Konten dari Pengguna

Nyepi Bersamaan dengan Ramadan, Momentum Indahnya Toleransi Beragama

Sindi Julia Anggraeni
mahasiswa program studi administrasi publik, universitas sultan ageng tirtayasa
28 Maret 2025 16:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sindi Julia Anggraeni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Indahnya toleransi beragama (Sumber: https://pixabay.com/id)
zoom-in-whitePerbesar
Indahnya toleransi beragama (Sumber: https://pixabay.com/id)

Merajut Kebersamaan dalam Keberagaman

ADVERTISEMENT
Momen hari raya nyepi tahun ini kembali bertepatan dengan bulan Ramadan, sama seperti tahun sebelumnya. Nyepi merupakan hari raya umat Hindu yang dirayakan dengan penuh ketenangan dan refleksi. Pada hari ini, umat Hindu menjalankan ibadahnya yaitu Catur Brata Penyepian, yaitu Amati Geni atau tidak menyalakan api dan listik, Amati Karya atau tidak bekerja, Amati Lelungan atau tidak bepergian, dan Amati Lelanguan atau tidak bersenang-senang. Dengan ini tujuan dari Nyepi yaitu untuk menyucikan diri dan mengendalikan hawa nafsu untuk mempererat hubungan dengan Sang Hyang Widhi Wasa. Sementara itu, Ramadan merupakan bulan suci bagi umat Islam untuk menjalankan kewajiban yaitu ibadah puasa, yang dilaksanakan dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Bulan ini menjadi momentum bagi umat Muslim untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan beribadah lebih khusyuk serta memperbanyak amal kebaikan.
ADVERTISEMENT
Keduanya merupakan momen sakral bagi dua agama besar di Indonesia yang mengajarkan nilai-nilai kedamaian dan instrospeksi diri. Nyepi dan Ramadan merupakan dua momentum yang baik untuk melakukan introspeksi diri. Umat Hindu menjalankan kontemplasi dengan Catur Brata Penyepian dan umat Islam melakukan muhasabah diri dengan beriktikaf di masjid. Dari momentum ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa indahnya toleransi beragama di Indonesia harus terus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih dari sekadar toleransi, pertemuan Nyepi dan Ramadan juga bisa menjadi ruang untuk mempererat kebersamaan. Masyarakat dari berbagai latar belakang agama bisa menjadikan momen ini sebagai refleksi bersama tentang arti kedamaian dan persatuan. Kita bisa melihat bahwa indahnya toleransi beragama ini menjadi ajang kedewasaan antar umat beragama, di mana tidak ada lagi diskriminasi atau penindasan bagi umat beragama lain dalam menjalankan ibadah.
ADVERTISEMENT
Ketika nyepi hadir bersamaan dengan Ramadan, dapat menjadi ruang untuk merajut kebersamaan dalam keberagaman. Nyepi merupakan hari suci bagi umat Hindu dan Ramadan merupakan bulan penuh berkah bagi umat islam kini hadir bersamaan menjadi simbol indahnya keberagaman di Indonesia. Momentum ini membuktikan bahwa di tengah banyaknya perbedaan keyakinan, masyarakat Indonesia tetap bisa hidup berdampingan dengan harmonis. Hal ini menunjukkan bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang menyatukan kita dalam bingkai persaudaraan.
Sindi Julia Anggraeni, mahasiswa Administrasi Publik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa