Ekonomi Kreatif: Sebuah Anugerah yang Perlu Ditransformasi

Sindi Indriawati
Mahasiswa FKIP Prodi Pendidikan Ekonomi S1 Universitas Pamulang.
Konten dari Pengguna
5 Oktober 2023 11:32 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sindi Indriawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi UMKM. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi UMKM. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia mempunyai potensi besar di bidang ekonomi kreatif, sebuah anugerah Tuhan yang perlu ditransformasikan dalam pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Beberapa subsektor penting ekonomi kreatif di Indonesia seperti kuliner, fashion, dan kerajinan.
ADVERTISEMENT
Laju pertumbuhan sektor ekonomi kreatif Indonesia akan mencapai sekitar 5,76 persen pada tahun 2023, lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan sektor listrik, gas dan air minum, pertambangan dan pertanian, serta lainnya.
Salah satu tujuan ekonomi kreatif adalah meningkatkan daya saing kreativitas dan inovasi pelaku ekonomi kreatif dapat mendorong perkembangan teknologi. Juga tentunya, meningkatkan daya saing suatu negara di pasar global.
Maka dengan ini ekonomi kreatif berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia maupun menciptakan nilai tambah dalam perekonomian melalui penggunaan kreativitas dan inovasi dari pelaku ekonomi kreatif.

Potensi Ekonomi Kreatif di Indonesia

Gambaran Creativite Economy. Sumber: Shutterstock
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang mewakili potensi besar bagi sektor ekonomi kreatif. Sektor ekonomi kreatif didukung oleh berbagai subsektor seperti fashion, gastronomi, kerajinan tangan, musik, sinema, dan animasi.
ADVERTISEMENT
Subsektor tersebut memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Misalnya, subsektor fashion merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif di Indonesia yang memberikan kontribusi sekitar 18,15 persen terhadap PDB ekonomi kreatif Indonesia pada tahun 2020.
Subsektor fashion merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif yang sangat penting di Indonesia. Produk fashion Indonesia telah diekspor ke banyak negara di dunia dan memiliki potensi pengembangan yang besar.
Gambaran Subsektor Fashion. Sumber: Shutterstock
Indonesia memiliki keberagaman budaya yang menginspirasi para perancang busana untuk menciptakan produk fashion yang unik dan berbeda. Selain itu, Indonesia juga mempunyai bahan baku yang melimpah seperti batik, kain tenun, songket yang merupakan ciri khas produk fashion Indonesia.
Sedangkan subsektor ekonomi kreatif di Indonesia adalah industri kerajinan tangan, yang memberikan kontribusi sekitar 15,70 persen terhadap PDB nasional. Subsektor kerajinan tangan masih memiliki potensi besar untuk berkembang, meskipun kontribusinya tidak sebesar subsektor kuliner atau fashion.
ADVERTISEMENT
Produk kerajinan tangan Indonesia terdiri dari produk yang dibuat dengan tangan dari berbagai bahan seperti kulit, rotan, bambu, kayu, batu berharga, serat alam dan buatan, dan sebagainya.
Gambaran Subsektor Kerajinan Tangan-Rajutan. Sumber: Shutterstock
Produk kerajinan tangan Indonesia telah diekspor ke berbagai negara di seluruh dunia karena ciri khasnya yang unik. Kerajinan Indonesia antara lain kerajinan yang terbuat dari batu mulia, serat alam dan buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, dan lain-lain.
Produk kerajinan Indonesia memiliki ciri khas dan telah diekspor ke banyak negara di dunia. Walaupun kontribusi subsektor kerajinan terhadap PDB nasional relatif kecil, namun memiliki potensi yang besar untuk terus tumbuh.
Produk kerajinan Indonesia mempunyai keunikan dan menarik wisatawan mancanegara. Selain itu, subsektor kerajinan juga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal, misalnya dengan meningkatkan keterampilan dan kreativitas masyarakat serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.
Ilustrasi UMKM. Foto: Kemenkop dan UKM
Berikutnya, subsektor kuliner juga berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, subsektor kuliner menyumbang 41,69 persen terhadap total PDB ekonomi kreatif Indonesia pada tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Data tersebut menunjukkan bahwa subsektor kuliner sebagai penyumbang terbesar PDB ekonomi kreatif Indonesia. Selain itu, subsektor kuliner juga merupakan subsektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja dengan menyerap 9,5 juta tenaga kerja.
Beberapa tahun terakhir, industri kuliner di Indonesia berkembang pesat. Banyak pengusaha kuliner yang membuka usaha kuliner dengan ide unik dan menarik, seperti restoran dengan tema tertentu, masakan yang diolah dengan bahan organik, dan lain sebagainya.
Gambaran Subsektor Kuliner-Dadar Gulung. Sumber: Shutterstock
Untuk mengembangkan subsektor kuliner di Indonesia, pemerintah dan pemangku kepentingan industri kuliner harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi perkembangan industri kuliner, meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta memperluas akses ke pasar global.
Dalam hal ini, pemerintah telah mengambil sejumlah langkah, seperti mendorong masyarakat bekerja di industri kuliner, menyelenggarakan pameran kuliner, dan mendukung pelatihan bagi masyarakat lokal.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ekonomi kreatif di Indonesia mempunyai potensi ekspor yang besar. Pada tahun 2019, nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia mencapai 20,2 miliar USD, angka yang signifikan.
Produk ekonomi kreatif di Indonesia telah diekspor ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Australia. Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi kreatif Indonesia memiliki potensi besar untuk menggerakkan kekuatan global dalam industri kreatif.

Transformasi Ekonomi Kreatif

Gambaran Transformasi Ekonomi Kreatif. Sumber : Shutterstock
Dalam mentransformasikan ekonomi kreatif di Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan.
Pertama, pemerintah harus menciptakan lingkungan yang kondusif bagi berkembangnya industri kreatif. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan insentif, infrastruktur, dan regulasi yang mendukung industri kreatif. Pemerintah juga harus memberikan akses pembiayaan bagi pelaku industri kreatif, khususnya UKM.
ADVERTISEMENT
Kedua, mereka yang bekerja di industri kreatif harus meningkatkan kualitas produk dan layanannya. Hal ini dapat dicapai dengan berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan, meningkatkan keterampilan tenaga kerja dan mengadopsi teknologi baru. Dengan meningkatkan kualitas produk dan layanannya, para pelaku usaha di industri kreatif dapat bersaing di pasar global dan meningkatkan pendapatannya.
Ketiga, pelaku industri kreatif harus berkolaborasi dengan sektor lain untuk menciptakan ekonomi kreatif yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan. Misalnya, industri kreatif dapat berkolaborasi dengan industri pariwisata untuk menciptakan destinasi wisata yang lebih menarik. Industri kreatif juga dapat berkolaborasi dengan sektor pertanian untuk menciptakan produk yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dari berbagai penjelasan di atas, maka dapat di simpulkan bahwa ekonomi kreatif Indonesia memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan sebuah Anugerah yang perlu ditransformasikan.
ADVERTISEMENT
Sektor ini telah tumbuh signifikan dan memiliki potensi ekspor yang besar, sebagai transformasi ekonomi kreatif di Indonesia dalam pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pemerintah harus menciptakan lingkungan yang mendukung bagi perkembangan industri kreatif, dan pelaku usaha di industri kreatif.
Maka dari itu dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatif di Indonesia, pemerintah dan pelaku industri harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung industri kreatif untuk berkembang, meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta bekerja sama dengan sektor lain untuk menciptakan ekonomi kreatif yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan.
Dengan cara tersebut, ekonomi kreatif Indonesia akan memiliki kemampuan dalam menggerakkan ekonomi global di industri kreatif dan memberikan konglomerasi global.