Konten dari Pengguna

5 Rekomendasi Film tentang Narkoba yang Penuh Ketegangan dan Realitas Kelam

Sinema Update
Menyajikan informasi terkini seputar dunia sinema, mulai dari series, drakor, film, dan masih banyak lagi.
3 Mei 2025 11:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sinema Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi rekomendasi film tentang narkoba. Foto: Pexels.com/Kevin Bidwell
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rekomendasi film tentang narkoba. Foto: Pexels.com/Kevin Bidwell
ADVERTISEMENT
Rekomendasi film tentang narkoba menjadi pilihan menarik bagi penikmat sinema yang ingin memahami lebih dalam dampak destruktif dari penyalahgunaan zat adiktif.
ADVERTISEMENT
Banyak film mengangkat isu ini dari berbagai sudut pandang, mulai dari kehidupan pengguna hingga pengaruhnya terhadap orang-orang terdekat. Kisah-kisah tersebut kerap dikemas dengan emosi yang kuat dan realita yang menyakitkan.

Rekomendasi Film tentang Narkoba

Ilustrasi rekomendasi film tentang narkoba. Foto: Pexels.com/MART PRODUCTION
Berikut adalah rekomendasi film tentang narkoba yang menyajikan beragam perspektif mengenai kecanduan dan perjuangan lepas dari jeratnya, dikutip dari movieweb.com.

1. Beautiful Boy (2018)

Beautiful Boy (2018) menceritakan kisah nyata tentang Nic Sheff, seorang remaja yang berjuang melawan kecanduan methamphetamine, serta hubungan emosional yang kompleks dengan ayahnya yang bernama David Sheff.
Film ini menggambarkan penderitaan seorang ayah yang terus berjuang memberi dukungan, meskipun anaknya terjebak dalam siklus kecanduan yang berulang.
Cerita semakin menyayat hati ketika cinta dan perhatian ayahnya tidak mampu secara instan menyelamatkan Nic dari keinginan untuk terus menggunakan narkoba.
ADVERTISEMENT
Penampilan Timothée Chalamet sebagai Nic dan Steve Carell sebagai sang ayah memberikan kedalaman emosional yang membuat film ini terasa sangat nyata.

2. Heaven Knows What (2014)

Film ini mengisahkan kehidupan Harley Boggs, seorang perempuan muda yang hidup di jalanan New York sambil berjuang melawan kecanduan heroin.
Cerita ini diambil dari pengalaman nyata Arielle Holmes, yang juga berperan sebagai Harley dalam film tersebut.
Hubungan toksik Harley dengan sesama pecandu, Ilya, menggambarkan betapa kecanduan bukan hanya persoalan fisik, tapi juga berkaitan erat dengan tekanan emosional dan lingkungan sosial.
Film ini menampilkan ketegangan dan kepedihan secara mentah tanpa hiasan dramatis, membuat penonton turut merasakan getirnya hidup dalam lingkaran narkoba.

3. Enter the Void (2009)

Kisah dalam film ini disampaikan dari sudut pandang roh seorang pengedar narkoba Amerika bernama Oscar yang tewas dalam penggerebekan di Tokyo.
ADVERTISEMENT
Setelah kematian fisiknya, film membawa penonton dalam perjalanan spiritual Oscar yang melintasi masa lalu, masa kini, dan masa depan dalam gaya visual yang eksperimental.
Gaspar Noe, sang sutradara, mengemas cerita dengan gaya surealis dan psychedelic, menciptakan pengalaman menonton yang unik dan mengganggu.
Meskipun berbeda dari film realis lainnya, narasi Enter the Void tetap menyuarakan kehampaan dan kehancuran yang melekat pada dunia narkoba.

4. Rachel Getting Married (2008)

Cerita berfokus pada Kym Buchman, seorang wanita yang baru keluar dari rehabilitasi dan kembali ke rumah keluarganya untuk menghadiri pernikahan sang kakak.
Meskipun telah menjalani sembilan bulan masa pemulihan, luka akibat masa lalunya yang dipenuhi kecanduan membuat hubungan dengan keluarga terasa kaku dan penuh luka.
Anne Hathaway memerankan Kym dengan sangat intens, terutama saat mengungkap trauma dan penyesalan dalam sesi rehabilitasi kelompok.
ADVERTISEMENT
Film ini menggambarkan bagaimana pemulihan bukan hanya soal berhenti menggunakan narkoba, tapi juga proses rekonsiliasi dengan masa lalu dan orang-orang yang terluka akibatnya.

5. Oslo, August 31st (2011)

Kisah dalam film ini mengikuti satu hari dalam hidup Anders, seorang mantan pecandu yang tengah menjalani rehabilitasi dan diberi kesempatan meninggalkan pusat untuk wawancara kerja di Oslo.
Sepanjang hari itu, Anders mencoba berinteraksi kembali dengan teman-teman lamanya dan menghadapi godaan dunia luar yang masih terasa asing dan menyakitkan.
Film ini menangkap betapa rapuhnya kondisi emosional seorang mantan pengguna, serta betapa sulitnya menemukan harapan setelah terpuruk begitu lama.
Joachim Trier menggambarkan dengan sangat halus perasaan kehilangan makna hidup yang sering dirasakan oleh para mantan pecandu, menjadikan film ini sebagai salah satu potret paling realistis tentang hidup pascarehabilitasi.
ADVERTISEMENT
Rekomendasi film tentang narkoba tersebut memperlihatkan bahwa kisah kecanduan bukan sekadar soal penyalahgunaan, tapi juga soal trauma, relasi manusia, dan pencarian jati diri yang penuh luka. (Shofia)