Konten dari Pengguna

Penjelasan Ending The Art of Negotiation yang Penuh Pesan Moral

Sinema Update
Menyajikan informasi terkini seputar dunia sinema, mulai dari series, drakor, film, dan masih banyak lagi.
16 April 2025 13:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sinema Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penjelasan ending The Art of Negotiation. Foto: Pexels.com/Kampus Production
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penjelasan ending The Art of Negotiation. Foto: Pexels.com/Kampus Production
ADVERTISEMENT
Penjelasan ending The Art of Negotiation yang penuh pesan moral menjadi pembahasan hangat setelah episode terakhir drama ini tayang pada 13 April 2025.
ADVERTISEMENT
Drama yang berfokus pada dunia merger dan akuisisi ini menutup ceritanya dengan banyak kejutan emosional dan strategi bisnis berisiko tinggi.
Antusiasme penonton meningkat drastis setelah alur cerita mencapai puncaknya dalam episode ke-12.

Penjelasan Ending The Art of Negotiation

Ilustrasi penjelasan ending The Art of Negotiation. Foto: Pexels.com/RDNE Stock project
Dikutip dari laman evrimagaci.org, berikut adalah penjelasan ending The Art of Negotiation yang menggambarkan perjuangan karakter utama, Yoon Joo-no.
Di episode terakhir ini, Yoon Joo-no, menghadapi tekanan luar biasa dari berbagai pihak demi menyelamatkan Sanil Group.
Pada akhirnya, Joo-no berani menerima seluruh tuduhan dalam sidang disipliner dan menolak memberikan permintaan maaf, meskipun ini memperbesar risiko terhadap posisinya di perusahaan.
Ia justru memanfaatkan forum tersebut untuk menjelaskan metode manipulasi pasar bernama “matched orders,” yang melibatkan jual-beli saham fiktif guna menarik investor sungguhan.
ADVERTISEMENT
Penjelasannya bukan sekadar teori, melainkan strategi untuk membuka kedok permainan saham yang turut menyebabkan kematian saudaranya.
Pencarian panjang Joo-no terhadap sosok dalang di balik manipulasi saham akhirnya menemukan titik terang. Sosok “dokter” yang selama ini menjadi misteri terungkap sebagai CEO dari JUMBO Pharmaceuticals.
Dalam adegan yang menegangkan, Joo-no menyusup ke ruang kerja “dokter” dan mendapatkan bukti fisik berupa laptop yang kemudian dibuka bersama tim M&A.
Perangkat itu menyimpan dokumen yang akhirnya menjerat Ha Tae-soo, sosok ambisius yang selama ini menutupi jejaknya dengan sangat rapi.
Bukti tersebut menegaskan bahwa Tae-soo menjual sahamnya lebih awal demi menyelamatkan diri, sementara saudara Joo-no terjebak dan bangkrut.
Puncak konflik terjadi saat Tae-soo akhirnya dipecat dari Sanil Group setelah bukti keterlibatannya terbuka di hadapan dewan.
ADVERTISEMENT
Kejutan tak berhenti di sana karena sosok Tae-soo kembali muncul di akhir episode sebagai direktur baru dari SAMOEL, perusahaan yang sedang dinegosiasikan oleh tim M&A untuk penyelesaian utang.
Momen ini menandai babak baru dalam konflik korporasi, sekaligus membuka kemungkinan bahwa ambisi pribadi dan perebutan kekuasaan belum benar-benar usai.
Meski Joo-no berhasil membersihkan namanya dan kembali bekerja, kenyataan bahwa musuh lamanya kini duduk di kursi negosiasi menunjukkan bahwa perjuangan masih berlanjut.
Penonton juga disuguhi momen reflektif dari Joo-no yang akhirnya menjelaskan motivasi di balik seluruh tindakannya, yaitu mencari keadilan atas kematian saudaranya.
Ia mengungkap bahwa dirinya sendiri adalah pelapor anonim yang menyerahkan bukti awal kepada otoritas audit. Fakta ini menjadi klimaks emosional karena menunjukkan bahwa ia rela mengorbankan reputasinya demi membongkar kebenaran.
ADVERTISEMENT
Drama ini menutup kisahnya bukan dengan penyelesaian tuntas, melainkan dengan ruang terbuka untuk interpretasi, terutama mengenai masa depan kepemimpinan di Sanil Group dan integritas di tengah politik korporasi.
Penutup drama juga menyoroti kembali pentingnya etika di dunia bisnis yang penuh manipulasi dan kepentingan tersembunyi.
Meski sebagian penonton merasa akhir cerita kurang menggali sisi personal Joo-no, terutama tentang keluarganya, episode terakhir tetap memberi dampak kuat melalui kejutan naratif dan konfrontasi terakhir yang menegangkan.
Penjelasan ending The Art of Negotiation menunjukkan bahwa pertarungan antara kebenaran dan kekuasaan tidak pernah sederhana.
Selain itu juga meninggalkan ruang bagi spekulasi tentang kelanjutan konflik yang mungkin terjadi di balik layar dunia korporasi. (Shofia)
ADVERTISEMENT