Bersepeda Tanpa Mengenal Lelah

Sri Indah Rahmadini
Journalist student at Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
29 Mei 2022 17:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sri Indah Rahmadini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sepeda ke Gunung Sindur. Foto : pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sepeda ke Gunung Sindur. Foto : pexels.com
ADVERTISEMENT
Terkadang rasa penasaran mengalahkan rasa takut, itulah yang aku rasakan saat bersepeda ke suatu tempat yang kuketahui bernama Gunung Sindur. Berkelana menyusuri tempat-tempat baru dengan menggunakan sepeda tua.
ADVERTISEMENT
Sepeda tua jenis gunung atau MTB tersebut saya beli sejak masih sekolah. Mengantarkan aku mengunjungi tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya.
Gunung Sindur merupakan sebuah Kecamatan di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan ini berbatasan langsung dengan wilayah Tangerang Selatan dan Depok Barat. Wilayah tersebut dapat dilihat menggunakan Google Maps di gawai masing-masing.
Bersepeda memang sudah sejak lama menjadi hobiku. Namun bersepeda ke tempat yang dapat disebut pegunungan itu adalah pengalaman pertama. Pada saat pergi ke lokasi tersebut, aku bergabung dengan grup pesepeda bernama “Ngoper Pedal” yang berasal dari Jagakarsa, Jakarta Selatan. Mulai bersepeda pada jam enam pagi dihari Sabtu. Jalan datar, menurun, dan menanjak telah aku lalui.
Aku memilih jalur perkampungan rumah warga untuk mencapai lokasi. Saat sampai, aku menikmati keindahan perkebunan sawit yang tidak pernah aku lihat secara langsung sebelumnya. Menyusuri perkebunan sawit dengan jalanan bertanah dan pepohonan yang tumbang berhasil aku lalui. Ada kalanya memilih turun dari sepeda, dan menuntunnya karena tanjakan terjal yang tidak mampu aku lewati. Meskipun kadang terpikirkan untuk menyerah di tengah perjalanan, namun aku lebih memilih untuk tetap melanjutkannya.
Menuntun sepeda karena tanjakan terjal. Foto: Dokumentasi Pribadi
Saat sampai di tempat yang aku ketahui puncaknya, rasa lelah berganti dengan kekaguman atas hasil ciptaan Tuhan tersebut. Sebagai seseorang yang lebih sering menghabiskan waktu luang di rumah. Aku merasa bisa melihat pemukiman warga dan perkebunan sawit merupakan pengalaman yang sangat indah dan mengesankan.
ADVERTISEMENT
Setelah cukup lama menghabiskan waktu di tempat tersebut, untuk berfoto dan menikmati alam. Aku melanjutkan perjalanan pulang saat waktu sudah hampir Dzuhur. Karena ada beberapa jalan yang cukup terjal, terkadang aku memilih turun dari sepeda dan menuntunnya. Saat dirasa jalanan sudah tidak cukup terjal, aku menaiki sepeda lagi dan menyusuri perkebunan sawit sambil menikmatinya.
Saat berada di Puncak. Foto: Dokumentasi Pribadi
Hari Sabtu yang sangat indah tersebut masih aku kenang sampai sekarang. Memberikanku banyak pengalaman baru di usia muda. Terdapat pelajaran di setiap perjalanan yang bisa diambil. Seperti tidak cepat menyerah pada sesuatu hal yang belum bisa dicapai.
(Sri Indah Rahmadini/Politeknik Negeri Jakarta)