news-card-video
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Penjelasan Ending Conclave, Politik Pemilihan Paus di Vatikan

13 Maret 2025 11:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sinema Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Penjelasan Ending Conclav. Pexels/Jiri Ikonomidis
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penjelasan Ending Conclav. Pexels/Jiri Ikonomidis
ADVERTISEMENT
Film Conclave membawa penonton ke dalam intrik politik yang menegangkan di balik pemilihan Paus baru di Vatikan. Lantas, bagaimana penjelasan ending Conclave?
ADVERTISEMENT
Dikutip dari imdb.com, film ini merupakan salah satu garapan sutradara Edward Berger.
Tidak hanya menyajikan drama pemilihan pemimpin tertinggi Gereja Katolik, tetapi film ini juga menyoroti kompleksitas politik dan moral yang terlibat.

Penjelasan Ending Conclave

Ilustrasi Penjelasan Ending Conclav. Pexels/Julius Silver
Sejak awal, film ini menampilkan konflik yang kuat antara berbagai faksi kardinal dengan kepentingan masing-masing.
Kardinal Lawrence, yang diperankan dengan apik oleh Ralph Fiennes, memimpin proses konklaf dengan berusaha menjaga integritas dan ketertiban. Namun, upayanya terhambat oleh berbagai intrik dan skandal yang muncul.
Salah satu konflik utama adalah munculnya Kardinal Benitez, seorang kardinal misterius yang diangkat secara diam-diam oleh Paus yang baru saja meninggal. Kehadirannya menimbulkan kecurigaan dan perdebatan, terutama karena latar belakangnya yang kontroversial.
ADVERTISEMENT
Puncak dari film ini adalah pengungkapan identitas asli Kardinal Benitez. Ia mengaku sebagai seorang interseks, seseorang yang lahir dengan dua jenis kelamin.
Pengakuan ini mengguncang para kardinal dan menimbulkan perdebatan sengit tentang identitas, seksualitas, dan penerimaan dalam Gereja Katolik.
Akhir film ini tidak memberikan jawaban yang mudah. Film ini justru mengajak penonton untuk merenungkan kompleksitas moral dan politik yang terlibat dalam pemilihan Paus.
Film Conclave menunjukkan bahwa proses ini tidak hanya tentang memilih pemimpin spiritual, tetapi juga tentang menghadapi isu-isu kontroversial yang relevan dengan dunia modern.

Makna Film Conclave

Ilustrasi Penjelasan Ending Conclav. Pexels/Kai Pilger
Film Conclave berhasil menggambarkan politik Vatikan sebagai arena yang penuh dengan intrik, kepentingan, dan kompromi. Film ini menunjukkan bahwa para kardinal, sebagai manusia biasa, juga memiliki kelemahan dan kepentingan pribadi.
ADVERTISEMENT
Namun, film ini juga menunjukkan bahwa di tengah semua intrik dan konflik, masih ada ruang untuk integritas dan keberanian moral. Kardinal Lawrence, meskipun dihadapkan pada tekanan yang besar, tetap berusaha untuk menjaga integritas proses pemilihan.
Secara keseluruhan, "Conclave" adalah film yang provokatif dan menggugah pikiran. Film ini mengajak penonton untuk merenungkan kompleksitas politik dan moral di balik pemilihan Paus, serta isu-isu kontroversial yang dihadapi Gereja Katolik di era modern.