Konten dari Pengguna
12 Karakter Film Inside Out 2 dengan Keunikannya Masing-Masing
7 Juli 2025 11:33 WIB
·
waktu baca 5 menitKiriman Pengguna
12 Karakter Film Inside Out 2 dengan Keunikannya Masing-Masing
Berikut adalah karakter film Inside Out 2 dengan keunikannya masing-masing. Sinema Update

Tulisan dari Sinema Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Inside Out 2 merupakan kelanjutan dari film animasi sukses Inside Out yang diproduksi oleh Pixar Animation Studios. Karakter film Inside Out 2 memiliki keunikannya masing-masing yang berperan penting dalam alur cerita.
ADVERTISEMENT
Mengutip situs imdb.com, Inside Out 2 menceritakan Riley yang telah berusia 13 tahun dan memasuki masa pubertas, di mana ia harus berhadapan dengan emosi-emosi yang lebih kompleks.
Karakter Film Inside Out 2
Karakter-karakter emosi lama tetap hadir dan berperan penting dalam mengatur respons Riley terhadap berbagai situasi. Namun, Inside Out 2 memperkenalkan karakter emosi baru yang menarik. Berikut adalah karakter film Inside Out 2.
1. Riley
Riley adalah tokoh utama dalam Inside Out 2, seorang remaja yang sedang mengalami masa transisi penting dalam hidupnya. Setelah melalui masa kanak-kanak, Riley kini memasuki usia remaja dengan berbagai tantangan emosional yang lebih kompleks.
Dalam Inside Out 2, perkembangan karakter Riley menjadi pusat cerita, di mana ia mulai merasakan emosi-emosi baru seperti cemas, iri, dan malu yang belum pernah ia alami sebelumnya.
ADVERTISEMENT
2. Joy
Joy adalah pemimpin dari pusat kendali emosi di dalam kepala Riley. Ia dikenal penuh semangat, optimis, dan selalu berusaha menjaga Riley tetap bahagia. Joy selalu menjadi sosok yang mencari jalan positif meski kondisi semakin sulit.
Namun, dengan hadirnya emosi-emosi baru dan tantangan dari remaja yang lebih kompleks, Joy belajar bahwa kebahagiaan tidak selalu menjadi satu-satunya solusi. Ini menunjukkan pertumbuhan emosi Joy yang lebih dewasa dan realistis.
3. Sadness
Sadness tetap menjadi salah satu karakter paling berkesan dengan sikapnya yang lembut, sensitif, dan penuh empati. Ia tidak hanya membuat sedih, tetapi juga menciptakan momen refleksi dan kedekatan emosional.
Sadness kini menjadi lebih dewasa dan lebih memahami kapan ia perlu hadir dan kapan harus memberi ruang bagi emosi lain. Ia berfungsi sebagai pengingat bahwa menerima kesedihan adalah bagian alami dari tumbuh dewasa.
ADVERTISEMENT
4. Anger
Anger adalah emosi yang mewakili rasa frustrasi dan ketidakadilan dalam diri Riley. Ia cepat marah, meledak-ledak, dan sering kali reaktif terhadap situasi yang membuat Riley tidak nyaman.
Meskipun demikian, Anger bertindak sebagai pelindung dalam momen-momen ketika Riley perlu menyuarakan batas atau membela diri. Anger menghadapi tantangan saat Riley mulai mengalami tekanan sosial yang membuatnya lebih emosional.
5. Disgust
Disgust adalah emosi yang berfungsi melindungi Riley dari hal-hal yang menjijikkan atau tidak pantas. Ia cerdas, kritis, dan sedikit sinis, sering kali menjadi filter sosial dalam menentukan siapa atau apa yang pantas diterima oleh Riley.
Disgust mendapat peran penting ketika Riley mulai terpengaruh oleh lingkungan sosial, tren, dan tekanan dari teman sebaya. Ia menjadi lebih aktif dalam menentukan gaya hidup, selera, dan reaksi Riley terhadap interaksi sosial.
ADVERTISEMENT
6. Fear
Fear adalah emosi yang menjaga Riley tetap waspada terhadap bahaya dan risiko. Ia sering kali bereaksi berlebihan, tapi tujuannya selalu untuk melindungi Riley dari hal-hal yang tidak terduga.
Di film kedua, Fear mulai merasa "tersisih" karena hadirnya Anxiety, emosi baru yang jauh lebih kompleks. Ini membuat Fear mempertanyakan perannya dalam sistem emosi Riley.
7. Anxiety
Anxiety adalah emosi baru yang muncul dalam kehidupan Riley saat ia mulai memasuki usia remaja. Ia sangat cemas terhadap masa depan, opini orang lain, dan kegagalan. Kehadiran Anxiety membuat dinamika di pusat kendali menjadi kacau.
Hal ini dikarenakan Anxiety mencoba mengambil alih peran utama dari Joy. Konflik ini menunjukkan bahwa kecemasan, meski berasal dari niat melindungi, bisa menjadi berlebihan jika tidak diatur.
ADVERTISEMENT
8. Envy
Envy adalah sosok mungil berwarna hijau yang menggambarkan rasa iri hati. Ia sering merasa bahwa orang lain memiliki hal-hal yang lebih baik dibandingkan dirinya. Karakternya terlihat selalu ingin menjadi seperti orang lain.
Envy berperan penting saat Riley mulai membandingkan dirinya dengan teman-temannya di sekolah dan tim hoki. Ia menunjukkan bagaimana rasa iri dapat menggerus rasa percaya diri, tetapi juga bisa menjadi motivasi untuk berkembang.
9. Embarrassment
Embarrassment adalah karakter besar berwarna merah muda yang pemalu dan canggung. Ia sering kali menutupi wajahnya dan tidak suka menjadi pusat perhatian. Karakter ini menggambarkan rasa malu yang sering dialami remaja.
Keberadaan Embarrassment menambah kedalaman cerita karena ia mewakili perasaan yang umum, tapi jarang diungkapkan secara eksplisit. Ia mengajarkan bahwa rasa malu adalah bagian dari proses belajar dan mengenal diri.
ADVERTISEMENT
10. Ennui
Ennui adalah emosi baru yang menggambarkan rasa bosan, jenuh, dan tidak tertarik terhadap hal-hal yang sebelumnya menyenangkan. Karakternya berbicara dengan nada datar dan ekspresi lesu, mencerminkan ketidakpedulian seorang remaja.
Ennui menggambarkan gejala emosional dari remaja yang mulai mempertanyakan makna hidup atau tujuan. Meski terlihat pasif, ia punya peran penting untuk memberi waktu tenang bagi Riley merenung.
11. Riley’s Mom
Ibu Riley adalah sosok penyayang, perhatian, dan selalu berusaha memberikan nasihat terbaik kepada anaknya. Dalam film ini, ia menghadapi tantangan dalam memahami perubahan emosi Riley yang semakin kompleks.
12. Riley’s Dad
Ayah Riley dikenal sebagai sosok santai, humoris. Tetapi juga bisa serius saat dibutuhkan. Ia sering mencoba meredakan ketegangan dengan lelucon atau pendekatan yang lebih ringan, meskipun kadang kurang memahami perasaan Riley.
ADVERTISEMENT
Demikianlah karakter film Inside Out 2. Dengan hadirnya karakter-karakter emosi baru, Inside Out 2 tidak hanya memperluas dunia internal Riley, tetapi juga memberikan pemahaman lebih dalam tentang pertumbuhan emosional manusia. (Nab)