, e7314. https://doi.org/10.7717/peerj.7314
Deena T. Kochunni. (2016). Difference Between Mitochondrial DNA and Nuclear DNA. [Online] Tersedia di http://www.majordifferences.com/2015/05/difference-between-mitochondrial-dna.html#.WDW2JvnyvIU
Nancy Kiser. (2015). Mitochondrial DNA. [Online] Tersedia di https://phillipsdnaproject.com/faq-sections/144-mitochondrial-dna-explained
Taufik Hidayat. (2017). DNA Mitokondria (mtDNA) Sebagai Salah Satu Pemeriksaan Alternatif Untuk Identifikasi Bayi Pada Kasus Infantisida. Jurnal Kesehatan Andalas VI (1) : 213-221.