Konten dari Pengguna

5 Langkah Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Abnormal

Sinta Mentari
Dokter - Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
28 April 2023 9:06 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sinta Mentari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cuaca panas. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cuaca panas. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini, pernahkah kamu merasa bahwa cuaca terasa lebih panas dibandingkan biasanya? Dikutip dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dikatakan bahwa telah terjadi gelombang panas di sebagian besar negara-negara Asia Selatan, di mana beberapa negara melaporkan kejadian suhu melebihi 4o derajat celsius.
ADVERTISEMENT
Sementara itu di Indonesia, suhu tertinggi tercatat mencapai 37,2 derajat celsius di Ciputat pekan lalu. BMKG mengatakan bahwa suhu panas di Indonesia bukanlah gelombang panas. Namun, masyarakat disarankan untuk tetap waspada dan tidak panik dalam menghadapi cuaca panas.
Tubuh kita memiliki serangkaian proses untuk menjaga suhu internal dalam tubuh agar tetap dalam batas normal. Tubuh kita menghasilkan keringat saat suhu di lingkungan terasa panas. Ini adalah salah satu upaya tubuh untuk mengatur suhu internal tubuh agar tetap dalam batas normal. Peningkatan suhu tubuh di atas 40 derajat celsius, dapat mengganggu fungsi sel-sel tubuh dan berbahaya bagi kesehatan.
Dampak cuaca panas terhadap kesehatan bervariasi, mulai dari masalah kulit akibat paparan sinar matahari, infeksi pada saluran pernapasan, dehidrasi, gangguan pada ginjal, heat cramps, bahkan heat stroke yang merupakan suatu kondisi emergensi.
ADVERTISEMENT
Berikut ini adalah beberapa langkah yang sebaiknya kamu lakukan untuk menjaga kesehatan saat cuaca panas abnormal.

Hindari Paparan Langsung Sinar Matahari

Warga beraktivitas di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (24/4/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kamu sebaiknya mengurangi jumlah aktivitas di luar ruangan, terutama saat sinar matahari sedang terik. Jika kamu tetap harus beraktivitas di luar ruangan, berlindunglah di tempat yang teduh untuk mengurangi kontak langsung dengan sinar matahari.
Pastikan kamu menggunakan pelindung berupa topi atau payung dan menggunakan pakaian lengan panjang yang menutupi kulit, tidak ketat serta dapat menyerap keringat. Jika ada bagian tubuh yang tidak tertutup oleh pakaian, kamu dapat menggunakan sunscreen dengan minimal SPF 30.

Berada di Dalam Ruangan yang Sejuk

ilustrasi seseorang berada di dalam ruangan ber-AC (Foto: Pexels/Helena Lopes)
Saat cuaca di luar terasa panas, kamu sebaiknya berada di dalam ruangan yang berudara sejuk. Selain dengan menggunakan AC atau kipas angin, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar ruangan tidak panas.
ADVERTISEMENT
Pada pagi hari saat udara di luar belum panas, kamu dapat membuka jendela di rumahmu. Saat udara di luar mulai panas, gunakan gorden/tirai pada kaca atau jendela untuk mengurangi jumlah sinar matahari yang masuk ke ruangan.

Minum Air dalam Jumlah yang Cukup

Ilustrasi minum air putih. Foto: Melly Meiliani/kumparan
Tubuh lebih banyak berkeringat saat berada di cuaca panas. Oleh karena itu, kita sebaiknya minum air dalam jumlah yang cukup dan secara teratur untuk mencegah terjadi dehidrasi.
Perlu diperhatikan bahwa jika seseorang memiliki kondisi medis tertentu yang mengharuskannya membatasi jumlah air yang diminum, maka sebaiknya tanyakan kepada dokter tentang berapa banyak jumlah air yang sebaiknya diminum saat cuaca panas. Selain itu, hindari mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol, kafein, minuman manis atau minuman yang terlalu dingin.
ADVERTISEMENT

Waspadai Masalah Kesehatan akibat Cuaca Panas

Ilustrasi perempuan terkena biang keringat. Foto: asiandelight/Shutterstock
Saat berada di lingkungan dengan cuaca yang panas, tubuh bekerja lebih keras untuk menjaga suhu internal tubuh agar tetap dalam batas normal. Dikutip dari laman Kemenkes RI, saat cuaca panas kita sebaiknya waspada terhadap gejala-gejala berupa keringat berlebihan, jantung terasa berdebar, kulit terasa panas dan kering, mual, muntah, pusing, kram pada kaki atau perut, serta air kemih yang sedikit dan berwarna kuning pekat.
Jika terdapat gejala-gejala tersebut, kamu disarankan untuk segera mendinginkan tubuh dengan menggunakan kain basah di beberapa bagian tubuh seperti pada pergelangan tangan, leher, dan lipatan tubuh lainnya. Selain itu kamu juga harus minum banyak air. Jika gejala belum berkurang, sebaiknya segera pergi berobat ke fasilitas kesehatan terdekat.
ADVERTISEMENT

Cek Berkala Kondisi Orang-Orang di Sekitarmu

Ilustrasi anak menjadi penumpang mobil. Foto: MIA Studio/Shutterstock
Beberapa kelompok lebih rentan mengalami masalah kesehatan akibat cuaca panas yang abnormal, seperti bayi dan balita, kelompok lanjut usia, orang dengan kondisi medis tertentu dan sedang dalam pengobatan serta orang dengan berat badan berlebih.
Selain melakukan keempat langkah-langkah di atas, jangan lupa juga untuk mengecek secara berkala kondisi orang-orang di sekitarmu, misalnya anggota keluarga atau tetangga yang berusia lanjut yang tinggal sendirian atau yang sedang sakit. Segera lakukan penanganan awal dan kunjungi fasilitas kesehatan terdekat jika kamu menjumpai gejala-gejala yang diakibatkan cuaca panas.
Itulah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam menghadapi cuaca panas yang abnormal. Jangan lupa jaga kesehatan diri sendiri dan orang-orang di sekitar ya.
ADVERTISEMENT