Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
4 Fakta Film Pengepungan di Bukit Duri Karya Joko Anwar
23 April 2025 12:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sinema Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Fakta film Pengepungan di Bukit Duri menarik perhatian publik sejak pertama kali diumumkan sebagai proyek film sejarah yang mengangkat peristiwa penting dalam perjuangan rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dengan pendekatan visual yang kuat dan riset sejarah yang mendalam, Pengepungan di Bukit Duri menjanjikan pengalaman sinematik yang tidak hanya menghibur, tetapi juga edukatif dan menggugah semangat nasionalisme.
Fakta Film Pengepungan di Bukit Duri
Fakta film Pengepungan di Bukit Duri mengungkap banyak hal menarik di balik layar proyek ambisius garapan Joko Anwar ini,.
Termasuk pengumuman resmi tanggal tayangnya yang disampaikan langsung oleh sang sutradara melalui akun Instagram Joko Anwar film ini dijadwalkan rilis di bioskop pada 17 April 2025.
1. Naskah Sudah Ditulis Sejak 17 Tahun Lalu
Meskipun baru dijadwalkan tayang pada 2025, naskah Pengepungan di Bukit Duri sebenarnya sudah mulai digarap Joko Anwar sejak tahun 2007. Ini merupakan skenario pertamanya ketika baru memasuki dunia perfilman.
Riset untuk proyek ini bahkan dimulai sejak 2002, termasuk wawancara dengan remaja dan para pendidik demi menggali isu kekerasan remaja secara mendalam.
ADVERTISEMENT
Joko menyebut bahwa proyek ini menuntut kedewasaan, baik dari sisi teknis maupun emosional, untuk menyampaikan pesan secara tepat tanpa memberi kesan membenarkan kekerasan.
2. Mengangkat Tema Kekerasan di Kalangan Remaja
Pengepungan di Bukit Duri menjadi film ke-11 yang digarap oleh Joko Anwar, sekaligus menandai kembalinya sang sutradara ke genre aksi-thriller setelah terakhir kali menyutradarai Gundala pada 2019.
Uniknya, ini adalah film pertamanya yang secara khusus membahas isu kekerasan di kalangan remaja. Terinspirasi dari realitas sosial masa kini, film ini menampilkan deretan aktor muda potensial.
Joko menekankan pentingnya peran generasi muda serta tanggung jawab orang dewasa dalam membentuk karakter mereka. Setiap tokoh dalam film digambarkan dengan latar belakang yang berlapis untuk menunjukkan berbagai perspektif terhadap kekerasan remaja.
3. Proses Pemilihan Pemeran yang Intensif
Pencarian pemeran untuk film ini berlangsung selama kurang lebih empat bulan dengan melibatkan casting director. Joko Anwar sempat mengalami kesulitan karena sulit menemukan aktor yang benar-benar cocok dengan karakter-karakter dalam cerita.
ADVERTISEMENT
Namun, proses yang cukup panjang ini akhirnya membuahkan hasil dengan jajaran pemain muda yang dinilai mampu menghidupkan narasi secara kuat dan autentik.
4. Kolaborasi Internasional dengan Hollywood
Film ini merupakan hasil kerja sama antara rumah produksi Indonesia, Come and See Pictures, dan Amazon MGM Studios. Ini menjadi proyek bioskop pertama Amazon MGM Studios yang melibatkan studio dari Asia Tenggara.
Kolaborasi dimulai pada tahun 2021 sebagai bagian dari upaya kedua belah pihak untuk membuka peluang kerja sama lintas negara, dan akhirnya rampung diproduksi pada tahun 2024.
Fakta film Pengepungan di Bukit Duri tidak hanya memperlihatkan keseriusan Joko Anwar dalam mengangkat isu sosial yang relevan, tetapi juga menunjukkan pencapaian baru dalam industri film Indonesia lewat kolaborasi internasional.
ADVERTISEMENT
Dengan cerita yang telah dipersiapkan selama lebih dari satu dekade, film ini menjadi bukti bahwa karya yang matang membutuhkan waktu, riset, dan dedikasi tinggi. (shr)