Konten dari Pengguna

3 Rekomendasi Film untuk Pesantren Kilat yang Penuh Makna

Sinema Update
Menyajikan informasi terkini seputar dunia sinema, mulai dari series, drakor, film, dan masih banyak lagi.
8 Mei 2025 17:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sinema Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Rekomendasi Film untuk Pesantren Kilat, Foto: Unsplash/Muhammad Adil
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rekomendasi Film untuk Pesantren Kilat, Foto: Unsplash/Muhammad Adil
ADVERTISEMENT
Salah satu metode yang efektif untuk menyampaikan pesan moral dan spiritual kepada para peserta adalah melalui media film. Rekomendasi film untuk pesantren kilat dapat dipilih sesuai dengan usia para siswa.
ADVERTISEMENT
Mengutip Jurnal Al Azhar Indonesia, Rahman Asri (2020: 74), Film merupakan media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada penonton atai penggemarnya.

Rekomendasi Film untuk Pesantren Kilat

Ilustrasi Rekomendasi Film untuk Pesantren Kilat, Foto: Unsplash/sam sul
Film yang mengangkat tema keislaman, persahabatan, perjuangan, dan kebaikan bisa menjadi sarana refleksi yang menghibur sekaligus mendidik. Berikut adalah rekomendasi film untuk pesantren kilat.

1. Hafalan Shalat Delisa

Hafalan Shalat Delisa menyoroti tragedi tsunami Aceh pada tahun 2004. Cerita berfokus pada Delisa yang tengah Bersiap untuk mengikuti ujian praktik shalat, ditemani dengan uminya dan tiga kakaknya.
Namun, saat ujian dimulai, gempa bumi dahsyat mengguncang desa mereka, diikuti oleh gelombang tsunami. Setelah terombang-ambing oleh gelombang, Delisa berhasil diselamatkan, tetapi salah satu kakinya harus diamputasi.
Sementara ibu dan kakaknya hilang dalam bencana tersebut. Setelahnya, Delisa tinggal bersama Abinya dan mencoba menjalani kehidupannya kembali. Kisah ini mengajarkan tentang doa, keikhlasan, dan harapan di tengah penderitaan.
ADVERTISEMENT

2. Mencari Hilal

Mencari Hilal mengangkat kisah Mahmud, seorang pria tua yang sangat teguh memegang prinsip hidup Islami dalam kesehariannya. Bagi Mahmud, menjalankan ajaran Islam bukan sekadar kewajiban, melainkan bentuk pengabdian yang tulus.
Sayangnya, keyakinannya mulai terguncang saat ia mengetahui bahwa sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan menelan dana miliaran.
Didorong dengan kerinduannya, ia bertekad untuk mencari hilal secara langsung. Namun, anak-anaknya, yang mencemaskan kondisi kesehatan, melarangnya untuk melakukan perjalanan sendirian.
Akhirnya, Mahmud diizinkan jika ditemani oleh Heli, anak bungsunya yang sudah lama meninggalkan rumah.

3. Negeri 5 Menara

Negeri 5 Menara berfokus pada Alif , seorang remaja dari Maninjau, Sumatera Barat, yang bercita-cita melanjutkan pendidikan ke ITB seperti idolanya, B.J. Habibie.
Namun, ibunya menginginkan Alif masuk ke pesantren. Ia akhirnya patuh dan berangkat ke Pondok Madani.
ADVERTISEMENT
Saat di pesantren itu, Alif bertemu dengan lima sahabat dari berbagai penjuru Indonesia. Mereka sering duduk bersama di bawah menara masjid sembari memandangi langit dan mengukir impian besar mereka.
Semangat mereka diperkuat oleh moto dari seorang ustaz: "Man Jadda Wajada", yang artinya "Siapa yang bersungguh-sungguh, pasti akan berhasil." Moto ini menjadi semangat dan penggerak mereka dalam mengejar impian hingga menembus batas.
Demikianlah rekomendasi film untuk pesantren kilat. Melalui pilihan film yang tepat, kegiatan pesantren kilat akan menjadi ruang refleksi yang menyenangkan dan bermakna bagi para peserta. (Nab)