Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Hilang Sudah Rumah Tempatku Pulang
31 Mei 2022 14:23 WIB
Tulisan dari Silvia Wulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mempunyai keluarga yang lengkap dan bahagia adalah harapan semua anak dunia ini. Berkumpul di ruang tengah ketika malam datang, dan menghabiskan waktu bersama sambil menceritakan apa saja yang telah terjadi selama satu hari beraktivitas, merupakan impian yang selalu ingin dirasakan. Namun, sayangnya tidak semua anak beruntung untuk dapat merasakan itu.
ADVERTISEMENT
Ada banyak alasan kenapa mereka tidak dapat merasakan kehangatan itu. Ada yang keluarganya lengkap tapi asing suasananya, ada keluarga yang hangat rumahnya tapi kurang salah satu anggotanya. Ada yang harus merasakan mempunya dua keluarga sekaligus, namun masih kekurangan cinta di dalamnya.
Avi adalah salah satu anak yang kurang beruntung hidupnya. Di usia yang masih muda, gadis penyuka musik tersebut harus kehilangan pondasi dalam hidupnya. Avi kehilangan sang bunda tercinta saat berusia sepuluh tahun. Saat dimana seharusnya ia mendapatkan cinta yang banyak dari sang bunda, kasih yang layak dari orang yang ia sebut keluarga.
Semua benar-benar berubah semenjak bunda pergi, Avi tidak lagi merasakan hangatnya sentuhan bunda sebelum ia tidur. Renyahnya tawa ayah ketika melihat ia dan sang adik berebut mainan, atau ketika jahilnya sang kakak yang menyembunyikan mainannya. Semua seakan sirna dalam sekejap mata.
ADVERTISEMENT
Tidak sampai di sana kehilangan yang harus Avi rasakan, ayah memilih pergi bekerja di luar kota, katanya jika di rumah ia akan merindukan bunda nantinya. Sehingga Avi, kakak, dan adiknya tinggal terpisah. Sang kakak dan adik tinggal dengan Ibu Emi, kakak pertama bunda. Sedangkan Avi sendiri hidup dengan Mama, adik bunda yang paling kecil.
Seiring berjalannya waktu, Avi mulai terbiasa dengan suasana keluarga baru. Perlahan Avi bisa merasakan bahagia itu kembali meski tidak seutuhnya sama. Tapi, lagi-lagi Avi diberi kejutan besar, ia kembali kehilangan. Mama yang merawatnya dengan penuh kasih dan sayang, harus meninggalkannya karena sakit yang diderita.
Avi kembali merasakan luka, kembali terombang-ambing hidupnya, lagi dan lagi Avi berpindah rumah. Bunda Uti kini menjadi tujuannya untuk pulang, syukur Tuhan mendengarkan doa yang Avi panjatkan. Diberikan umur yang panjang untuk Bunda Uti, sehat selalu keluarga itu. Avi tidak banyak mau, cukup melihat bahagia keluarganya yang saat ini.
ADVERTISEMENT
Di setiap doanya Avi selalu menyelipkan nama sang bunda agar bahagia di sana. Tidak lupa juga sedikit berharap bunda mau mampir ke dalam mimpinya untuk mengobati rindu yang terkadang menyesakkan itu. Avi juga mendoakan agar bahagia ayah dengan keluarga barunya.
(Silvia Wulandari/Politeknik Negeri Jakarta)