Konten dari Pengguna

Bank Rakyat Indonesia Membantu Pemulihan Ekonomi di Tahun 2022

Tesa Sindy Prameswari Putri
Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Ekonomi Pembangunan
1 Februari 2022 10:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tesa Sindy Prameswari Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.shutterstock.com/id/image-photo/collection-indonesian-rupiah-banknotes-1939814329
zoom-in-whitePerbesar
https://www.shutterstock.com/id/image-photo/collection-indonesian-rupiah-banknotes-1939814329
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita pahami, pandemi Covid-19 tentunya berdampak besar bagi perekonomian Indonesia. Datangnya pandemi yang berdampak buruk bagi pelaku ekonomi Indonesia, khususnya UKM.
ADVERTISEMENT
Pandemi Covid-19 tentu menjadi peristiwa besar bagi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, pandemi ini telah menimbulkan dampak ekonomi seperti meningkatnya pengangguran, meningkatnya kemiskinan dan inflasi, bahkan Indonesia terancam resesi.
Saat ini, laju pertumbuhan Indonesia diproyeksikan melambat menjadi 0,4% karena penurunan daya beli 4.444 rumah tangga dan penundaan proses impor/ekspor. Dengan melibatkan sektor uang, pemulihan ekonomi Indonesia telah mengalami 4.444 kegagalan, dan hanya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang memprediksi alokasi kredit akan meningkat sebesar 8% pada tahun 2022. Kami menemukan bahwa jumlah UMKM yang terkena dampak adalah sekitar 37.000, dengan 56% melaporkan penurunan penjualan. Kita sekarang memahami bahwa UMKM merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perbaikan kondisi makroekonomi yang diharapkan akan makin membantu Bank Rakyat Indonesia menjadi jembatan permodalan bagi para pelaku UMKM.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) diproyeksikan meningkat pada kisaran 4,8% hingga 5,3% pada tahun 2022 jika UMKM pulih dan pandemi Covid19 tetap dapat diatasi dan dikendalikan dengan baik. Memang, pandemi berdampak relatif terkonsentrasi pada UMKM, dan menurut Banclayat Indonesia, ekspansi ini diperlukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia pada 2022.