Konten dari Pengguna
Menjauh dari Sahabat karena Kecewa: Aku Nggak Benci, Tapi Hatiku Terluka
22 Juni 2025 20:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
Kiriman Pengguna
Menjauh dari Sahabat karena Kecewa: Aku Nggak Benci, Tapi Hatiku Terluka
Kisah tentang seseorang yang menjauh dari sahabat karena kecewa, bukan karena benci, tapi untuk menyembuhkan diri.Sindi Yulia
Tulisan dari Sindi Yulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dulu Kita Seperti Keluarga, Bukan Sekadar Teman
ADVERTISEMENT
Dulu aku dan dia sahabat dekat, seperti keluarga sendiri.
ADVERTISEMENT
Semua orang bilang kita sahabat sejati — kayak saudara yang ketuker waktu lahir. Kita tahu satu sama lain luar dalam, saling jaga rahasia, saling temani di saat susah, dan saling dukung waktu dunia rasanya berat banget.
Lalu Datang Hari yang Mengubah Semuanya
Tapi entah sejak kapan, ada yang berubah.
Ada satu waktu, satu momen, satu kejadian... yang bikin aku diam-diam kecewa. Aku nggak tahu kamu sadar atau nggak. Tapi sejak hari itu, rasanya seperti ada tembok yang tiba-tiba berdiri di antara kita. Dan makin lama, tembok itu makin tinggi.
Aku Berusaha Bertahan, Tapi Luka Itu Terlalu Nyata
Aku mencoba bersikap biasa.
Aku ikut nongkrong, ikut ngobrol, ikut tertawa. Tapi jauh di dalam hati, aku berjuang keras menahan rasa sakit. Rasanya kayak duduk di samping seseorang yang sama, tapi jiwanya udah beda.
ADVERTISEMENT
Menjauh Karena Sayang, Bukan Karena Benci
Aku memilih menjauh.
Aku tetap ikut nongkrong, ikut ngobrol, ikut ketawa. Tapi jauh di dalam hati, aku cuma bisa menahan rasa sakit. Rasanya kayak duduk di samping orang yang sama, tapi jiwanya udah beda. Sahabatku berubah, atau mungkin aku yang berubah karena kecewa.
Aku Nggak Lagi Lihat Story Kamu, Bukan Karena Aku Nggak Peduli
Sekarang, aku nggak lagi kepoin story kamu.
Bukan karena nggak peduli. Justru karena aku masih peduli, dan itu yang bikin rasanya sakit.
Aku nggak kuat lihat kamu seolah baik-baik saja, seolah nggak ada yang berubah. Padahal, aku tahu semuanya udah nggak sama.
Terima Kasih Sudah Pernah Jadi Rumah
Kalau kamu tanya, "Kenapa kamu menjauh?"
ADVERTISEMENT
Jawabannya: karena aku sayang. Dan karena nggak semua hubungan harus dilanjutkan untuk tetap dihargai.
Kamu pernah jadi rumah buatku, dan aku bersyukur atas itu. Tapi sekarang, aku harus pindah — ke tempat yang nggak bikin aku terus terluka.
Terima kasih udah pernah jadi rumah.
Maaf, aku nggak bisa tinggal lebih lama.
Foto: Canva(AI Generated)

