Konten dari Pengguna

Macam-Macam Murtad dalam Manuskrip Kitab Sulam at-Taufik

Singgih Fauzie
Mahasiswa UIN Jakarta
15 Desember 2020 6:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Singgih Fauzie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Manuskrip kitab Sulam at-Taufik. diakses dari opac.perpusnas.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Manuskrip kitab Sulam at-Taufik. diakses dari opac.perpusnas.go.id
ADVERTISEMENT
Kitab Sulam at-Taufik merupakan kitab yang telah banyak dikaji di pesantren-pesantren. Setiap yang pernah mondok pasti pernah mempelajari kitab tersebut, karena pelajarannya memang merupakan kelas awal.
ADVERTISEMENT
Pengarangnya adalah Syaikh Sayyid Abdulah bin Husain bin Thahir, seorang ulama yang berasal dari Yaman. Kitab ini ditulis dalam bentuk prosa dan termasuk kitab mukhtashor atau kitab yang ringkas agar mudah untuk difahami oleh masyarakat awam.
Sebagaimana telah disebutkan diatas bahwa kitab ini telah banyak dikaji di pesantren-pesantren di Nusantara. Bahkan kitab ini sudah sejak lama dipelajari dan dianggapsalah satu pelajaran pokok di pondok pesantren. Sehingga banyak ditemukan manuskrip-manuskrip dari kitab ini yang ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia.
Seperti manuskrip kitab Sulam at-Taufik yang saya temukan di situs opac.perpusnas.go.id. manuskrip tersebut saya temukan dalam bentuk digital. Selain kitab tersebut, dalam bundalan naskahnya juga tedapat kitab Safinatunnaja. Sehingga dalam bundalan naskah tersebut terdapat dua kitab berbeda.
ADVERTISEMENT
Manuskrip tersebut ditulis dengan menggunakan bahasa Arab, di bawah teks utama terdapat logatan yaitu arti dengan menggunakan bahasa Jawa aksara Arab atau yang sering disebut Arab Pegon. Ini menunjukkan bahwa manuskrip tersebut berasal dari Jawa. Namun dari keterangannya tidak disebutkan secara spesifik darimana manuskrip tersebut berasal.
Selain itu, kertas manuskrip Sulam at-Taufik tersebut berasal dari kertas telo. Yaitu kertas yang berasal dari singkong. Manuskrip tersebut memiliki 156 halaman dengan jumlah 7 baris di setiap halamannya. Kondisinya baik, dan dapat dibaca dengan jelas.
Dengan melihat manuskrip tersebut kita seperti menonton sebuah rekaman dokumenter tentang bagaimana suasana pendidikan pada masa itu. Saya sendiri membayangkan adanya kedekatan antara guru dan murid. Karena teks manuskrip tersebut ditulis dengan tulisan tangan menggunakan tinta hitam. Sehingga tidak mungkin murid menulis apa yang disampaikan gurunya sedangkan ia berada dalam jarak yang jauh.
ADVERTISEMENT
Hal ini menunjukkan bagaimana leluhur kita meneruskan estafet kelimuan dari gurunya. Sehingga silsilah keilmuan dapat dipertanggungjawabkan dan bersambung sampai Rasulullah. Hingga apa yang telah mereka tulis,saat ini telah menjadi sebuah buku utuh dengan bacaan yang jelas dan terpercaya seperti yang kita gunakan saat ini.
Secara umum, kitab Sulam at-Taufik tersebut menerangkan tentang Akidah, Syariat, dan Tassawuf. Dalam pembahasan Akidah, salah satu fokus manuskrip ini adalah membahas macam-macam murtad dalam Islam.
Manuskrip kitab Sulam at-Taufik. diakses dari opac.perpusnas.go.id
Dalam manuskrip tersebut dikatakan :
“Wa qad katsura fi hadzazzamani attasaahulu fil kalaami hatta annahu yakhruju fii ba'dhihim alfaazhun tukhrijuhum 'anil islaami wa laa yarauna dzanban fadhlan fii kaunihi kufran”
Sayyid Abdullah, pengarang kitab tersebut memandang bahwa pada zaman itu, artinya pada saat beliau mengarang kitab tersebut, beliau melihat banyak sekali orang yang sangat mudah dalam berbicara dan tidak dapat mengontrolnya. Padahal apa yang diucapkan tersebut dapat membuatnya murtad.
ADVERTISEMENT
Dalam manuskrip tersebut, murtad terbagi menjadi tiga macam, yaitu murtad keyakinan, ,murtad ucapan, dan murtad perbuatan. Setiap riddah atau murtad ini masing-masing memiliki cabang. Mari kita bahas satu per satu.
1. Riddah I’tiqady (murtad keyakinan)
Hal-hal yang termasuk riddah ini antara lain :
a. Meragukan adanya Allah SWT
b. Meragukan para Rasul. Seperti meragukan apakahNabi Muhammad rasul atau bukan.
c. Meragukan Al-Quran. Seperti meragukan apakah Al-Quran datang dari Allah atau bukan.
d. Meragukan adanya hari kiamat.
e. Menganggap bahwa Allah tidak memiliki sifat yang wajib dimilikiNya. Seperti sifat ilmu yang wajib ada padaNya.
f. Menghalalkan sesuatu yang tel;ah jelas diharamkan.
g. Dan masih banyak lagi contoh lainnya. Seperti menghina Rasul dan mengubah isi Al-Quran.
ADVERTISEMENT
2. Riddah fi’ly (murtad perbuatan)
Perbuatan yang termasuk riddah dalam kategori ini antara lain seperti sujud kepada berhala, matahari, atau makhluk lainnya selain Allah.
3. Riddah qouliy (murtad ucapan)
Hal-hal yang termasuk riddah ini antara lain seperti :
a. Mengatakan kepada sesame muslim “hai kafir”, “hai nasrani”, “hai yahudi”, atau “hai orangyang tidak beragama” dengan maksud bahwa orang tersebut adalah kafir, yahudi, nasrani, atau atheis.
b. Mengatakan “ketika Allah memerintahkanku sesuatu, maka aku tidak akan mengerjakannya.”
c. Mengatakan perkataan yang menghina Nabi atau Malaikat.
Itulah contoh-contoh perbuatan yang dapat menyebabkan murtad dalam manuskrip kitab Sulam at-Taufik. Sehingga kita dapat lebih berhati-hati dalam keyakinan, perkataan dan perbuatan yang dapat menjerumuskan kita kepada kemurtadan.
ADVERTISEMENT
Nilai tambah dari apa yang kita pelajari dari manuskrip adalah selain kita mempelajari isi dari naskah tersebut, kita juga telah berpartisipasi dalam melestarikan budaya nusantara yang telah diwariskan secara turun-temurun. Manuskrip tersebut menjadi sebuah monumen yang mengabadikan bagaimana leluhur kita mempelajari agama Islam dengan baik. Wallahu a’lam.