Konten dari Pengguna

Mau Jadi "Budak Korporat" atau Pengusaha?

Sinar Cendekiawan
Forum Diskusi, Studi dan Sharing Knowledge Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
23 September 2024 16:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sinar Cendekiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Logo Sinar Cendekiawan
zoom-in-whitePerbesar
Logo Sinar Cendekiawan
ADVERTISEMENT
Diferensiasi pandangan dalam menentukan masa depan
ADVERTISEMENT
Pada prospek pekerjaan secara umum dua kategori ini menjadi sebuah parameter bagi beberapa orang terkhususnya mahasiswa dalam menentukan visi atau jenjang karir. Dalam berbagai sudut pandang dan analisis pribadi, pada sebuah pemetaan pemikiran biasanya akan tertuju pada dua indikator ini.
Pada tulisan ini kita akan membahas apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan pada masing - masing pilihan dan pilihan mana yang masih relevan di zaman sekarang untuk berkarir.
A. Pegawai kantoran (Budak Korporat)
Ilustrasi lingkungan kerja "Budak Korporat". Sumber : id.lovepik.com
Hal yang paling mendasar dan membedakan menjadi seorang pekerja kantoran dengan pebisnis adalah pendapatan yang cenderung stabil tidak fluktuatif atau naik turun, jenjang karir yang jelas dan mendapatkan validasi atau dipandang oleh masyarakat.
lalu tanggung jawab yang spesifik dan jam kerja yang jelas menjadi kelebihan menjadi seorang pegawai karena akan memudahkan perencanaan mereka untuk menentukan "apa yang harus dilakukan" agar meraih posisi Top Place atau promosi jabatan.
ADVERTISEMENT
Dan adanya manajemen personalia atau sdm pada setiap perusahaan, yang bertugas mengatur dan mengawas secara berkelanjutan setiap pegawainya menjadi suatu keunggulan pada pilihan ini.
Karena justru banyak yang menyukai pekerjaan yang sifatnya repetitif dibandingkan harus bergelut dengan nasib dan pesaing lainnya, pasalnya tidak semua orang memiliki jiwa kewirausahawan atau berani mengambil risiko.
Namun, yang pasti menjadi permasalahan menjadi seorang karyawan di masa sekarang adalah lingkungan kerja yang toxic, tekanan dari atasan dan menyita banyak waktu.
B. Pengusaha
Ilustrasi pengusaha. Sumber : hukumline.com
Pandangan umum sudah bisa menilai, pastinya kelebihan menjadi seorang pebisnis adalah jam kerja yang fleksibel dan independen, tidak terbebani oleh apapun dan bisa menyalurkan kreativitas mereka sebebas mungkin.
Seorang pebisnis yang memiliki kemampuan untuk mengikuti tren bisnis dengan baik bisa jadi secara tiba tiba memiliki pendapatan yang tinggi dan membuka lapangan pekerjaan. Kekuatan untuk mendapatkan dan membentuk relasi menjadi suatu keunggulan besar dalam berbisnis.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, jiwa kewirausahawan dan berani mengambil risiko menjadi suatu beban yang hanya bisa dihadapi oleh seorang pengusaha dengan mental yang kuat. Karena masalah utamanya adalah keterbatasan modal dan sumber daya manusia untuk membantu merealisasikan ide mereka
Namun, tidak bisa diindahkan bahwa menjadi seorang pengusaha yang sukses adalah impian setiap orang bahkan banyak yang awalnya adalah seorang pekerja kantoran akhirnya beralih profesi menjadi seorang pebisnis setelah mengumpulkan modal bertahun - tahun.
Beberapa orang memilih untuk beralih profesi menjadi pengusaha. Sumber : Google (Koleksi Pribadi)
Kedua pilihan ini merupakan sebuah perdebatan subjektif dari setiap pilihan orang.
Kalau kalian para "Cendekiawan" lebih memilih yang mana? Mana yang lebih relevan dengan minat kalian?.