Brooklyn Nets: Monstars di Dunia Nyata

Ivanodei
Merupakan seorang mahasiswa asal Depok, dan sedang menempuh pendidikan perguruan tinggi di Universitas Padjajaran. Tujuan saya adalah untuk mengisi kegiatan di waktu senggang.
Konten dari Pengguna
24 Maret 2021 14:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ivanodei tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Blake Griffin yang terjatuh di bantu oleh James Harden untuk bangkit (@brooklynnets)
zoom-in-whitePerbesar
Blake Griffin yang terjatuh di bantu oleh James Harden untuk bangkit (@brooklynnets)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernahkah kalian menonton film Space Jam? Film yang dibintangi oleh pebasket legenda NBA, yakni Michael Jordan, dan berbagai karakter kartun Looney Tunes, seperti: Bugs Bunny, Tasmanian Devil, Tweety, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, kalian akan mengingat para alien yang ingin mencuri bakat dari para pemain NBA, demi mengalahkan para karakter Looney Tunes, dan Michael Jordan. Kemudian, mereka berubah menjadi raksasa dan menamakan diri mereka sebagai Monstars.
Jika melihat Monstars, saya teringat dengan sebuah tim NBA yang melakukan pergerakan yang hampir mirip dengan gerak-gerik alien tersebut, yakni Brooklyn Nets. Brooklyn Nets merupakan sebuah tim NBA yang berasal dari Brooklyn, New York, dan digadang-gadang akan menjadi juara NBA tahun ini.
Berbagai rumor yang terdengar tentang tim ini di sosial media tidak menutup kemungkinan muncul kabar-kabar hoaks dari fans Brooklyn Nets atau biasanya disebut sebagai fans theory. Jika kalian penggemar NBA, tentu saja kalian akan mengetahui hal ini.
ADVERTISEMENT
Lantas, mengapa saya bisa membandingkan Brooklyn Nets dengan Monstars? Sebagai awal, mungkin kalian pernah mendengar rumor-rumor yang mengatakan Kevin Durant, dan Kyrie Irving akan pindah ke New York Knicks. Bagi fans Knicks, ini merupakan suatu kebanggaan bagi mereka. Kedua pemain All Star tersebut, digadang-gadang akan memperkuat Knicks selama beberapa musim ke depan, namun, hal itu tidak terjadi. Kyrie Irving, mantan pemain Boston Celtics dan Cleveland Cavaliers, lebih memilih Brooklyn Nets dengan alasan lebih dekat dengan rumahnya.
Kemudian, setelah Irving pindah, Nets mendatangkan Kevin Durant dari Golden States Warriors. Ada rumor yang mengatakan kepindahan Durant dari GSW ke Nets, karena bersitegang dengan salah satu pemain GSW, yakni Draymond Green, dan ada juga yang mengatakan faktor media yang memisahkan GSW dengan Durant. Namun, kabar itu langsung ditolak oleh Rich Kleiman, manajer Kevin Durant.
ADVERTISEMENT
Setelah mendatangkan pemain berkaliber All Star tersebut, Nets juga mendatangkan pemain All Star lain, yakni Deandre Jordan. Mantan Center LA Clippers dan Dallas Mavericks ini juga menjadi salah satu sorotan media dikarenakan kepindahannya ke Brooklyn Nets. Pemain center ini, dikenal dengan rebound-nya yang tidak terhentikan akan membantu Durant dan Irving untuk menjadi juara NBA dalam beberapa musim ke depan. Tentu saja, dengan adanya pergerakan tersebut membuat pemain lain menjadi tertarik untuk melakukan kerja sama dengan Brooklyn Nets.
Kemudian, efek dari pergerakan Durant dan Irving tidak sampai di situ. Terdengar rumor dari seorang pemain All Star atau lebih dikenal dengan sebutan “The Beard”, yakni James Harden, yang akan segera bergabung dengan Brooklyn Nets. Pengamat NBA meyakini pergerakan James Harden sudah dimulai sejak tahun 2018. Sebelumnya, rasa frustrasi Harden telah menjadi kekhawatiran Houston Rockets, sehingga mereka menjaminkan keberadaan Harden dengan mendatangkan dua pemain All Star, yakni Chris Paul atau dikenal dengan sebutan CP3 dan Carmelo Anthony.
ADVERTISEMENT
Namun, hal itu tidak berhasil mengangkat tim tersebut. Mereka kalah di babak semifinal wilayah barat saat berhadapan dengan GSW. CP3 dan Melo segera di tukar dengan pemain yang lebih muda, namun pada musim 2019-2020 Rockets mendatangkan Russell Westbrook dari Oklahoma City Thunder atau OKC ditukar dengan CP3. Fans Rockets meyakini pertukaran ini akan berhasil, namun kenyataannya kembali terulang seperti sebelumnya.
Perselisihan terus-menerus membuat beberapa pengamat meyakini bahwa Harden lah penyebabnya. Di Awal musim ini, Harden sudah memberi tanda untuk hengkang dari Houston Rockets, terlihat dengan sering terlambat untuk latihan, terlibat perselisihan dengan rekan setim, dan yang terakhir ketahuan pergi ke strip club. Memang terlihat perpindahan James Harden ke Brooklyn Nets membuatnya lebih bahagia.
ADVERTISEMENT
Terakhir, pergerakan tersebut juga mempengaruhi pemain All Star lainnya, yakni Blake Griffin. Mantan pemenang Dunk Contest ini, dikabarkan sudah frustasi dengan tim lamanya, yakni Detroit Pistons. Terlihat faktor kekalahan beruntun menjadi faktor frustasi dari pemain All Star ini. Memang Blake Griffin meminta untuk menjadikan Brooklyn Nets menjadi salah satu destinasi untuk melanjutkan kontraknya. Sudah lama Griffin ingin sekali juara NBA, namun adanya faktor manajemen tim yang buruk, sehingga gagal di awal. Sehingga, Griffin melakukan buy out dan bergabung dengan Brooklyn Nets.
Pergerakan ini juga pernah dilakukan oleh tim lain, seperti: Golden State Warriors (GSW). Pada musim 2018-2019, tim ini pernah mendatangkan Demarcus Cousins ke dalam rosternya, jadi roster tim GSW di posisi starter terdapat Stephen Curry, Klay Thompson, Kevin Durant, Draymond Green, dan Demarcus Cousins. Upaya ini dilakukan dengan tujuan yang sama, yakni ingin menjadi juara NBA pada musim itu.
ADVERTISEMENT
Namun, pergerakan ini mulai berhenti secara perlahan, dengan cederanya DeMarcus Cousins sehingga ia absen selama satu musim. Kemudian, di final NBA pada musim itu, ketika melawan Toronto Raptors yang dipimpin oleh Kawhi Leonard, Stephen Curry, Klay Thompson, dan Kevin Durant sudah mulai terkena cedera, sehingga mereka kalah dan Raptors menjadi juaranya. Pergerakan ini tidak berjalan sesuai dengan harapan yang para fans GSW mau.
Rasa frustrasi menjadi alasan hengkang seorang pemain All Star. Menjadi juara yang sudah menjadi impian sejak lama dan sukar untuk diwujudkan. Brooklyn Nets sekarang memiliki lima pemain All Star yang memiliki kemampuan penyerangan di atas rata-rata, termasuk dua orang mantan Most Valuable Player (MVP). Sama seperti di adegan film Space Jam, ketika tim Bugs Squad kekurangan pemain, Michael Jordan menjadi pemimpin sempat dibantu oleh Bill Murray untuk mengalahkan Monstars. Bugs Squad dianalogikan seperti LA Lakers, yang memiliki Lebron James dan Anthony Davis melawan Brooklyn Nets yang digambarkan sebagai Monstars. Hingga saat ini, Brooklyn Nets memiliki rekor yang bagus dan sempat memimpin rekor di wilayah timur. Namun, sudah cukupkah untuk menjadi juara NBA tahun ini? Apakah pergerakan ini terus berlanjut hingga beberapa musim ke depan?
ADVERTISEMENT