Konten dari Pengguna

Produser Film Perayaan Mati Rasa, Sosok di Balik Produksi Dramatis

Sinema Update
Menyajikan informasi terkini seputar dunia sinema, mulai dari series, drakor, film, dan masih banyak lagi.
18 April 2025 12:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sinema Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi produser film Perayaan Mati Rasa. Foto: Pexels.com/Lê Minh
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi produser film Perayaan Mati Rasa. Foto: Pexels.com/Lê Minh
ADVERTISEMENT
Produser film Perayaan Mati Rasa adalah sosok muda yang telah lama dikenal di industri hiburan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Film ini menjadi pembuktian atas kematangan kreatif dan visi seorang seniman muda yang tidak hanya tampil di depan layar, tetapi juga bekerja di baliknya.
Sosok yang dimaksud merupakan salah satu figur paling produktif dalam generasi baru perfilman nasional.

Produser Film Perayaan Mati Rasa

Ilustrasi produser film Perayaan Mati Rasa. Foto: Pexels.com/Lê Minh
Produser film Perayaan Mati Rasa adalah Umay Shahab, sosok multitalenta di industri hiburan Indonesia yang mengambil peran penting di balik layar.
Dikutip dari p2k.stekom.ac.id, Umay juga turut membintangi film Perayaan Mati Rasa dan berperan sebagai Uta Antono.
Keterlibatannya sebagai produser menunjukkan peran ganda yang ia emban, tidak hanya sebagai pemain utama, tetapi juga sebagai motor kreatif di balik layar.
Umay bukan hanya berkontribusi dalam pengembangan cerita, tetapi juga mengatur ritme produksi agar film ini sesuai dengan visi emosional yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
Pilihan tema yang berat tentang kehilangan dan emosi yang terpendam sangat sejalan dengan perkembangan artistik Umay selama beberapa tahun terakhir.
Umay Shahab dilahirkan dengan nama lengkap Muhammad Arfiza Shahab di Jakarta Timur pada 16 Februari 2001. Ia berasal dari keluarga berdarah Arab dan Betawi yang cukup religius dan tradisional.
Namanya dipilih dari inspirasi tokoh sejarah Islam, meski akhirnya dimodifikasi menjadi “Umay” sebagai nama panggung.
Sejak kecil, Umay telah menunjukkan ketertarikan kuat terhadap dunia hiburan, khususnya seni peran dan musik. Ia memulai kariernya sebagai aktor cilik dan lambat laun menjelma menjadi figur penting dalam perfilman nasional.
Perjalanan karier Umay dimulai di usia muda sebagai penyanyi cilik yang berhasil meraih penjualan album tinggi lewat distribusi eksklusif bersama KFC.
ADVERTISEMENT
Tidak berhenti di dunia tarik suara, Umay kemudian mengeksplorasi dunia akting dengan tampil dalam berbagai film dan sinetron.
Seiring bertambahnya usia, ia menunjukkan minat besar dalam penyutradaraan dan produksi.
Debut penyutradaraannya untuk film panjang dimulai pada 2021 lewat film Kukira Kau Rumah yang meraih respons positif.
Hal ini membuktikan bahwa Umay tidak hanya memiliki talenta di depan kamera, tetapi juga kepiawaian dalam mengelola cerita secara sinematik.
Dalam film Perayaan Mati Rasa, Umay berkolaborasi dengan Reka Wijaya sebagai co-director dan para penulis seperti Junisya Aurelita dan Santy Diliana, menciptakan narasi emosional yang kuat dan menyentuh.
Ia mampu menerjemahkan konflik emosional karakter menjadi visual yang dalam, dibantu oleh kemampuan artistik para pemeran lainnya seperti Iqbaal Ramadhan dan Dwi Sasono.
ADVERTISEMENT
Kehadirannya sebagai produser, sutradara, dan pemain dalam film ini menunjukkan kapasitas multitalenta yang jarang dimiliki oleh sosok muda sepertinya.
Kehidupan akademik Umay juga menjadi fondasi penting bagi kiprahnya di dunia hiburan.
Ia menyelesaikan studi S-1 Ilmu Komunikasi di Universitas Paramadina, yang memperkuat kemampuannya dalam memahami narasi dan komunikasi visual.
Pendidikan ini membantu Umay merancang pendekatan kreatif yang lebih dalam saat menyusun cerita atau menyutradarai film.
Hal ini terlihat dari bagaimana ia membangun dinamika hubungan antar karakter dalam film Perayaan Mati Rasa yang begitu kompleks dan penuh makna.
Sebagai produser film Perayaan Mati Rasa, Umay Shahab membuktikan bahwa dirinya adalah seniman yang tumbuh bersama proses dan pengalaman. Film ini menjadi tonggak penting yang menegaskan konsistensi dan kedewasaannya dalam berkarya. (Shofia)
ADVERTISEMENT