The Curse, Paranormal Menembus Batas

Konten dari Pengguna
8 Mei 2017 8:41 WIB
Tulisan dari Muna Suud tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“Jadi, yang ngirim hantu nenek kuku panjang muka horor itu siapa?”
ADVERTISEMENT
Pertanyaan teman saya di separuh tayangan film “The Curse”, sebenarnya sama dengan rasa penasaran saya. Tapi saya berusaha khusuk menonton mengikuti alur cerita sambil sibuk mengunyah kerupuk untuk menutupi rasa takut yang membuat bulu kuduk berdiri. Si hantu nenek memang eksis, kemunculannya dibarengi sound effect yang pas mengambil porsi paling banyak menghidupkan kesan horor di film ini.
Jrenggg!!! Dengan muka seram dan rambut awut-awutan, si hantu nongol seenaknya di jendela, di kamar, dengan mulut komat-kamit nggak jelas. Eh, tau-tau ninggalin jejak menyan di bawah ranjang si pengacara Shelina yang diperankan Prisia Nasution. Yeah, gara-gara menangani kasus pembunuhan WNI, pengacara Indonesia yang berkarir di Melbourne, Australia, ini kerap dihantui roh halus berupa nenek dan korban pembunuhan.
ADVERTISEMENT
Sejak film mulai, selain udah kerasa suasana ngeri-ngeri sedap, pikiran penonton juga diajak berkonspirasi menebak hubungan kasus yang ditangani Shelina dengan kehadiran para hantu. Didatangi roh halus semalam doang sih nggak masalah ya, tapi kalau tiap hari berturut-turut, emang situ juga kuat? Percuma punya rumah keren di Melbourne, kalau angker dan didatengin penampakan terus macam foto di bawah ini. Hih!!
Penampakan hantu "The Curse" bersaing horor dengan hantu Blok M. Lebih serem mana? (foto: Muna)
Semua ke-sotoy-an penonton khususnya saya, toh jadi mentah setelah kemunculan si tante kece dari Yogyakarta. Ealah, ternyata doi paranormal yang mandiri alias bawa perlengkapan sendiri. Cukup sekali ritual bagi si tante untuk bisa berkomunikasi dan tahu maksud penampakan si hantu nenek kuku panjang yang rupanya kiriman dari seseorang yang masih misterius. Yes! Keren kan, (paranormal) Jogjaaa!!
ADVERTISEMENT
Akhirnya terungkap juga kalau Shelina punya indra keenam alias sixth sense. Sebenarnya, macam-macam kemampuan orang yang punya sixth sense ini. Dari cuma sekedar ngerasain keberadaan roh/makhluk halus, bisa berkomunikasi, sampai bisa “kirim-kiriman pesan” alias teror. Di film ini, setelah minum kertas tulisan aksara Jawa hanacaraka yang dibakar, Shelina jadi bisa melihat kejadian masa lalu. Wow…sekali dayung (mata batin), dua kasus terungkap.
Trus, si hantu nenek apa kabarnya? Tebakan saya baru benar pada ¾ jelang film berakhir. Hint-nya dari nama korban di kasus lama Shelina yang terdengar asing di telinga. Channarong. Viola!! Ups, telat banget yak, hehe.. Wajar sih awalnya nggak ngeh. Kalau lihat muka, orang Thai dan Indonesia kan mirip-mirip, sebelas-dua belas. Nah, hantu nenek ini ternyata kiriman dari Thailand. Jauh ya perjalanannya, pantesan rambutnya awut-awutan dan mulut rada belepotan. Ngomongnya pun jadi lirih nggak jelas gitu. Mungkin, dia lelah.
Hantu nenek muka horor kuku panjang, "kiriman" dari Thailand (Foto: Youtube)
ADVERTISEMENT
Percaya nggak percaya, film “The Curse” ini mengingatkan saya pada liburan backpakeran ke Bangkok sebulan lalu. Saat berjalan santai di pinggir Sungai Chao Phraya, saya bertemu seorang biksu. Saat itu saya berdua dengan teman dari Malaysia bernama Yaya. Si biksu mendekati saya perlahan dan bicara dalam bahasa tagalog sambil tersenyum. Setelah mengucap salam, ia pergi dan menghilang entah ke mana. Saya cuma bengong. Teman saya yang sedikit jago bahasa Thailand itu menerjemahkan.
“Biksu itu mendoakan kamu. Dia bilang, ada yang “nempel” kamu dan bikin kamu nggak bakal lupain Thailand saat pulang ke negaramu. Tapi tenang, “dia” nggak jahat kok,” kata Yaya nyengir. Lah, ini ada hubungannya dengan hantu nenek di film “The Curse” atauuu… #jeng jenggg!!
ADVERTISEMENT
Ah, sudahlah. Yang jelas, film ini memang seru dan recommended karena ceritanya menarik dengan plot twist yang sulit ditebak plus berlatar keindahan perkebunan dan kota Melbourne, bukan hutan atau rumah angker tak berpenghuni seperti kebanyakan film horor Indonesia. Tapi tetap aja, latar pohon-pohon tua gersang emang selalu sukses menambah kengerian di film-film horor. Di sisi lain, film ini mengingatkan juga meski kamu sepintar pengacara ngetop atau hidup mapan di luar negeri sekali pun, hal-hal mistis dan ghaib bisa ada di mana aja. Dan, kamu mungkin jadi targetnya.
Shelina terduduk resah memikirkan hantu dan kasusnya dengan latar bangunan cantik Kota Melbourne yang dihiasi pepohonan kering tak berdaun di pinggir jalan (Foto: Youtube)
ADVERTISEMENT
Terakhir, yang nggak kalah keren dan bikin takjub bagi saya adalah kemampuan paranormal dari Indonesia maupun Thailand. Bahkan, mereka punya perangkat mistis seperti boneka vodoo dan menyan yang hampir serupa. Sebenarnya, di Indonesia saya sering mendengar kalau nggak semua paranormal bisa “ngirim” teror ke tempat lain. Istilahnya nggak bakal mempan kalau orangnya beda pulau, kecuali paranormalnya kuat banget. Tapi di film “The Curse”, kesaktian mereka udah tingkat para dewa (paranormal). Jangankan beda pulau, lintas benua pun mereka bisa bobol. Dari Asia meluncur ke Australia. Kurang canggih apa coba? Sadis!!!
Dari ending yang ngegantung, film ini jelas bakal bersambung. Sebab, Shelina masih aja didatangi roh halus dan memohon “kutukannya” dicabut. Tapi tante paranormal bilang begini, “Dengar baik-baik ya, Shelina. Ada banyak penonton yang nunggu lanjutan film #TheCurse, termasuk dua orang ini yang meski penakut tapi bela-belain nonton film horor bareng.” Ini pengalaman saya. Kamu?
Pantang pulang sebelum foto (sok) ketakutan #gagalhoror (Foto: Muna)
ADVERTISEMENT
#TheCurse #kuiskumparan #FilmIndonesia #Horor