Dukcapil Kediri & Komunitas GUSDURian Pare Mendata 'Lansia Tak Beridentitas'

GUSDURian Mojokutho Pare
Website Resmi dan Publikasi Kegiatan Komunitas GUSDURian Mojokutho 87 Pare, SIBAGUS (Sinau Bareng GUSDURian), Rumah Kemanusiaan GUSDURian, Relawan GUSDURian Peduli, Humanity for All
Konten dari Pengguna
22 September 2023 22:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari GUSDURian Mojokutho Pare tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi Dukcapil Kediri & Komunitas GUSDURian Pare Mendata Lansia tak Beridentitas di Rumah Kemanusiaan GUSDURian Pare. wina/GUSDURian
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Dukcapil Kediri & Komunitas GUSDURian Pare Mendata Lansia tak Beridentitas di Rumah Kemanusiaan GUSDURian Pare. wina/GUSDURian
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dukcapil Kediri & Komunitas GUSDURian Pare mendata lansia tak beridentitas yang bertempat tinggal di sanggar kemanusiaan GUSDURian. Lansia yang berjumlah 21 orang di sanggar kemanusiaan GUSDURian Pare memiliki asal usul yang beragam. Diantaranya ada yang berasal dari luar wilayah Karesidenan Kediri, Pare, bahkan yang dititipkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Kediri.
ADVERTISEMENT
Sanggar kemanusiaan GUSDURian dihuni oleh berbagai lapisan masyarakat khususnya lansia yang dirawat oleh relawan GUSDURian. Beberapa diantaranya ada yang masih memiliki kartu identitas lengkap, mengingat keluarga dan asal usulnya, dan sebagian yang lain tidak mengingat lagi asal usulnya bahkan identitasnya sendiri.
Dukcapil Kediri & Komunitas GUSDURian Pare Mendata Ulang Lansia tak Beridentitas di sanggar kemanusiaan GUSDURian
Dokumentasi Dukcapil Kediri & Komunitas GUSDURian Pare Mendata Lansia tak Beridentitas di Rumah Kemanusiaan GUSDURian Pare. wina/GUSDURian
Contohnya adalah beberapa nenek yang dipanggil Mbah Kepung, Mbah Malang, Mbah Surabaya, dan lansia lainnya. Mereka dipanggil sesuai dengan tempat mereka ditemukan dan dibantu oleh relawan GUSDURian. Saat mereka bertemu dengan teman-teman relawan sudah dalam keadaan tidak mengingat identitas bahkan dengan namanya sendiri. Lebih dari itu mereka bahkan sudah tidak mengingat keluarganya lagi. Sehingga Dukcapil Kediri & Komunitas GUSDURian Pare mendata lansia tak beridentitas.
ADVERTISEMENT
Hal ini menjadi tugas komunitas GUSDURian Pare sebagai keluarga baru yang mendampingi mereka terutama yang mengupayakan bantuan sosial dan jaminan kesehatan. Kemudian komunitas GUSDURian Pare bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Kediri khususnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) untuk melakukan rekam ulang identitas seluruh lansia yang berada di rumah kemanusiaan GUSDURian.
Sinergi ini bertujuan agar semua lansia yang berada di rumah kemanusiaan GUSDURian dapat mengakses hak-haknya apabila syarat administratif terkait identitas kependudukan terpenuhi. Hal ini tentu berpengaruh dengan pengurusan Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah) apabila para lansia mendadak jatuh sakit. Selain itu penyaluran bantuan sosial akan lebih mudah apabila data seluruh lansia lengkap.
Proses pendataan lansia tidak beridentitas teknisnya dengan mendatangkan petugas rekam identitas dari Dukcapil Kabupaten Kediri ke sanggar kemanusiaan GUSDURian. Para lansia satu persatu dilakukan perekaman sidik jari untuk mengidentifikasi identitas mereka. Apabila identitas yang lama ditemukan, maka hanya tinggal dilakukan penerbitan ulang Kartu Tanda Penduduk (KTP). Namun apabila tidak ditemukan identitas asalnya, maka dilakukan penerbitan identitas baru dengan menggabungkan jadi satu beberapa lansia yang tidak beridentitas dalam satu Kartu Keluarga (KK) milik Koordinator rumah lansia GUSDURian.
ADVERTISEMENT
"Upaya ini kami lakukan agar semua lansia yang tinggal disini dapat terpenuhi hak-hak mereka khususnya dalam hal bantuan sosial dan jaminan kesehatan. Soalnya, berbagai donatur yang ingin memberikan sumbangan kepada para lansia di Rumah Kemanusiaan pun pasti yang pertama diminta adalah datanya. Ini kan tujuannya untuk kesejahteraan sosial, makanya donatur yang hendak memberikan bantuan sosial pun minta data secara valid," ungkap Anugrah Yunianto yang akrab disapa Antok Mbeller.
"Kami juga sangat berterimakasih kepada Petugas Dukcapil yang sudah bersedia dan berkenan hadir disini untuk melakukan perekaman ulang identitas Mbah-mbah e," tutup Antok Mbeller.