Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Melintasi Waktu di Toko Kelontong
19 Desember 2022 13:40 WIB
Tulisan dari Silvia AR tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kotak Konsultasi Masalah
Silakan berkonsultadi tanpa ragu-ragu.
__ Toko Kelontong Namiya
ADVERTISEMENT
Pada mulanya, terdapat sekelompok tiga orang yang melarikan diri setelah pencurian mobil larut malam. Mereka terdiri dari Shota, Atsuya dan juga Kohei. Akhirnya mereka melarikan diri dengan sebuah mobil, namun kebetulan mobil tersebut kehabisan bahan bakar. Mereka memutuskan untuk pergi ke pemukiman yang tidak jauh dari mobil mereka yang rusak. Mereka menemukan sebuah bangunan yang sudah lusuh, bangunan itu kombinasi rumah pribadi dan toko. terbuat dari kayu dengan bentuk rumah khas Jepang. Bagian toko terpasang pintu gulung.
Salah satu dari mereka mencoba memasuki bangunan itu, diikuti dengan kedua temannya. Keanehan mulai terjadi ketika ketiga orang itu masuk di dalam toko, sebab mereka tiba-tiba mendapati sebuah surat yang ditujukan kepada toko kelontong tersebut yang sudah ada di sebuah kotak susu. Surat pertama dengan nama samaran Kelinci Bulan, yang permasalahannya cukup membuat bingung karena sebuah perbedaan waktu. Kohei mendapatkan ide untuk menyuruh temannya untuk membalas surat pertama. Surat pertama dari pemilik Kelinci Bulan itu meminta saran atas apa yang tengah terjadi pada dirinya.
ADVERTISEMENT
Setelah surat itu selesai dibalas, kemudian berdatangan surat-surat selanjutnya yang tidak kalah seru. Sebagian besar, isi surat tersebut berisi curhatan, pendapat, bahkan hanya sekadar menanyakan bagaimana cara mendapat nilai 100. Mereka juga mulai membalas surat-surat itu dengan penuh antusias, dan sering kali berdebat mengenai perbedaan pendapat antar ketiganya. Kemudian, mereka bertiga mulai menyadari sesuatu yang aneh terjadi pada toko kelontong tersebut, ketika salah satu dari mereka keluar dari toko dan melihat jam. Pada kenyataannya aliran waktu yang berjalan pada toko kelontong tersebut berbeda dengan di luar. Waktu tidak berjalan normal.
"Sebuah teori, seseorang di masa itu mengirim surat ke Toko Namiya versi masa lalu, surat itu akan sampai di toko yang sama versi masa kini. Sebaliknya, jika kita memasukan surat ke kotak susu sekarang, surat itu akan muncul di kotak susu versi masa lalu.” —Shota
ADVERTISEMENT
Dalam novel berjudul Toko Kelontong Namiya ini setebal 404 halaman, karya dari Keigo Higashino yang telah diterjemahkan oleh Faira Ammadea, dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2020 tersebut, pembaca akan diajak untuk ikut berpetualang bersama tokoh Shota, Atsuya, dan Kohei dalam memecahkan masalah yang diterima dari orang-orang pada saat mengirim surat ke toko kelontong. Pembaca akan ikut mengurai masalah yang berkaitan dengan para pengirim surat.
Inti dari novel ini adalah mendiskusikan, berkonsultasi, dan meminta saran pada permasalahan-permasalahan hidup yang tengah terjadi pada masa lampau, masa kini, maupun masa yang akan datang. Lewat novel yang memaparkan 5 bab ini, pembaca akan dibawa untuk memecahkan masalah seperti: bagaimana menentukan pilihan hidup, cara untuk berjuang, cara untuk bertahan hidup, dan cara berkorban. Bab yang disajikan juga berhubungan satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Novel ini memaparkan dengan bahasa yang mudah dipahami, alur kisahnya yang maju mundur, sehingga pembaca dibuat untuk tetap fokus dalam membaca. Ceritanya tidak membosankan. Alur ceritanya yang kompleks, dan banyak. Ada kalimat yang dapat dijadikan sebagai motivasi, seperti, “Ayah dan Ibu, asalkan kau bahagia, kami siap melakukan apa saja. Bahkan kalau perlu sampai mempertaruhkan nyawa”. Penggunaan latar tempat yang sangat jelas pendekripsiannya.
Secara keseluruhan, novel ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk tetap berproses pada hidup untuk kebanyakan orang. Cara pengetikan, dan kutipan yang mudah dipahami. Namun sepertinya tidak cocok untuk orang yang tidak terlalu suka membaca jenis novel berjenis fantasi seperti ini. Tidak cocok juga untuk pembaca pemula yang mudah bosan. Pada akhirnya, novel ini sangat berguna untuk para pembaca yang membutuhkan motivasi.
ADVERTISEMENT
Namun, Anda jelas berbeda. Karena peta yang Anda miliki masih berupa kertas kosong, itulah mengapa meskipun sudah me- miliki tujuan, Anda belum menemukan di mana jalan yang bisa membawa Anda ke sana. Itu wajar. Siapa pun pasti akan merasa kebingungan.
Cobalah untuk mengubah sudut pandang. Karena peta Anda masih berupa kertas kosong, Anda jadi bebas menggambar apa saja. Semuanya terserah pada Anda. Anda bebas melakukan apa saja karena kesempatan terbentang luas di hadapan Anda. Bagi saya, ini adalah hal yang menakjubkan. Percayalah pada diri sendiri. Saya doakan semoga Anda bisa menjalani hidup dengan bebas tanpa penyesalan.
Toko Kelontong Namiya